Mengenal Jenis hingga Dosis Analgetik untuk Meredakan Nyeri
Moms mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah analgetik atau analgesik yang terdapat dalam obat-obatan.
Menurut Arthritis Foundation, analgetik adalah kelas obat yang dirancang khusus untuk meredakan nyeri.
Sementara, laman Drugs menulis, analgetik akan bekerja meredakan nyeri tanpa membuat Moms atau orang yang mengonsumsinya tertidur.
Jadi, Moms tak perlu khawatir akan mengantuk usai mengonsumsi obat ini di siang hari.
Perlu Moms ketahui juga, menurut British Journal of Pain, analgetik bekerja dalam berbagai cara pada jalur nyeri perifer dan sentral.
Analgetik pun dianggap sebagai salah satu kelompok obat yang paling berharga dan efektif, tetapi bisa juga berbahaya bila penggunaanya tidak tepat.
Simak penjelasan mengenai analgetik selengkapnya di bawah ini, Moms!
Baca Juga: 5+ Penyebab Nyeri Dada dan Gejalanya, Ternyata Tidak Melulu karena Sakit Jantung
Jenis Analgetik
Mengutip Everyday Health, obat ini dapat dijual sebagai obat bebas (OTC) atau obat resep.
Ada berbagai jenis analgetik, antara lain:
- Opioid (narkotika), seperti Avinza, Kadian, MS Contin (morfin), Oxycontin (oxycodone), Dolophine,Methadose
- Tylenol (asetaminofen)
- Obat kombinasi yang mengandung Tylenol dan opioid
- Obat anti inflamasi non steroid (NSAID), seperti Advil (ibuprofen), Aleve (naproxen), Celebrex (celecoxib)
- Aspirin (asam asetilsalisilat), yang terkadang dianggap sebagai NSAID
Baca Juga: 7 Obat Nyeri Tulang Alami, Moms Harus Coba
Analgetik-Antipiretik
Berdasarkan studi Fakultas Farmasi UMP tahun 2016, salah satu penggunaan obat analgetik ialah dikombinasikan dengan antipiretik.
Analgetik-antipiretik adalah obat yang dapat mengurangi rasa nyeri sekaligus menurunkan suhu tubuh tinggi.
Ada banyak obat yang termasuk dalam golongan analgetik-antipiretik, berikut di antaranya:
1. Parasetamol (Acetaminofen)
Moms dapat menggunakan golongan obat analgetik-antipiretik ini untuk meredakan nyeri ringan dengan pireksia atau demam.
Adapun dosis yang dianjurkan adalah 0,5-1 gram setiap 4-6 jam dengan penggunaan maksimum sebanyak 4 gram per hari.
Hal ini karena penggunaan parasetamol mungkin dapat menimbulkan efek samping berupa:
- Reaksi hipersensitivitas
- Kelainan darah
- Kerusakan hati
- Kerusakan ginjal
Baca Juga: Konsumsi Paracetamol untuk Ibu Hamil, Amankah?
2. Asetosal
Jenis analgetik-antipiretik yang bernama asetosal dapat digunakan sebagai obat pereda nyeri ringan hingga sedang sekaligus demam.
Dosis yang disarankan, yaitu 300-900 mg tiap 4-6 jam bila diperlukan, dengan penggunaan maksimal sebanyak 4 gram per hari.
Efek samping penggunaan asetosal biasanya ringan dan tidak sering, antara lain:
- Iritasi saluran cerna dengan pendarahan ringan yang asimptomasis
- Memanjangnya waktu pendarahan
- Bronkospasme
- Reaksi kulit pada pesien hipersensitif
3. Antalgin (Methampyron)
Antalgin bisa digunakan sebagai obat analgetik-antipiretik untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang dan demam.
Dosis yang sebaiknya diperhatikan dalam mengonsumsi obat ini adalah 3-4 kali sebanyak 250-500 mg perhari.
Efek samping yang mungkin saja muncul akibat penggunaan antalgin, yaitu iritasi lambung dan hiperhidrosis.
4. Tramadol
Golongan obat analgetik-antipiretik ini biasanya dikonsumsi sebagai pereda nyeri kronik yang berat dan pada rasa nyeri pasca operasi.
Dosis yang biasanya digunakan dalam penggunaan tramadol adalah sebanyak 50 mg sebagai dosis tunggal dan dapat diulangi 30-60 menit dengan dosis total tidak melebihi 400 mg sehari.
Sementara, untuk efek samping yang ditimbulkan dari tramadol, meliputi:
- Mual
- Muntah
- Lesu dan letih
- Ngantuk
- Pusing
- Ruam kulit
- Takikardia (meningkatnya detak jantung)
- Peningkatan tekanan darah
- Muka merah
Baca Juga: Obat Demam Anak, Sebaiknya Gunakan Paracetamol atau Ibuprofen?
Amankah Mengonsumsi Analgetik?
Kebanyakan analgetik dianggap aman jika diminum dalam waktu singkat dan persis seperti yang tertera pada kemasan atau resep dokter.
