Dexa-M: Kegunaan, Dosis, Aturan Minum, dan Efek Samping
Dexa-M adalah obat yang mengandung bahan aktif dexamethasone.
Golongan obat glukokortikoid ini digunakan untuk membantu mengatasi rematik, dermatitis, dan urtikaria.
Tergantung penyebab yang mendasari, obat Dexa-M juga dapat digunakan untuk membantu mengelola gejala peradangan dan alergi.
Ketahui selengkapnya terkait dengan penggunaan obat Dexa-M di bawah ini!
Baca juga: Kenali Psidii, Obat Herbal dengan Ekstrak Daun Jambu Biji
Tentang Obat Dexa-M
Dexa-M adalah obat golongan keras dan termasuk ke dalam kelas terapi hormon kortikosteroid.
Di dalamnya terdapat 0,75 miligram dexamethasone.
Obat ini berbentuk tablet dan dijual per strip seharga Rp18.000 hingga Rp 20.000.
Awas, obat Dexa-M tidak boleh digunakan sembarangan. Obat ini hanya boleh digunakan di bawah pengawasan ketat oleh dokter.
Baca Juga: Serba-serbi Isprinol, Obat untuk Obati Berbagai Infeksi Virus
Kegunaan Dexa-M
Melansir dari Medline Plus, obat Dexa-M diklasifikasikan sebagai terapi hormon kortikosteroid.
Oleh karena itu, ini mampu mengatasi sejumlah gangguan, termasuk:
- Mengatasi peradangan pada sendi, usus, ginjal, mata, dan paru-paru.
- Mengatasi penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis, penyakit lupus, bronkospasme, dan berkurangnya jumlah trombosit darah.
- Mengatasi syok anafilaktik jika digunakan dalam dosis tinggi.
- Mengatasi sekaligus mencegah reaksi penolakan tubuh terhadap prosedur cangkok organ.
- Digunakan sebagai terapi pendukung pasien kanker setelah prosedur kemoterapi. Obat ini efektif mencegah mual dan muntah.
- Mengatasi multiple myeloma jika dikombinasikan dengan jenis obat-obatan lain.
- Menurunkan risiko kelahiran prematur pada ibu hamil. Obat Dexa-M berperan untuk mematangkan organ paru-paru pada janin.
- Mencegah high-altitude cerebral edema (HACE), atau high-altitude pulmonary edema (HAPE) pada pendaki gunung.
- Menurunkan risiko kehilangan nyawa pada pasien dengan kondisi gawat darurat medis.
Baca Juga: Silex, Obat dari Ramuan Herbal untuk Mengencerkan Lendir
Dosis Penggunaan Dexa-M
Dosis obat ini ditentukan langsung oleh dokter.
Namun secara umum, dosis penggunaan Dexa-M adalah sebagai berikut:
- Dewasa. Sebanyak 0,5 hingga 9 miligram yang terbagi dalam beberapa dosis.
- Anak berusia 6 sampai 12 tahun. Sebanyak 0,25 hingga 2 miligram. Diberikan dalam 2 dosis.
- Anak berusia 1 sampai 5 tahun. Sebanyak 0,25 hingga 1 miligram. Diberikan dalam 2 dosis.
- Anak berusia di bawah 1 tahun. Sebanyak 0,1 hingga 0,25 miligram. Diberikan dalam 2 dosis.
Obat Dexa-M dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Dalam pemakaian jangka panjang, dosis harus diturunkan secara bertahap guna memperkecil risiko kelainan hormonal.
Baca Juga: Dexamethasone: Manfaat, Cara Kerja, Dosis, dan Efek Samping
Perhatian Sebelum Menggunakan Obat Dexa-M
Dalam memutuskan untuk menggunakan obat, risiko harus dipertimbangkan dengan baik.
Melansir dari Mayo Clinic, ini yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat Dexa-M yang punya bahan aktif dexamethasone:
1. Alergi
Beritahu dokter jika mengalami reaksi alergi terhadap kandungan dexamethasone atau jenis obat lain.
Beritahukan juga kepada dokter apabila memiliki jenis alergi lain, seperti makanan, pewarna, pengawet, atau hewan.
2. Anak-Anak
Sampai saat ini belum ada studi terkait masalah pediatri yang membatasi penggunaan dexamethasone pada anak-anak.
Namun, anak-anak cenderung memiliki pertumbuhan yang lebih lambat dan masalah tulang apabila mengonsumsi obat Dexa-M dalam waktu yang lama.
