Mertigo Obat untuk Vertigo, Ketahui Dosis dan Aturan Pakainya
Mertigo adalah merek obat untuk mengatasi vertigo. Obat ini mengandung betahistine mesilate.
Vertigo adalah kondisi yang ditandai dengan gejala khas berupa pusing dan sensasi berputar.
Hal ini membuat penderita vertigo sering mengalami gangguan keseimbangan.
Selain untuk mengatasi gejala vertigo, mertigo juga sering diresepkan dokter untuk kondisi lain.
Karena obat ini tergolong obat keras, penggunaannya hanya boleh dengan resep dan pengawasan dokter.
Baca Juga: Mengenal Alter Ego, Kepribadian atau Karakter Lain yang Berbeda yang Diwujudkan dalam Diri Seseorang
Manfaat Mertigo
Foto Wanita Sedang Pusing (Orami Photo Stock)
Manfaat utama obat mertigo adalah untuk mengatasi gejala vertigo.
Tepatnya untuk mengatasi gejala pusing dan gangguan keseimbangan.
Dokter juga kerap meresepkan mertigo untuk mengatasi pusing akibat gangguan sirkulasi dan vestibular neuritis.
Menurut studi pada 2018 di jurnal Cochrane Database of Systematic Reviews, mertigo atau betahistine juga dapat mengatasi gejala tinnitus.
Tinnitus disebut juga telinga berdenging. Kondisi ini terjadi ketika ada aktivitas saraf abnormal di beberapa titik di jalur pendengaran. Inilah yang kemudian ditafsirkan secara keliru oleh otak sebagai suara.
Selain itu, melansir Neuropsychiatric Disease and Treatment, mertigo juga bisa digunakan sebagai pengobatan penyakit Meniere/
Penyakit Meniere adalah episode spontan berulang dari serangan vertigo. Kondisi ini ditandai dengan pusing berputar, telinga berdenging, kurang pendengaran, mual, dan muntah.
Apa Kandungan dan Komposisi Mertigo?
Foto Ilustrasi Obat Mertigo (Orami Photo Stock)
Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif.
Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.
Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien.
Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja.
Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif.
Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa.
Kandungan dan komposisi mertigo adalah Betahistine mesylate.
Baca Juga: 7 Masker Wajah Alami untuk Remaja yang Aman dan Mudah Dibuat
Sekilas tentang Betahistine pada Mertigo
Foto Ilustrasi Obat Mertigo (Orami Photo Stock)
Betahistine adalah suatu obat yang digunakan dalam terapi pengobatan gangguan keseimbangan seperti pada kasus vertigo dan keadaan gangguan telinga bagian dalam yang ditandai:
- Perasaan berputar (vertigo)
- Telinga berdenging
- Kehilangan daya dengar
Umumnya gejala ini sering berhubungan dengan penyakit Meniere.
Betahistine merupakan suatu antagonis kuat untuk reseptor histamine H3 dan merupakan suatu agonis yang lemah untuk reseptor histamine H1.
Betahistine memiliki dua mekanisme kerja, yaitu utamanya terhadap agonis reseptor H1 yang berada pada pembuluh darah di telinga bagian dalam.
Betahistine akan memberikan vasodilatasi lokal dan meningkatkan permeabilitas yang membantu membalikkan kondisi hidrop endolimfatik.
Sebagai antagonis reseptor H3, ia akan meningkatkan tingkat neurotransmiter histamine, acetylcholine, norepinephrine, serotonin, dan GABA (gamma-Aminobutyric acid) yang dilepaskan dari ujung saraf di batang otak.
Peningkatan jumlah histamin akan menstimulasi reseptor yang menimbulkan efek poten vasodilatasi pada telinga bagian dalam sehingga menghambat aktivitas inti dari vestibular, membantu mengembalikan keseimbangan dan mengurangi gejala vertigo.
Betahistine akan mendilatasi atau melebarkan pembuluh darah di telinga bagian dalam sehingga menghilangkan tekanan berlebihan yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan serta membantu kinerja otot polos di dalamnya.
Bethistine mengurangi fungsi organ vestibular yang berada dalam kondisi asimetris serta meningkatkan aliran darah vestibulocochlear.
Dengan begitu maka akan mengurangi gejala vertigo dan gangguan keseimbangan.
