27 September 2024

Primadex Forte: Kandungan, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Harus digunakan sesuai anjuran dokter, ya!

Jika pernah mengalami infeksi bakteri dan menemui dokter, mungkin antibiotik Primadex Forte bukan nama obat yang asing.

Beberapa dokter meresepkan obat tersebut, misalnya untuk mengatasi infeksi saluran pencernaan atau infeksi saluran pernapasan.

Diproduksi oleh Dexa Medica, antibiotik ini mengandung kombinasi sulfametoksazol dan trimetoprim.

Dua zat aktif ini mampu mengobati berbagai infeksi termasuk mencegah atau mengobati pneumonia Pneumocystis jiroveci atau Pneumocystis carini pneumonia (PCP).

Berikut ini adalah fungsi, dosis, efek samping dan juga indikasi dari penggunaan Primadex Forte. 

Baca Juga: Mengenal Decolsin, Obat Flu Batuk Khusus Orang Dewasa

Kandungan dan Kegunaan Primadex Forte

Ilustrasi Obat-obatan
Foto: Ilustrasi Obat-obatan (Cloudfront.net)

Sulfametoksazol dalam Primadex Forte adalah antibiotik sulfonamida bakteriostatik yang bermanfaat untuk mengganggu sintesis asam folat pada bakteri yang rentan.

Zat aktif ini umumnya diberikan dalam kombinasi dengan trimetoprim.

Tujuannya untuk menghambat langkah berurutan dalam sintesis asam folat bakteri.

Selain itu, agen ini bekerja untuk memblokir dua langkah berturut-turut dalam biosintesis asam folat, asam nukleat dan protein yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pembelahan bakteri. 

Dikutip dari DrugBank, kombinasi keduanya membantu memperlambat perkembangan resistensi bakteri secara maksimal.

Dalam Primadex Forte, sulfametoksazol berguna untuk pengobatan berbagai infeksi bakteri, seperti:

  • Infeksi saluran kemih
  • Infeksi bagian tengah telinga (otitis media)
  • Infeksi saluran pernapasan (bronkitis akut)
  • Gangguan pada saluran pencernaan

Tidak hanya itu, dikutip dari Mayo Clinic, antibiotik ini juga mampu mengatasi pneumonia Pneumocystis jiroveci atau Pneumocystis carinii pneumonia (PCP).

PCP adalah jenis pneumonia yang sangat serius.

Pneumonia jenis ini lebih sering terjadi pada pasien yang sistem kekebalannya tidak bekerja secara normal, termasuk pasien kanker, pasien transplantasi, dan pasien dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

Bagaimana Trimethoprim pada umumnya?

Obat ini adalah antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri.

Zat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.

Itu artinya, Trimethoprim dan pastinya Primadex Forte tidak akan bekerja untuk infeksi virus seperti pilek, dan flu.

Menggunakan antibiotik apa pun saat tidak diperlukan dapat menyebabkannya tidak berfungsi untuk infeksi di masa depan.

Baca Juga: Antibiotik Sanprima: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping Obat

Dosis dan Penggunaan Primadex Forte

Dosis Obat
Foto: Dosis Obat (Burtsrx.com)

Terdaftar dalam kategori obat keras, antibiotik ini adalah obat yang hanya dapat digunakan sesuai dengan petunjuk dokter.

Penting diingat, minum obat ini persis seperti yang diarahkan oleh dokter.

Jangan meminumnya lebih banyak, lebih sering, dan lebih lama dari yang diperintahkan dokter untuk meminimalisir kemungkinan efek samping.

Primadex Forte paling baik diminum dengan segelas penuh air.

Beberapa gelas air tambahan harus diminum setiap hari, kecuali jika dokter mengarahkan hal lain.

Minum air secara ekstra akan membantu mencegah beberapa efek yang tidak diinginkan seperti misalnya, batu ginjal.

Untuk membantu membersihkan infeksi yang dialami sepenuhnya, tetap menggunakan obat dalam waktu sesuai yang diarahkan dokter.

Hal ini berlaku bahkan jika mulai merasa lebih baik setelah beberapa hari.

Jika berhenti minum obat ini terlalu cepat, gejala mungkin saja dapat kembali.