Meski demikian, analgetik narkotik dan kombinasi analgesik narkotik telah dikaitkan dengan beberapa risiko serius, seperti:
- Depresi pernapasan (pernapasan lambat dan dangkal yang tidak biasa)
- Gangguan penggunaan opioid
- Overdosis yang berpotensi fatal
Jenis analgetik narkotik berpotensi membuat ketagihan dan hanya boleh digunakan untuk kondisi tertentu di bawah pengawasan ketat.
Sementara itu, jenis analgetik NSAID juga dikaitkan dengan beberapa efek samping yang serius, seperti:
- Peningkatan risiko serangan jantung
- Risiko stroke yang fatal
Beberapa NSAID, seperti diklofenak dan celecoxib, lebih mungkin meningkatkan risiko ini daripada yang lain, Moms.
Selain itu, NSAID tidak boleh digunakan sebelum atau setelah operasi bypass jantung (coronary artery bypass graft, atau CABG).
Sementara NSAID lain, seperti ketorolac, aspirin, dan indometasin, dikaitkan dengan risiko efek samping gastrointestinal yang lebih tinggi.
Kebanyakan NSAID tidak cocok untuk anak-anak atau remaja di bawah usia 18 tahun.
Namun, ibuprofen adalah satu-satunya NSAID yang disetujui untuk anak-anak berusia 3 bulan ke atas.
Baca Juga: Gigi Berlubang pada Anak, Atasi Nyeri dengan 5 Obat Sakit Gigi Alami Ini
Manfaat Analgetik
Obat-obatan analgetik tersebut biasanya digunakan untuk mengobati nyeri akibat berbagai kondisi, seperti:
- Radang sendi
- Pascapembedahan
- Cedera
- Sakit gigi
- Sakit kepala
- Kram menstruasi
- Nyeri otot,
- Radang usus buntu
- Kanker
- Kerusakan saraf
- Osteoarthritis
- Artritis rheumatoid
- Keseleo
Namun perlu Moms ketahui bahwa penggunaan analgetik ini mungkin tidak selalu efektif dalam mengatasi masalah di atas.
Penggunaannya sering kali disesuaikan dengan kondisi kesehatan penderitanya.
Baca Juga: Si Kecil Demam? Coba Berikan Buah Penurun Panas Bayi Berikut Ini, Moms
Dosis Analgetik
Jika Moms mengonsumsi obat analgetik yang dijual bebas di apotek, sebaiknya membaca aturan pakai pada kemasan sehingga tepat guna.
Sementara, apabila Moms mendapatkan obat analgetik ini berdasarkan resep dokter, patuhilah anjuran yang diberikan dokter.
Biasanya, dokter akan menyesuaikan dosis analgetik dan waktu konsumsinya dengan kondisi medis setiap pasien.
Baca Juga: Paracetamol untuk Ibu Menyusui, Ketahui Dosis dan Efek Sampingnya
Menurut Department of Health The Government of the Hong Kong Special Administrative Region, obat analgetik untuk penghilang rasa sakit tidak boleh dibagikan bersama orang lain.
Karena orang yang berbeda mungkin mengalami rasa sakit dengan penyebab dan tingkat keparahan yang berbeda.
Jelaskan juga kondisi kesehatan tubuh Moms sebelum menggunakan analgetik, misalnya ketika Moms sedang hamil atau masa menyusui agar benar-benar aman.
Hindari minum alkohol saat mengonsumsi analgetik karena dapat meningkatkan risiko dan keparahan efek samping obat.
Pertahankan juga berat badan yang sehat karena kelebihan berat badan akan memberi tekanan tambahan pada otot punggung dan persendian yang dapat memperburuk rasa sakit.
Disarankan juga untuk tetap lakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki dan berenang untuk menghindari siklus nyeri yang meningkat dan hilangnya fungsi otot.
Bernapaslah perlahan saat merasakan sakit agar tubuh lebih rileks dan mencegah ketegangan otot atau kecemasan yang memperburuk rasa sakit.
Baca Juga: 5 Penyebab Payudara Terasa Nyeri dan Kencang, Jangan Panik Dulu!
Efek Samping Analgetik
Risiko mengalami efek samping tergantung pada jenis analgesik yang digunakan dan berapa lama jangka waktu konsumsinya.
Efek samping analgesik mungkin termasuk:
- Sembelit
- Kantuk
- Pusing
- Sakit perut
- Telinga berdenging
- Kulit gatal atau ruam
- Mulut kering
Cara Menyimpan Analgetik
Analgetik harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering, Moms.
Kecuali jika ditentukan pada label, obat-obatan tidak boleh disimpan di lemari es. Maka, cukup letakkan analgetik dalam suhu ruang.
Selain itu, obat-obatan harus disimpan dengan baik di tempat yang tidak terjangkau oleh anak-anak untuk mencegah tertelan secara tidak sengaja.
Itulah informasi terkait analgetik, dari jenis hingga efek samping yang mungkin ditimbulkan. Semoga bermanfaat ya, Moms.
- https://www.arthritis.org/drug-guide/analgesics/analgesics
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4590162/
- https://www.everydayhealth.com/analgesic/guide/
- http://repository.ump.ac.id/5319/3/PUTRI%20RIZKI%20IMANIAH%20BAB%20II.pdf
- https://www.drugs.com/drug-class/analgesics.html
- https://www.drugoffice.gov.hk/eps/do/en/consumer/news_informations/dm_16.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.