7 Jenis Antibiotik untuk Gusi Bengkak
Berbagai antibiotik untuk gusi bengkak di bawah ini bisa membantu mengobati peradangan yang disertai dengan rasa nyeri.
Gusi bengkak menjadi salah satu masalah pada mulut yang umum dialami. Pembengkakan biasanya diikuti dengan gejala lain, seperti bau napas tidak sedap.
Penderita juga mengalami perdarahan pada gusi dan sela gigi, terutama saat menyikat gigi.
Gusi bengkak bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti infeksi, kekurangan vitamin B, serta penumpukan plak dan makanan yang tertinggal di sela gigi.
Antibiotik yang dikonsumsi akan disesuaikan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan kondisi yang dialami penderita.
Tidak asemua gusi bengkak ddiatasi dengan antibiotik. Obat baru dikonsumsi jika pembengkakan disebabkan oleh bakteri.a pembengkakan sudah dalam kondisi parah.
Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan
Jenis Antibiotik untuk Gusi Bengkak
Foto: Gusi Bengkak (Orami Photo Stock)
Tidak semua gusi bengkak dapat diatasi dengan antibiotik. Obat baru dikonsumsi jika pembengkakan disebabkan oleh bakteri.
Jika pembengkakan disebabkan oleh virus, jamur, kehamilan, atau kekurangan nutrisi, penderita tidak perlu mengonsumsi antibiotik.
Antibiotik untuk gusi bengkak juga dikonsumsi guna mengatasi radang gusi berat yang disertai dengan demam, pembengkakan, dan nanah yang menyebabkan gigi tanggal.
Antibiotik bertujuan untuk membasmi dan mencegah bakteri menyebar ke gusi atau organ tubuh sekitar, termasuk jantung dan rongga sinus.
Adapun antibiotik yang dikonsumsi termasuk berikut ini.
1. Amoxicillin
Antibiotik untuk gusi bengkak ini efektif digunakan untuk mengatasi gusi bengkak yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Selain gusi bengkak, antibiotik ini efektif mengatasi gonore, otitis media (infeksi pada telinga bagian tengah), dan pielonefritis (infeksi pada salah satu atau kedua ginjal).
Amoxicillin bekerja dengan cara menghambat pembentukan protein di dinding sel bakteri. Dengan begitu, pertumbuhan bakteri akan terhenti dan akhirnya mati.
2. Metronidazole
Antibiotik ini digunakan untuk mengatasi gusi bengkak, bakterial vaginosis, penyakit menular seksual (PMS), atau infeksi organ dan jaringan perut.
Selain itu, metronidazole juga digunakan untuk mengatasi infeksi parasit, seperti trikomoniasis (PMS akibat parasit Trichomonas vaginalis) atau amebiasis (infeksi parasit Entamoebae histolytica di usus).
Antibiotik bekerja dengan menghambat pembentukan protein penunjang pertumbuhan dan perkembangan mikroba, termasuk parasit dan bakteri.
3. Erythromycin
Antibiotik untuk gusi bengkak selanjutnya adalah erythromycin.
Obat ini tak hanya mengatasi gusi bengkak akibat bakteri saja, tapi juga infeksi kulit, saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin.
Antibiotik ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri penyebab infeksi.
Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui
4. Clindamycin
Antibiotik ini efektif mengatasi berbagai infeksi bakteri, seperti infeksi pada paru, kulit, darah, organ reproduksi wanita atau organ dalam tubuh.
Clindamycin bekerja dengan memperlambat dan menghentikan perkembangbiakan bakteri penyebab infeksi.
Dengan begitu, jumlah bakteri dalam tubuh bisa terkendali dan dilawan oleh sistem kekebalan tubuh.
5. Doxycycline
Selain mengatasi gusi bengkak, doxycycline ampuh untuk mengatasi jerawat dan mencegah malaria. Antibiotik ini tersedia dalam bentuk kapsul dan tablet.
Selain itu, doxycycline digunakan untuk mengatasi infeksi di saluran pencernaan, paru-paru, saluran kemih, kulit, mata, hingga kelamin.
Obat bekerja dengan menghambat sekaligus menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.
6. Tetracycline
Tetracycline adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati penyakit akibat bakteri, seperti gusi bengkak, anthrax, sifilis, gonore dan infeksi pada saluran kemih, kulit, serta saluran pencernaan.
Cara kerjanya yakni dengan menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri.
Beberapa jenis penyakit lain yang diatasi dengan tetracycline, termasuk:
- Infeksi pada saluran pernapasan dan pneumonia
- Infeksi pada usus, kandung kemih atau kelenjar getah bening
- Infeksi pada alat kelamin atau infeksi menular seksual
- Infeksi pada kulit
7. Minocycline
Antibiotik untuk gusi bengkak yang terakhir adalah minocycline. Ini digunakan untuk mengatasi berbagai masalah akibat infeksi bakteri, termasuk gonore, sifilis, atau uretritis nongonore.
Antibiotik ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan protein guna menunjang pertumbuhan bakteri. Alhasil, bakteri akan mati.
Dosis Penggunaan Antibiotik untuk Gusi Bengkak
Foto: Minum Obat (Orami Photo Stock)
Dosis penggunaan obat akan tergantung pada tingkat keparahan penyakit yang dialami oleh penderita.
Pastikan untuk menghabiskan obat yang sudah diresepkan agar bakteri bisa menghilang sepenuhnya.
Jika tidak, bakteri akan resisten dan kebal terhadap obat-obatan yang dikonsumsi.
Umumnya, antibiotik untuk gusi bengkak dikonsumsi selama seminggu. Tergantung pada jenis obat, penderita biasanya mengonsumsi 2 hingga 4 kali sehari.
Jika gejala gusi bengkak sudah membaik, antibiotik tetap harus dikonsumsi hingga habis.
Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati
Selain mengonsumsi antibiotik, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan gusi bengkak.
Beberapa di antaranya adalah berkumur dengan air hangat dan garam, serta menghindari makanan yang terlalu panas atau dingin.
Moms juga disarankan mengunyah di sisi mulut yang tidak bermasalah, menggosok gigi dengan sikat gigi lembut, dan menghindari makanan serta minuman tinggi gula.
Tak kalah penting, disarankan untuk memeriksakan gigi ke dokter secara rutin, yaitu 6 bulan sekali atau setahun dua kali.
Ini dilakukan guna memastikan kesehatan gigi terjaga dengan baik. Jika ada masalah, gangguan bisa terdeteksi sejak awal.
Jadi, penyakit bisa diatasi sebelum berkembang menjadi infeksi.
- https://www.healthline.com/health/antibiotics-for-tooth-infections
- https://www.goodrx.com/conditions/bacterial-infection/tooth-infection-symptoms-treatments-antibiotics
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gingivitis/symptoms-causes/syc-20354453
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.