Baca Juga: 5 Buah untuk Asam Urat, Bisa Bantu Kurangi Gejalanya, Ada Ceri, Semangka dan Sirsak
Cara Kerja Mertigo
Foto Ilustrasi Obat Mertigo (Orami Photo Stock)
Lalu, bagaimana cara kerja mertigo? Obat ini bekerja dengan cara merelaksasi otot polos pada sfingter prekapiler pembuluh darah. Dengan begitu, aliran darah dapat meningkat.
Dalam mengatasi gejala vertigo, mertigo dapat meningkatkan aliran darah pada telinga bagian dalam sampai 1,5 kali normal dalam waktu 30 menit setelah pemberian obat.
Selain itu, obat vertigo ini juga bekerja dengan cara memperbaiki gangguan aliran darah pada skala media hingga setengah kali nilai normal.
Obat ini juga dapat memperbaiki gangguan pada aliran darah intraserebral (dalam otak).
Tepatnya, obat ini bekerja dengan meningkatkan aliran darah dalam jaringan otak besar hingga 10%, dan dalam jaringan otak kecil hingga 15% nilai normal.
Baca Juga: Pilihan Makanan Ikan Louhan Agar Tumbuh Besar dan Berwarna Merah
Dosis dan Cara Penggunaan Mertigo
Foto Ilustrasi Minum Obat (Orami Photo Stock)
Seperti disebutkan di awal, Mertigo adalah obat keras, yang hanya boleh dibeli dan digunakan dengan resep dokter.
Dosis pasti untuk setiap orang juga bisa berbeda-beda.
Jadi, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter sebelum menggunakan Mertigo.
Dokter biasanya menentukan dosis Mertigo berdasarkan kondisi yang dialami, keparahan gejala, usia, dan berbagai faktor lainnya.
Namun, secara umum, dosis Mertigo yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah:
- Dosis awal: 6-12 mg, diminum 3 kali sehari.
- Dosis selanjutnya dapat disesuaikan dan ditentukan dokter berdasarkan respon penggunaan obat.
Obat vertigo ini hanya diperbolehkan untuk digunakan oleh orang dewasa, atau usia 18 tahun ke atas.
Anak-anak dengan usia di bawah 18 tahun tidak direkomendasikan untuk menggunakan obat ini.
Baca Juga: Teknik Renang Gaya Dada: Posisi Badan, Kepala, Tangan, Kaki, dan Pengambilan Napas
Sebelum dan selama penggunaan obat mertigo, harap memerhatikan beberapa hal khusus berikut ini:
- Waspadai penggunaan pada pasien vertigo yang sedang menderita tukak lambung atau saluran pencernaan atau mempunyai riwayat tukak saluran pencernaan.
- Waspadai penggunaan pada pasien vertigo yang mempunyai riwayat asma bronkial.
- Obat mertigo sebaiknya digunakan secara hati-hati pada pasien vertigo yang sedang hamil karena batas keamanan pada penggunaan untuk ibu hamil masih dalam penelitian. Pengobatan hanya dilakukan apabila manfaatnya terbukti lebih besar daripada risiko yang akan ditimbulkan.
- Jangan menyusui saat menggunakan mertigo kecuali diinstruksikan oleh dokter, karena belum diketahui apakah betahistine ikut keluar bersama ASI.
Kontraindikasi Mertigo
Foto Alergi di Tangan (Orami Photo Stock)
Meski dapat mengatasi vertigo dan berbagai gangguan lain, obat vertigo initidak bisa digunakan oleh semua orang.
Beberapa kondisi berikut ini merupakan kontraindikasi mertigo:
- Hipersensitif
Hipersensitivitas adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap benda atau zat tertentu.
Kondisi ini sangat umum terjadi, tetapi bisa juga berakibat fatal bila terjadi berulang kali atau tidak segera ditangani.
Pasien hipersensitivitas alergi terhadap betahistine mesilate atau komponen lain dalam mertigo.
- Penyakit Feokromositoma
Feokromositoma adalah kondisi yang ditandai dengan terdapatnya tumor pada kelenjar adrenal.
Tumor tersebut termasuk golongan tumor jinak.
Umumnya, tumor jenis ini melibatkan salah satu dari dua kelenjar adrenal, namun dapat juga melibatkan keduanya.
