Acetosal Obat Nyeri dan Demam, Ketahui Dosis dan Aturan Pakainya
Acetosal merupakan merek obat yang memiliki kandungan asam asetilsalisilat atau dikenal juga aspirin. Fungsi utamanya untuk meredakan nyeri, demam, dan peradangan dalam tubuh.
Selain itu, Acetosal juga biasa diresepkan dokter untuk mencegah penggumpalan darah.
Misalnya pada kasus serangan jantung atau stroke, terutama bagi penderita penyakit kardiovaskular.
Yuk simak lebih lanjut mengenai Acetosal, mulai dari manfaat, dosis, dan efek sampingnya!
Baca juga: Sering Ada di Kemasan Obat, Ini yang Dimaksud Kontraindikasi
Manfaat Acetosal
Foto: Orami Photo Stock
Menurut laporan di StatPearls, asam asetilsalisilat atau aspirin seperti Acetosal telah digunakan sejak sekitar 4.000 tahun yang lalu.
Acetosal merupakan obat golongan antiinflamasi non-steroid. Obat ini bekerja dengna cara mencegah pembentukan prostaglandin melalui jalur COX-1 inhibitor.
Seperti dibahas tadi, Acetosal memiliki manfaat untuk meredakan demam, nyeri, dan peradangan.
Meski bisa bisa digunakan untuk meredakan demam dan peradangan, penggunaan Acetosal pada anak di bawah 16 tahun sangat tidak diperbolehkan.
Sebab, dapat menyebabkan sindrom Reye, menurut studi pada 2002 di BMJ Journal.
Sindrom Reye adalah kondisi ketika organ hati dan otak mengalami kerusakan.
Ini merupakan kondisi serius yang kebanyakan terjadi pada anak-anak dan remaja yang baru sembuh dari infeksi virus.
Selain meredakan demam, nyeri, dan peradangan, Acetosal juga dapat digunakan untuk membantu mengencerkan darah.
Ini dapat membantu mencegah penggumpalan di pembuluh darah.
Itulah sebabnya Acetosal sering diresepkan dokter untuk mencegah berbagai penyakit tromboemboli dan kardiovaskular, seperti:
- Myocardial infarc (serangan jantung) akut
- Transient ischemic attack (stroke ringan)
- Stroke iskemik
- Stroke
- Angina pectoris tidak stabil
- Angina pectoris stabil kronis
Tak hanya itu, Acetosal juga terkadang diresepkan dokter untuk pengidap diabetes yang berisiko mengalami penyakit kardiovaskular dan memiliki:
- Riwayat serangan jantung
- Menjalani prosedur bypass vascular
- Serangan stroke
- Angina
- Berisiko tinggi karena kondisi lain, seperti hipertensi, merokok, dislipidemia, dan riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular
Perlu diketahui bahwa Acetosal adalah obat resep, yang artinya hanya bisa dibeli dan digunakan dengan resep dokter. Jadi, jangan gunakan obat ini tanpa instruksi dari dokter.
Pada beberapa kondisi, dokter mungkin meresepkan Acetosal untuk kegunaan lain, selain yang disebutkan tadi.
Baca juga: Ketahui Obat Colchicine: Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya
Dosis dan Aturan Pakai Acetosal
Foto: freepik.com
Dosis Acetosal pada setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung usia, kondisi, dan tingkat keparahan penyakit yang dialami.
Agar lebih pasti, konsultasikanlah resep Acetosal pada dokter.
Namun, secara umum, berikut ini dosis Acetosal untuk orang dewasa, berdasarkan kondisi yang dialami:
1. Meredakan Demam atau Nyeri
- Dosis awal 300–900 mg, jika dibutuhkan dosis dapat diulang setelah 4–6 jam.
- Dosis maksimal 4.000 mg per hari.
2. Kondisi Stroke, Angina Pektoris, dan Serangan Jantung
Dosis pencegahan 150–300 mg.
3. Mengatasi Penyakit Reumatik
- Reumatik akut, dosisnya 4.000–8.000 mg per hari, dapat dibagi menjadi beberapa dosis
- Reumatik kronis, dosisnya 5.400 mg per hari, dibagi menjadi beberapa dosis
4. Pencegahan Penyakit Kardiovaskular
- Pencegahan jangka panjang, dosisnya 75–150 mg, diminum sekali sehari
- Pencegahan jangka pendek, dosisnya 150–300 mg per hari
Risiko Efek Samping Aspilet
Foto: Orami Photo Stock
Sama halnya seperti obat-obatan lain, Acetosal juga memiliki berbagai risiko efek samping.
Namun, perlu diketahui bahwa efek samping dari obat ini tidak selalu terjadi. Terlebih jika digunakan sesuai dosis dan arahan dokter.
Berikut ini beberapa risiko efek samping dari Acetosal yang mungkin terjadi:
- Demam
- Sakit kepala
- Mudah haus
- Nafsu makan menurun
- Sakit pinggang dan kram otot
- Mual dan muntah
- Sakit perut, sembelit, dan diare
- Tinja berwarna terlalu gelap atau terlalu terang
- Urine berwarna gelap atau berdarah
- Mudah mengantuk, pingsan, dan mudah lelah
- Nyeri dada, sesak napas, napas terengah-engah, detak jantung tidak teratur
- Kebingungan, gugup, cemas, dan selalu merasa panik
- Tangan, kaki, atau bibir mati rasa
- Ruam kulit, dan bengkak pada jari, wajah, dan kaki bagian bawah
- Muncul luka dan memar yang tidak biasa
Meski tidak selalu terjadi, penting untuk tetap mewaspadai efek samping Acetosal yang tadi disebutkan.
Jika mengalaminya, segera hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter agar bisa segera mendapatkan penanganan.
Untuk menghindari risiko efek samping yang tidak diinginkan, pastikan untuk menggunakan Acetosal sesuai dosis dan aturan pakai yang disarankan.
Baca juga: Catat Rekomendasi Obat Flu yang Ampuh, Mulai dari Bahan Alami hingga Tersedia di Apotek
Sebelum menggunakan obat ini, sebaiknya beri tahu dokter tentang riwayat penyakit yang pernah dialami.
Informasikan juga mengenai semua obat-obatan yang sedang atau akan digunakan. Termasuk suplemen dan produk herbal.
Sebab, Acetosal bisa menimbulkan interaksi obat, jika dikonsumsi bersamaan atau berdekatan dengan obat-obatan tertentu.
Selama menjalani pengobatan dengan Acetosal, pastikan ikuti arahan dari dokter.
Hindari menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. Lebih lanjut mengenai obat ini, bisa Moms tanyakan langsung pada dokter, ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519032/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC1169585/
- https://www.rxlist.com/consumer_aspirin/drugs-condition.htm
- https://www.drugs.com/aspirin.html
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/161255
- http://pionas.pom.go.id/monografi/asetosal-asam-asetilsalisilat
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.