Kenali Obat Ultraflu: Fungsi, Aturan Pakai, dan Efek Samping
Moms dan keluarga di rumah pasti sudah tidak asing dengan obat Ultraflu. Ya, obat ini digunakan untuk mengatasi flu.
Walaupun dapat sembuh dengan sendirinya, flu sering kali menimbulkan gejala parah yang mengganggu aktivitas.
Itu sebabnya, obat flu kadang diperlukan. Nah, sebelum digunakan, baiknya Moms dan Dads simak lebih dalam mengenai obat ini.
Fungsi Ultraflu
Foto: http://hensonfarma.id/
Berdasarkan situs Hensonfarma, yakni perusahaan yang memproduksi obat, Ultraflu adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala flu seperti:
- Demam
- Sakit kepala
- Hidung tersumbat
- Bersin disertai batuk
Obat ini mengandung 600 mg paracetamol, 15 mg phenylpropanolamine HCL, dan 2 mg chlorphenamine Maleate.
Flu terjadi karena infeksi virus influenza. Virus ini menyebar melalui udara dalam tetesan air liur ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Virus ini kemudian masuk ke tubuh karena Moms menghirup tetesannya secara langsung atau ketika menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang ditempeli virus.
Orang yang terinfeksi kemungkinan menularkan viriusnya satu sampai lima hari sebelum gejala muncul.
Anak-anak dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah mungkin menular dapat tertular penyakit ini dengan mudah.
Walaupun sistem kekebalan tubuh yang diserang dapat membentuk antibodi untuk melawan virus dan akhirnya tubuh pulih, mekanisme ini membutuhkan waktu.
Nah, untuk mempercepat proses pemulihan sekaligus meringankan gejala yang mengganggu, Moms bisa mengonsumsi Ultraflu.
Moms bisa mendapatkan Ultraflu dengan harga Rp 3.300,00 - Rp 4.700,00.
Baca juga: Insto (Obat tetes Mata): Kegunaan, Dosis, dan Cara Menggunakannya
Dosis dan Aturan Pakai Ultraflu
Foto: Orami Photo Stock
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet. Dosis setiap orang bisa saja berbeda-beda, tergantung dengan usia.
Namun dosis yang umum digunakan, yakni:
- Dewasa dan anak diatas 12 tahun: sehari 3 kali 1 kaplet.
Minum obat ini sesuai dengan arahan dokter atau ikuti aturan pakai yang tertera di kemasan obat.
Jangan menambahkan atau mengurangi dosis obat yang sudah ditentukan. Baiknya, diminum setelah makan untuk mencegah munculnya gangguan pencernaan.
Cobalah untuk minum obat ini di jam yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis.
Jika dosis terlewat, segera minum obat. Akan tetapi, jika sudah mendekati waktu minum obat selanjutnya, jangan menggandakan dosis.
Meski direkomendasikan untuk digunakan secara rutin, obat ini tidak boleh digunakan dalam jangka panjang.
Jadi, jika Anda sudah merasakan gejala membaik, pemakaian obat boleh digunakan.
Baca juga: Cara Menghitung Dosis Obat untuk Anak dan Tips Ampuh Pemberian Obat pada Anak
Efek Samping Ultraflu
Foto: Orami Photo Stock
Ultraflu umumnya aman digunakan. Akan tetapi, tetap ada kemungkinan terjadinya efek samping pada beberapa orang.
Setiap orang dapat mengalami efek samping yang berbeda-beda, tergantung respons tubuh terhadap obat.
Ada pula yang mengalami efek samping yang tidak disebutkan di bawah ini.
- Penglihatan kabur
- Mengantuk
- Pusing
Penggunaan obat ini juga dapat menyebabkan Moms atau Dads tiba-tiba tertidur selama aktivitas sehari-hari, seperti makan dan menonton televisi.
Moms mungkin saja tidak merasa mengantuk sebelum tertidur selama mengonsumsi obat ini.
Yang jelas, jika Moms atau Dads mengalami efek samping berupa mengantuk, jangan mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan konsenstrasi tinggi.
Efek samping lain yang mungkin terjadi pada Moms dan Dads, di antaranya:
- Mulut kering
- Mual dan muntah
- Ketidaknyamanan perut
- Diare
- Kesulitan buang air kecil
- Sakit kepala
- Tubuh kelelahan
- Gugup
- Dahak mengental
Efek samping biasanya ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, ada pula efek samping yang berlangsung selama beberapa hari.
Jika Moms dan Dads mengalami efek samping yang tidak membaik ini, segera konsultasi lebih lanjut ke dokter.
Baca juga: Pahami Aturan Pakai Grantusif, Obat Batuk Alergi yang Bisa Dibeli di Apotek
Selain mengalami efek samping, beberapa orang yang menggunakan Ultraflu juga bisa menunjukkan reaksi alergi.
Biasanya kondisi ini ditandai dengan ruam gatal, pembengkakan pada tubuh, atau sesak napas.
Bila mengalami reaksi alergi, segera minta bantuan medis untuk penanganan yang tepat.
Munculnya reaksi alergi tidak boleh dipandang sebelah mata karena ini membahayakan jiwa.
Dokter akan meminta Moms atau Dads untuk menghentikan pemakaian obat karena lebih banyak efek buruknya ketimbang manfaatnya.
Jadi, jika Moms dan Dads memiliki alergi terhadap salah satu bahan aktif dari Ultraflu, beri tahu dokter sebelum obat digunakan.
Selain alergi, beri tahu juga jika Moms dan Dads memiliki masalah kesehatan seperti berikut.
- Penyakit ginjal
- Hamil dan menyusui
- Penyakit liver
- Penyakit jantung
- Hipertensi
- Glaukoma
- Penyakit paru-paru, seperti asma
- Pembesaran prostat yang menyebabkan kesulitan buang air kecil
Baca juga: Mengenal Favipiravir, Obat untuk COVID-19
Penggunaan obat Ultraflu pada pasien dengan masalah kesehatan tertentu membutuhkan pertimbangan dokter lebih lanjut.
Jadi, walaupun Ultraflu adalah obat tanpa resep, Moms dan Dads tidak boleh menggunakan obat ini secara sembarangan.
Jika perlu, konsultasikan lebih lenjut dengan dokter, terutama jika punya masalah kesehatan tertentu.
- http://hensonfarma.id/ultraflu/
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol?mtype=generic
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/phenylpropanolamine?mtype=generic
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/chlorphenamine?mtype=generic
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/flu/symptoms-causes/syc-20351719
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.