Bila seseorang mengalami feokromositoma, tumor dapat mengeluarkan hormon yang menyebabkan peningkatan tekanan darah yang bersifat sementara atau persisten.
Mertigo adalah analog sintetis dari histamin sehingga dapat menyebabkan pelepasan katekolamin dari tumor yang mengakibatkan hipertensi berat.
Baca Juga: 15 Manfaat Buah Kecapi untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya
Efek Samping Mertigo
Foto Wanita Sedang Mual (Orami Photo Stock)
Seperti halnya obat-obatan lain, mertigo juga memiliki risiko efek samping.
Namun, efek samping yang terjadi terbilang jarang, apalagi jika obat ini digunakan dalam pengawasan dokter.
Berikut ini beberapa kemungkinan efek samping umum akibat mertigo:
- Mual dan muntah
- Gangguan pencernaan
- Sakit kepala
- Nyeri perut
- Perut bengkak (distensi abdomen)
- Perut kembung
Untuk meminimalisir risiko efek samping pada pencernaan, mertigo disarankan untuk diminum bersamaan dengan makanan.
Selain berbagai efek samping tadi, ada juga risiko efek samping serius seperti reaksi alergi parah, seperti:
- Pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau leher
- Tekanan darah menurun
- Hilang kesadaran
- Sulit bernapas
Segera hentikan penggunaan obat dan cari bantuan medis jika mengalami berbagai gejala reaksi alergi tersebut.
Namun, tidak semua orang mengalami efek samping akibat penggunaan Mertigo seperti yang dijelaskan tadi.
Mungkin ada juga beberapa efek samping lain yang tidak tercantum. Lebih lanjutnya, Moms bisa tanyakan pada dokter.
Baca Juga: 9 Inspirasi Dekorasi Ruang Tamu, Bergaya Minimalis, Rustic, Bohemian, hingga Shabby Chic
Interaksi Obat Mertigo
Foto Ilustrasi Obat-obatan (Orami Photo Stock)
Mertigo memiliki risiko interaksi jika digunakan bersamaan dengan obat lain.
Misalnya membuat cara kerja obat mertigo berubah, menjadi kurang efektif, atau risiko efek samping meningkat.
Berikut ini beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan mertigo:
- Obat Antihistamin
Antihistamin adalah jenis obat yang bisa digunakan untuk menangani berbagai jenis alergi, misalnya, alergi makanan, alergi kulit, rhinitis alergi, atau alergi pada mata.
Antihistamin bekerja dengan cara menghambat kerja dan jumlah histamin.
Histamin merupakan satu zat kimia yang akan menimbulkan munculnya reaksi alergi, saat seseorang yang alergi terpapar zat pemicu alergi (alergen).
Dengan begitu, gejala akibat reaksi alergi bisa mereda.
Namun, obat ini dapat menurunkan efek mertigo, atau sebaliknya sehingga tidak boleh di konsumsi bersamaan.
- Obat Monoamine-Oxidase Inhibitor (MAOIs)
Monoamine oxidase inhibitors (umum disebut MAO inhibitor atau MAOI) mencegah aksi dari enzim monoamine oxidase.
Enzim monoamine oxidase bertugas untuk memecah neurotransmiter seperti dopamine, norepinephrine, dan serotonin pada otak.
Kadar yang rendah akan ketiga neurotransmiter ini dihubungkan dengan depresi dan rasa cemas.
Dengan mencegah efek dari enzim monoamine oxidase, MAOI meningkatkan kadar ketiga neurotrasmiter dan meredakan gejala yang berhubungan dengan depresi seperti rasa sedih atau rasa cemas.
Namun, obat ini dapat meningkatkan kadar mertigo dalam darah.
Baca Juga: 16 Cara Membesarkan Bokong agar Bentuknya Seksi Bisa dengan Olahraga atau Secara Alami
Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai obat mertigo, mulai dari manfaat, dosis hingga interaksi obatnya.
Semoga bermanfaat ya, Moms!
- https://doi.org/10.1002/14651858.CD013093
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC2655085/
- https://pionas.pom.go.id/obat/mertigo
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/mertigo-mertigo%20sr
- https://www.drugbank.ca/drugs/DB06698
- https://www.medicines.org.uk/emc/product/4160/smpc
- https://www.medicinenet.com/betahistine-oral/article.htm
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.