Karenanya, dosis yang direkomendasikan tidak boleh dilampaui dan pasien harus dipantau secara ketat selama terapi dilakukan.
3. Geriatri
Disarankan untuk membatasi penggunaan bahan aktif dexamethasone pada orang lanjut usia.
Pasalnya, mereka berisiko tinggi mengalami osteoporosis dan masalah hati, ginjal, atau jantung terkait usia.
Perlu kehati-hatian dan penyesuaian dosis untuk pasien lanjut usia yang menerima jenis obat dengan bahan aktif dexamethasone.
4. Menyusui
Tidak ada penelitian yang memadai pada ibu menyusui.
Obat baru boleh dikonsumsi jika manfaatnya lebih besar ketimbang risiko yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Cara Menghitung Dosis Obat untuk Anak dan Tips Ampuh Pemberian Obat pada Anak
Interaksi Obat Dexa-M
Bahan aktif dexamethasone dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, termasuk:
- Aminoglutethimide. Ini dapat menurunkan kadar dexamethasone, sehingga mengurangi efektivitasnya.
- Antibiotika makrolida. Ini dapat menurunkan kadar dexamethason, sehingga meningkatkan efektivitasnya.
- Antidiabetes. Ini dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah pada pasien diabetes.
- Isoniazid. Ini dapat menurunkan konsentrasi isoniazid.
- Cholestyramine dan efedrin. Ini dapat meningkatkan kadar kortikosteroid, sehingga menurunkan efektivitasnya.
- Vaksin. Ini dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi.
- Ketoconazole. Ini dapat menurunkan metabolisme kortikosteroid, sehingga meningkatkan efektivitas obat.
- NSAID. Ini dapat meningkatkan resiko efek samping perdarahan di saluran pencernaan.
Baca Juga: 6 Jenis Obat Cacingan Anak, Perhatikan Moms!
Efek Samping Dexa-M
Penggunaan bahan aktif dexamethasone tidak menyebabkan kantuk.
Namun, menukil Medical News Today, obat ini dapat memicu efek samping lainnya yang mungkin lebih berbahaya.
Efek Samping Umum Obat Dexa-M
Efek samping umum obat Dexa M, antara lain:
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Pembengkakan
- Sakit kepala
- Pusing
- Perubahan suasana hati, seperti depresi atau perubahan kepribadian
- Kesulitan tidur
- Kecemasan
- Penurunan kadar kalium tubuh
- Peningkatan glukosa darah
- Tekanan darah tinggi
Dalam intensitas ringan, efek samping tersebut dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Efek Samping Serius Obat Dexa-M
Segera hubungi unit gawat darurat medis jika mengalami efek samping serius obat Dexa-M, yang meliputi:
- Kelelahan parah
- Kepala sangat pusing
Gangguan pencernaan yang tidak biasa. Gejalanya bisa meliputi:
- Sakit perut
- Mual atau muntah
- Darah pada feses atau feses hitam
- Darah dalam urin
- Pendarahan atau memar
- Pembengkakan di seluruh tubuh
Infeksi. Gejalanya bisa meliputi:
- Demam
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
Perubahan suasana hati atau pikiran. Gejalanya bisa meliputi:
- Perubahan suasana hati parah
- Euforia (perasaan bahagia yang intens)
- Susah tidur
- Perubahan kepribadian
Reaksi alergi berat. Gejalanya bisa meliputi:
- Demam
- Kesulitan bernapas
Insufisiensi adrenal. Gejalanya bisa meliputi:
- Kelelahan
- Mual
- Warna kulit gelap
- Pusing saat berdiri
- Peningkatan frekuensi infeksi
Sakit mag. Gejalanya bisa meliputi:
- Nyeri di perut
Gagal jantung kongestif. Gejalanya bisa meliputi:
- Sesak napas
- Kelelahan
- Pembengkakan pada kaki
- Peningkatan detak jantung
- Osteoporosis
Baca Juga: Sanmag, Obat Antasida untuk Turunkan Asam Lambung Berlebih
Efek samping obat Dexa-M mungkin berbeda pada setiap orang. Jadi, tidak semua orang akan mengalami efek samping yang disebutkan di atas.
Ada pula kemungkinan munculnya efek samping selain yang telah disebutkan sebelumnya.
Mengingat Dexa-M adalah obat golongan keras, pastikan Moms tidak mengonsumsinya sembarangan, ya!
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/322409#side-effects
- https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/dexamethasone-oral-route/precautions/drg-20075207?p=1
- https://www.drugs.com/dexamethasone.html
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682792.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.