Dosis penggunaan Primadex Forte (sulfametoxazol 800 mg + trimethoprim 160 mg ) untuk infeksi bakteri: 

  • Dewasa: 1 kaplet - 2 kali/hari, setiap 12 jam selama 10 - 14 hari
  • Anak-anak 2 bulan ke atas: Dosis didasarkan pada berat badan dan harus ditentukan oleh dokter. Dosis biasa adalah 40 miligram (mg) sulfametoksazol per kilogram berat badan dan 8 miligram (mg) trimetoprim per kilogram berat badan, diberikan dalam dua dosis terbagi setiap 12 jam selama 10 hari.
  • Anak-anak di bawah usia 2 bulan: Penggunaan tidak dianjurkan.

Dosis penggunaan Primadex Forte (sulfametoxazol 800 mg + trimethoprim 160 mg ) untuk bronchitis akut: 

  • Dewasa: 1 kaplet - 2 kali/hari, setiap 12 jam selama 10 - 14 hari
  • Anak-anak berusia 2 bulan ke atas: Penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter
  • Anak-anak di bawah usia 2 bulan: Penggunaan tidak dianjurkan

Dosis penggunaan Primadex Forte (sulfametoxazol 800 mg + trimethoprim 160 mg ) untuk  traveller diare: 

  • Dewasa: 1 kaplet - 2 kali/hari, setiap 12 jam selama 10 - 14 hari
  • Anak-anak berusia 2 bulan ke atas: Penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter
  • Anak-anak di bawah usia 2 bulan: Penggunaan tidak dianjurkan.

Baca Juga: Mengenal Mediklin, Obat Jerawat dengan Kandungan Antibiotik

Efek Samping Primadex Forte

Efek Samping Obat
Foto: Efek Samping Obat (Drugwatch.com)

Dapatkan bantuan medis darurat jika memiliki tanda-tanda reaksi alergi seperti gatal-gatal, batuk, nyeri dada, sesak napas, pembengkakan di wajah atau tenggorokan.

Reaksi alergi di kulit juga bisa parah dan disertai demam, sakit tenggorokan, mata terbakar, nyeri kulit, merah atau ruam kulit ungu dengan melepuh, dan mengelupas.

Hubungi dokter jika merasakan efek samping Primadex Forte berupa:

  • Sakit perut yang parah, diare yang berair atau berdarah 
  • Ruam kulit apa pun, tidak peduli seberapa ringan
  • Mata dan kulit menguning 
  • Kejang
  • Nyeri sendi baru atau tidak biasa
  • Peningkatan atau penurunan kuantitas buang air kecil
  • Peningkatan rasa haus, mulut kering, dan bau napas tak sedap

Baca Juga: Mengenal Obat Alergi Lerzin, Mampu Atasi Reaksi Kulit pada Iritasi

Kontraindikasi Primadex Forte

Obat-obatan
Foto: Obat-obatan (Pexels.com)

Sebelum meminum obat ini, kita harus tahu bahwa obat ini tidak dianjurkan kepada pasien dengan alergi sulfametoksazol dan trimetoprim.

Selain itu, beberapa golongan yang tidak boleh mengkonsumsi obat ini, yaitu:

  • Penyakit hati yang parah
  • Penyakit ginjal yang tidak dirawat atau dipantau
  • Anemia (sel darah merah rendah) yang disebabkan oleh kekurangan asam folat
  • Riwayat trombosit darah rendah setelah mengonsumsi trimetoprim atau obat sulfa apa pun.

Dapat menyebabkan cacat lahir, jangan gunakan Primadex Forte jika sedang hamil.

Begitu juga pada ibu menyusui, meskipun studi pada wanita menunjukkan, obat ini menimbulkan risiko minimal untuk bayi ketika digunakan selama menyusui.

Beri tahu dokter jika pernah mengalami:

  • Asma atau alergi parah
  • HIV atau AIDS
  • Gangguan tiroid
  • Kekurangan gizi
  • Alkoholisme
  • Ketidakseimbangan elektrolit (seperti natrium darah rendah atau kalium tinggi)
  • Porfiria, atau defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD)
  • Menggunakan pengencer darah. 

Baca Juga: Pahami Aturan Pakai Grantusif, Obat Batuk Alergi yang Bisa Dibeli di Apotek

Itulah beberapa penjelasan tentang antibiotik Primadex Forte.

Karena masuk dalam kategori obat keras, mengonsumsi obat ini sesuai anjuran dokter adalah jalan terbaik pada apa pun kondisi Moms.

  • https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/sulfamethoxazole-and-trimethoprim-oral-route/before-using/drg-20071899
  • https://www.drugs.com/mtm/sulfamethoxazole-and-trimethoprim.html#warnings

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.