Ketahui Tentang Primperan, Obat Lambung untuk Atasi Kembung, Mual dan Muntah
Primperan adalah obat yang mengandung metoclopramide. Obat ini dikonsumsi untuk meredakan mual dan muntah akibat migrain atau efek samping dari prosedur medis.
Pada beberapa kasus, ahli medis mungkin juga memberikan obat ini untuk mengatasi mabuk perjalanan.
Perlu dipahami jika obat ini harus dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dari dokter.
Baca Juga: Alami Migrain Saat Hamil? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Fungsi dari Primperan
Foto: blibli.com
Kandungan metoclopramide pada obat ini dapat digunakan untuk mengobati kondisi tertentu pada lambung dan usus.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat dopamine yang dihasilkan tubuh. Manfaat Primperan adalah mempercepat pengosongan perut dan pergerakan usus bagian atas.
Obat ini juga digunakan untuk penderita diabetes yang menderita gastroparesis. Gastroparesis sendiri adalah masalah terkait pengosongan lambung yang buruk.
Pada penderita hal tersebut, obat ini dapat mengurangi beberapa masalah, seperti mual, muntah, dan perut kembung.
Selain itu, Primperan juga dapat digunakan untuk pengobatan jangka pendek untuk sakit maag yang akut saat obat-obatan biasa tidak ampuh.
Primperan juga sebagian besar digunakan untuk atasi mulas yang timbul setelah makan.
Teratasinya mulas yang persisten mampu mengurangi kerusakan akibat asam lambung pada kerongkongan.
Dosis Primperan
Perlu diketahui jika penggunaan obat ini harus sesuai dengan izin atau resep dari dokter.
Pemberian dosis yang umum pada obat ini adalah:
Untuk Jenis Tablet:
- Dewasa: 10 mg diminum 3 kali sehari.
Untuk Jenis Sirup:
- Dewasa: 1-2 sendok takar (5-10 mL) yang dikonsumsi 3 kali sehari.
- Anak usia di atas 5 tahun: 0,5 mg/kg berat badan per hari diberikan dengan dosis yang terbagi.
- Anak usia di bawah 5 tahun: 0,1 mg/kg berat badan dikonsumsi 3 kali sehari.
Mengonsumsi obat ini ada baiknya dilakukan setengah jam sebelum makan. Dengan begitu, berbagai manfaat yang disebutkan sebelumnya bisa didapatkan.
Dalam studi di jurnal Urologia Internationalis, diperiksa penggunaan obat dengan kandungan metoclopramide pada trimester pertama kehamilan dan risiko malformasi pada janin.
Dari 6 studi yang diteliti pada jurnal ini, tidak terlihat ada peningkatan signifikan terkait malformasi kongenital yang terdeteksi.
Maka dari itu, ibu hamil di trimester pertama aman mengonsumsi obat dengan kandungan metoclopramide asalkan sesuai dengan petunjuk dokter.
Baca Juga: Seperti Apa Risiko Kehamilan Kembar dan Cara Memiliki Kehamilan Sehat?
Efek Samping dari Primperan
Foto: hdmall.id
Berbagai efek samping yang dapat timbul saat mengonsumsi obat ini adalah:
- Merasa energi berkurang, lelah dan gelisah.
- Alami sedasi atau penurunan tingkat kesadaran.
- Sakit kepala, pusing, dan mengantuk.
- Diare, mual, atau muntah.
- Merasa tidak enak badan (malaise).
- Sulit tidur (insomnia).
- Perubahan dalam periode menstruasi.
- Buang air kecil lebih dari biasanya.
Efek samping serius dari obat dengan kandungan metoclopramide ini meliputi:
- Gejala ekstrapiramidal, seperti kejang otot, kegelisahan, kekakuan otot, gerakan lambat, tremor, dan gerakan tersentak-sentak.
- Gerakan otot yang tidak biasa (tardive dyskinesia).
- Kekakuan otot.
- Depresi.
- Agitasi (merasa jengkel dan ingin marah-marah).
- Sulit bernafas.
Semua efek samping tersebut, tidak berarti akan dialami semua orang yang mengonsumsinya.
Mungkin ada yang akan merasakan 1 gejala atau lebih, atau bahkan tidak merasa efek samping apa pun.
