Nitrokaf Retard, Efektif Mencegah dan Mengatasi Angina Pektoris
Nitrokaf retard adalah obat yang dikonsumsi untuk mencegah dan mengatasi angina pektoris kronis.
Melansir dari American Heart Association, angina adalah kondisi yang terjadi ketika otot jantung membutuhkan pasokan darah berlebih.
Darah yang mengalir tidak mencukupi akibat adanya penyempitan atau penyumbatan darah di pembuluh arteri jantung.
Guna menunjang manfaatnya, nitrokaf retard mengandung bahan aktif berupa nitrogliserin.
Bahan aktif tersebut vasodilator yang dapat memperlebar pembuluh darah jantung.
Terkait dengan keterangan, dosis, dan efek samping, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan
Keterangan Obat Nitrokaf Retard
Foto Pembuluh Darah (Orami Photo Stock)
Cara kerja obat dipengaruhi oleh kandungan bahan aktif di dalamnya berupa Glyceryl trinitrate.
Senyawa tersebut adalah nitrat organik.
Senyawa ini membantu mengubah ukuran pembuluh darah jadi lebih besar.
Setelah dikonsumsi, obat diubah menjadi nitrit oksida (NO), yaitu agen yang mengaktifkan enzim guanylate cyclase.
Proses tersebut memicu pelepasan ion kalsium, yang menyebabkan relaksasi pada otot polos, sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah.
Dosis Nitrokaf Retard
Obat tersedia dalam bentuk kapsul dengan kandungan nitroglycerin yang berbeda.
Berikut ini kedua jenisnya:
- Nitrokaf retard dengan kandungan 2.5 miligram nitroglycerin.
- Nitrokaf retard forte dengan kandungan 5 miligram nitroglycerin.
Dosis yang diberikan tergantung dari penyakit yang dialami.
Selain itu, dokter akan menyesuaikan dengan usia, intensitas keparahan gejala, dan kondisi kesehatan penderita.
Ini rekomendasi dosis orang dewasa untuk mengatasi angina pektoris:
- Nitrokaf retard. Sebanyak 2.5 miligram (1 kapsul), 2 hingga 3 kali per hari.
- Nitrokaf retard forte. Sebanyak 5 miligram (1 kapsul), 2 kali per hari.
Baca Juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati
Penggunaan Obat pada Ibu Hamil dan Menyusui
Foto Ibu Menyusui (Orami Photo Stock)
Bahan aktif dalam obat termasuk ke dalam kategori C untuk ibu hamil.
Ini menunjukkan efek samping pada janin setelah digunakan oleh ibu hamil.
Terkait dengan penggunaan obat selama masa kehamilan, ini boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya.
Obat tidak boleh dikonsumsi selama trimester ketiga atau mendekati waktu persalinan.
Pasalnya, obat menunjukkan risiko pada janin manusia.
Ini dapat menyebabkan masalah serius hingga mengancam jiwa.
Obat juga tidak disarankan digunakan pada ibu hamil karena menyerap ke dalam ASI dan berisiko masuk ke dalam tubuh Si Kecil.
Baca Juga: Eritema Multiformis, Ruam Kulit karena Infeksi atau Obat-Obatan
Kontraindikasi Penggunaan Obat
Penderita gangguan kesehatan berikut ini tidak disarankan menggunakan obat:
- Menderita riwayat hipersensitivitas atau alergi.
- Menderita anemia dalam intensitas parah.
- Menderita pendarahan otak, trauma kepala, dan peningkatan tekanan pada rongga kepala.
- Menderita hipotensi atau tekanan darah rendah.
- Menderita glaukoma dan gangguan pernapasan.
- Sedang mengonsumsi obat dengan kandungan sildenafil.
Petunjuk Penggunaan Obat
Konsumsi obat sesuai petunjuk penggunakan dapat menunjang efektivitas obat.
Berikut ini yang perlu diperhatikan:
- Obat digunakan setelah atau sebelum makan menggunakan air putih.
- Obat dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada label kemasan.
- Obat digunakan dengan jarak 12 jam dari dosis satu ke dosis lainnya jika dikonsumsi sebanyak 2 dosis.
- Obat digunakan dengan jarak 6 hingga 8 jam dari dosis satu ke dosis lainnya jika dikonsumsi sebanyak 3 dosis.
- Obat disarankan dikonsumsi di jam yang sama setiap hari untuk memaksimalkan kinerja obat dalam mengatasi gangguan.
- Obat tidak boleh dikonsumsi dalam dosis ganda meski jam sudah terlewat.
Interaksi Obat Nitrokaf Retard
Obat dapat meningkatkan risiko efek samping jika dikonsumsi dengan obat-obatan lain.
Penggunaan obat yang dibarengi dengan beberapa jenis obat berikut ini berisiko meningkatkan efek samping.
- Blackmores pregnancy breast feeding.
- Beta blocker, kalsium channel blocker dan antidepresan trisiklik.
- Obat dengan kandungan sildenafil.
- Obat dengan kandungan nitroglycerin.
Baca Juga: 9 Obat Kolesterol Anjuran Dokter, Catat!
Perhatian sebelum Menggunakan Obat
Perhatikan beberapa poin di bawah ini sebelum memutuskan untuk menggunakan obat:
- Pastikan tidak memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap bahan aktif berupa nitrogliserin.
- Penggunaan pada penderita hipotensi meningkatkan risiko efek samping parah setelah penggunaan.
- Pekerja yang sering terpapar nitrat organik sebaiknya berhati-hati saat mengonsumsi obat.
- Jangan mengemudi atau mengoperasikan alat berat setelah mengonsumsi karena obat menimbulkan rasa kantuk.
Cara Tepat Menyimpan Obat
Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, nitrokaf retard juga harus disimpan dengan cara yang benar.
Begini cara penyimpanan yang disarankan:
- Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
- Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
- Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
- Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
- Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Namun, pelajari lebih lanjut bagaimana tips aman membuang produk obat karena bisa saja mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.
- Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa tanyakan pada apoteker secara langsung saat membeli obat.
Baca Juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui
Efek Samping Nitrokaf Retard
Foto: Sakit Kepala (Orami Photo Stock)
Beberapa pengguna bisa saja mengalami efek samping setelah mengonsumsi obat.
Berikut ini efek samping yang umum dialami:
- Sakit kepala
- Ruam kemerahan di kulit
- Mengantuk
- Pusing saat berdiri setelah duduk lama
- Hipotensi atau darah rendah
- Takikardia atau peningkatan detak jantung
- Pingsan atau tidak sadarkan diri
Penggunaan dosis tinggi dalam jangka waktu yang lama meningkatkan risiko overdosis.
Gejalanya dapat berupa sakit kepala parah berulang dan hipotensi.
Jika mengalaminya, disarankan untuk segera mencari pertolongan darurat guna mencegah kondisi yang membahayakan!
- https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/angina-chest-pain/angina-pectoris-stable-angina
- https://pionas.pom.go.id/obat/nitrokaf-retard
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-18030/nitroglycerin-oral/details
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601086.html
- https://www.healthline.com/health/drugs/nitroglycerin-sublingual-tablet
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.