Patuhi Aturan Pakai Cefspan untuk Atasi Infeksi Bakteri
Cefspan adalah antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri. Jika Moms dan Dads diresepkan obat ini, baiknya kenali aturan pakainya.
Dengan begitu, efek samping bisa dihindari dan pengobatan jadi lebih efektif.
Manfaat Cefspan
Foto: kalbemed.com
Cefspan adalah antibiotik yang mengandung Cefixime. Obat ini digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi sebagai berikit.
- Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi
- Otitis media (infeksi telinga bagian tengah)
- Faringitis dan tonsilitis (radang amandel)
- Bronkitis akut dan kronik eksaserbasi akut
- Demam tifoid
- Penyakit gonore tanpa komplikasi.
Cefixime yang terkandung di dalam obat bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga bersifat bakterisidal.
Setelah digunakan, obat akan memberikan efek dalam satu jam dan efeknya berlangsung selam 12 jam.
Penggunaan antibiotik ini harus dengan pengawasan dokter karena bisa dikonsumsi secara tidak tepat bisa meningkatkan risiko resistensi antibiotik.
Kondisi ini menandakan bakteri kebal dengan obat sehingga obat tidak lagi ampuh mengatasi penyakit.
Diperlukan obat lain yang lebih kuat untuk melawan infeksi bakteri.
Efektivitas penyerapannya sebesar 50% dan akan dikeluarkan tubuh (eliminasi) melalui ginjal sebanyak 50%.
Proses eliminasi obat di dalam tubuh memakan waktu 3 hingga 4 jam.
Moms dan Dads bisa mendapatkan obat ini seharga Rp 232.100 - Rp 370.000 per 100 mg 10 kapsul.
Baca juga: Mengenal Decolsin, Obat Flu Batuk Khusus Orang Dewasa
Dosis dan Aturan Pakai Cefspan
Foto: Orami Photo Stock
Menurut Kalbe Farma, obat ini terdiri dari beberapa sedian, yakni:
- Kapsul 100 mg: Dus isi 3 strip x 10 kapsul Sirup kering 100 mg / 5 mL
- Botol 30 mL: berisi serbuk kering yang perlu ditambahkan 20 mL air dan kocok sampai menyatu/
Setelah proses pencampuran, serbuk dapat disimpan selama 7 hari pada suhu kamar atau dalam kulkas.
Tutup rapat dan buang sisa obat setelah 7 hari.
Setiap orang bisa diresepkan dosis yang berbeda-beda, tergantung dengan usia, tujuan pengobatan, dan kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Namun, umunya dosis yang digunakan adalah:
- Dewasa dan anak berat badan 30 kg ke atas: 100 - 200 mg dua kali sehari
- Anak: 3 - 6 mg / kgBB / kali, dua kali sehari.
- Demam tifoid anak: 10 - 15 mg / kgBB / hari, terbagi dalam 2 dosis, selama 10 hari.
Baca juga: Faxiden (Obat Radang Sendi): Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping
Gunakan Cefspan sesuai dengan arahan dokter maupun aturan pakai yang tertera di kemasan obat.
Jangan menambahkan atau mengurangi dosis obat yang telah ditetapkan.
Moms dan Dads bisa menggunakan obat ini tanpa atau bersamaan dengan makanan.
Minum segelas susu untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan pencernaan.
Jika dokter meresepkan obat tablet atau kapsul, telan utuh dengan segelas air putih. Jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkan obat.
Bila dokter meresepkan dalam bentuk serbuk yang dicampurkan air, aduk secara merata.
Minum obat ini secara teratur di waktu yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis.
Jika terlewat, segera minum obat. Namun bila sudah hampir memasuki waktu minum obat dosis berikutnya, jangan menggandakan dosis.
Esoknya kembali ke jadwal minum seperti biasanya. Jangan berhenti menggunakan obat sekalipun Moms dan Dads merasa kondisi sudah membaik, kecuali jika dokter mengarahkan.
Baca juga: Actifed Merah (Obat Batuk Kering): Kandungan, Dosis, dan Efek Samping
Efek Samping Cefspan
Foto: Orami Photo Stock
Berdasarkan situsMIMS, penggunaan obat yang mengandung Cefixime dapat menimbulkan efek samping.
Berikut ini efek samping yang sangat mungkin terjadi selama penggunaan obat:
- Kejang
- Kebingungan
- Kurang waspada
- Kekakuan pada tubuh
Jika mengalami efek samping ini jangan mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan konsetrasi yang tinggi.
Di samping itu, obat juga bisa menimbulkan efek samping berikut ini:
- Diare
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Nyeri sendi
- Demam.
Efek samping di atas umumnya ringan dan dapat membaik dengan sendirinya. Namun bisa juga berlangsung lebih lama dan cukup mengganggu.
Bila kondisi ini yang Moms dan Dads rasakan, sebaiknyasegera periksa ke dokter.
Selain itu, efek samping serius juga bisa terjadi dan perlu mendapatkan penanganan medis segera.
Berikut adalah efek samping serius yang mungkin terjadi setelah Cefspan diminum:
- Diare parah, BAB berdarah disertai sakit perut atau demam
- Menguningnya kulit atau bagian putih mata (penyakit kuning)
- Merasa bingung, kesulitan dalam mengendalikan gerakan atau koordinasi (kejang)
- Ruam dengan pengelupasan kulit atau melepuh pada bibir, mulut atau mata disertai demam
Baca juga: Rheumacyl (Obat Nyeri Otot dan Sendi): Jenis, Aturan pakai, dan Efek Samping
Di samping efek samping, Moms dan Dads juga harus mewaspadai reaksi alergi. Pasalnya, kondisi ini bisa terjadi pada beberapa orang.
Biasanya kondisi ini ditandai dengan ruam gatal, pembengkakan di wajah, dan sesak napas.
Jika Moms atau Dads mengalami kondisi di atas, segera minta bantuan medis agar kondisinya tidak membahayakan jiwa.
Penting untuk memberi tahu dokter jika Moms dan Dads memiliki riwayat alergi antibiotik.
Dengan begitu, alergi bisa dihindari. Beri tahu juga obat-obatan yang saat itu sedang digunakan karena bisa saja memicu interaksi obat dengan antibiotik.
Berikut ini adalah obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan Cefspan.
- Warfarin (obat pengencer darah)
- Probenesid (obat asam urat)
- Carbamazepine (obat untuk kejang)
- Nifedipine (obat tekanan darah tinggi)
Jadi, agar pengobatan aman dilakukan selalu terhubung dengan dokter yang menangani kondisi.
Ikuti arahan yang dokter berikan dengan begitu pengobatan akan berjalan aman dan efektif.
- https://www.kalbemed.com/product/id/334
- https://www.mims.com/thailand/drug/info/cefspan?type=full
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefixime?mtype=generic
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.