Dalam studi di jurnal Urologia Internasionalis, dilakukan perbandingan efek samping antara kandungan metoclopramide pada Primperan dengan morphatropin untuk pengobatan kolik ureter (sakit karena adanya batu di kandung kemih).
Disebutkan studi tesebut jika morphatropin yang dikonsumsi dapat mengalami mual dan pusing.
Sementara untuk obat dengan kandungan metoclopramide, tidak ada efek samping yang terjadi.
Intinya, konsumsi obat apa pun harus berhati-hati dan pastikan juga untuk memberitahu dokter tentang efek samping yang mengganggu atau tidak kunjung hilang.
Kontraindikasi dan Interaksi Obat dari Primperan
Ada berbagai kontraindikasi atau suatu kondisi yang tidak disarankan mengonsumsi obat ini, yaitu:
- Seseorang dengan gangguan epilepsi.
- Seseorang yang menderita pendarahan.
- Alami sumbatan atau luka pada saluran cerna.
Selain itu, obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan beberapa obat lain agar tidak terjadi interaksi.
Hal ini dapat menyebabkan efek obat menjadi kurang ampuh atau bahkan menimbulkan efek samping berbahaya.
Beberapa obat tersebut adalah:
- Fosfomycin
- Pergolide
- Cabergoline
- Lurasidone
- Acetaminophen
- Meperidine
Pastikan untuk memberitahu dokter terkait kondisi kesehatan dan semua obat yang sedang dikonsumsi.
Dengan begitu, berbagai masalah yang dapat terjadi di masa depan bisa dihindari.
Baca Juga: Aturan Pakai dan Efek Samping Domperidone, Obat untuk Bantu Atasi Mual dan Muntah
Peringatan Sebelum Konsumsi Primperan
Foto: istyle.id
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini.
Disebutkan jika obat ini perlu mendapatkan perhatian khusus jika ingin diberikan pada penderita gagal ginjal, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Dikutip dari Rxlist, jika obat ini juga dapat menyebabkan depresi pada seseorang yang memiliki atau tanpa riwayat dari masalah ini sebelumnya.
Maka dari itu, obat dengan kandungan metoclopramide bisa diberikan hanya jika manfaatnya lebih besar.
Obat ini juga dapat menyebabkan beberapa gangguan berbahaya, seperti:
- Tardive Dyskinesia
Hal ini menyebabkan gangguan gerakan serius yang sering kali tidak dapat diobati. Risiko dari gangguan ini meningkat sejalan dengan lamanya obat ini dikonsumsi.
Jika seseorang yang mengonsumsi Primperan memperlihatkan gejala Tardive dyskinesia, pengobatan harus dihentikan.
- Sindrom Neuroleptik Maligna
Disebutkan juga jika obat ini dapat menyebabkan sindrom neuroleptik maligna.
Beberapa gejalanya seperti hipertermia, kekakuan otot, masalah kesadaran, hingga ketidakstabilan otonom (denyut nadi atau tekanan darah tidak teratur, takikardia, diaforesis, dan aritmia jantung).
Mengutip dari Drugs, pastikan untuk tidak mengonsumsi dosis yang lebih besar dari yang direkomendasikan.
Selain itu, hindari juga konsumsi obat ini lebih dari 12 minggu.
Risiko untuk alami efek samping Tardive Dyskinesia lebih rentan untuk terjadi pada penderita diabetes dan orang yang lebih tua.
Baca Juga: Suplemen Becom Zet, Multivitamin untuk Jaga Daya Tahan Tubuh agar Tidak Mudah Sakit
Itulah Moms dan Dads, informasi lengkap tentang obat Primperan. Jangan pernah mendiagnosis diri sendiri dan melakukan pengobatan sendiri tanpa konsultasikan ke dokter, ya!
Karena berbagai obat yang dikonsumsi sebaiknya selalu berdasarkan izin dokter. Karena dokter yang tahu obat apa yang paling tepat.
- https://www.rxlist.com/reglan-drug.htm#warnings
- https://www.rxlist.com/consumer_metoclopramide_reglan_metozolv_odt/drugs-condition.htm
- https://www.drugs.com/metoclopramide.html
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/1691882/
- https://www.karger.com/Article/Abstract/281681
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.