Serba-serbi Miconazole, Salep Antijamur untuk Moms dan Si Kecil
Sering dipakai sebagai salep untuk mengatasi antijamur, ketahui serba-serbi dari miconazole di sini, ya!
Salep ini salah satu yang perlu ditebus dengan resep dokter dan tak boleh sembarang pemakaian.
Jika pemakaiannya tak sesuai aturan, dapat memicu efek samping pada kulit yang bisa membahayakan.
Lantas, bagaimana dosis yang tepat untuk Moms dan Si Kecil? Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut!
Baca Juga: 5 Bahan Skincare Bayi yang Berisiko Picu Alergi, Hindari!
Manfaat Miconazole
Miconazole adalah salep oles yang digunakan untuk mengobati tinea corporis.
Ini merupakan gangguan kulit yang diakibatkan infeksi jamur dan ditandai dengan ruam bersisik serta merah pada kult.
Salep ini juga bermanfaat untuk mengatasi tinea cruris, yakni infeksi jamur pada area selangkangan, vagina, dan bokong.
Tak hanya itu, manfaat lain dari salep ini juga mengobati tinea pedis, yakni infeksi jamur yang menyerang kaki dan sela-sela jari.
Bagi wanita, obat ini digunakan untuk mengobati infeksi jamur vagina.
Miconazole membantu mengurangi rasa terbakar pada vagina, gatal, dan cairan yang keluar akibat infeksi kulit.
Melansir dalam Medline Plus, miconazole termasuk dalam golongan kelas obat antijamur yang disebut imidazol.
Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi pada kulit.
Berbeda dengan bakteri vaginosis, salep ini tak sepenuhnya bisa mengobati. Hal ini lantaran salep diperuntukkan untuk atasi jamur kulit, bukan bakteri ataupun virus.
Baca Juga: Jerawat di Pipi: Gejala, Penyebab Hingga Pengobatan Efektif
Dosis dan Aturan Pakai Miconazole
Umumnya, produk ini hadir dalam bentuk krim atau tablet. Seringnya, krim atau salep dioles ke bagian luar kulit atau luar vagina.
Untuk mendapatkan salep ini, Moms butuh resep dokter untuk menebusnya.
Moms bisa menebus obat ini di apotek. Berikut dosis dan aturan pakai dari salep antijamur miconazole.
1. Jamur dan Infeksi Vagina
Produk ini hanya untuk penggunaan luar vagina. Dalam beberapa kasus dari anjuran dokter, obat ini boleh dipakai di dalam vagina.
Cara menggunakan pada miss V ini dengan berbaring, lalu aplikasikan krim miconazole di sekitar organ intim.
Dosis didasarkan pada kondisi medis dan respons terhadap pengobatan. Gunakan salep biasanya 1 kali sehari sebelum tidur selama pemakaian maksimal 7 hari.
Turunkan dosis menjadi 2 kali sehari dalam pemakaian kurang dari 7 hari, apabila mengalami rasa gatal atau terbakar di sekitar vagina.
2. Infeksi Jamur Kuku
Salep miconazole aman dipakai untuk anak-anak ataupun orang dewasa. Salah satunya untuk mengatasi infeksi jamur kuku.
Krim yang mengandung 2% miconazole ini dosis dan aturan pakainya agak berbeda.
Oleskan krim 1-2 kali sehari pada kulit yang terinfeksi, kemudian lanjutkan penggunaan obat sampai 10 hari maksimal setelah keluhan hilang.
Hindari mengurangi atau menambahkan dosis obat tanpa anjuran dokter.
Baca Juga: Seretide Diskus, Obat yang Dikonsumsi Penderita Asma
3. Kandidiasis Mulut
Kandidiasis adalah infeksi jamur yang menyerang bagian mulut. Dosis dan aturan pakai pada hal ini pun perlu mengikuti petunjuk.
Kandiasis mulut dan tenggorokan ini diperuntukkan untuk orang dewasa dan anak berusia 2 tahun ke atas.
Salep atau gel yang digunakan adalah mengandung 20 mg/g miconazole. Dosis pakainya yakni 2,5 ml salep yang dioles 4 kali sehari.
Pengobatan dilakukan setidaknya maksimal 7 hari meski gejala telah mereda.
Efek Samping Miconazole
Banyak orang menggunakan salep ini tak menimbulkan efek samping berat. Beberapa efek samping ringan yang bisa terjadi yakni:
- Sakit kepala
- Vagina atau uretra ada sensasi terbakar
- Kulit nyeri dan gatal
- Kram perut
Jika salah satu dari efek ini tak mereda, segera beri tahu dokter ya, Moms.
Reaksi alergi yang serius terhadap obat ini jarang terjadi, tetapi tak menutup kemungkinan bisa dialami.
Gejala reaksi alergi yang serius mungkin termasuk:
- Ruam kulit
- Gatal atau bengkak pada wajah atau tenggorokan
- Pusing parah
- Kesulitan bernapas
Bagi reaksi alergi yang berat, syok anafilaksis dapat terjadi dan membuat penderitanya mengalami gejala cukup parah.
Baca Juga: 9 Obat Tradisional Badan Lemas dan Lesu agar Lebih Bertenaga
Aturan Penting Obat
Terus gunakan obat ini setiap hari selama waktu yang ditentukan, bahkan jika gejala hilang setelah beberapa hari pemakaian.
Menghentikan pengobatan terlalu cepat dapat memungkinkan infeksi jamur kembali.
Cara menggunakan miconazole pada miss V perlu berhati-hati, terutama ketika sedang menstruasi.
Jangan gunakan tampon, douche, spermisida atau produk pelumas vagina lainnya saat menggunakan obat ini.
Pembalut wanita tanpa pewangi dapat digunakan apabila sedang masa menstruasi.
Hal ini untuk mencegah efek samping dari mizonacole ketika dipakai untuk mengatasi jamur pada vagina.
Pemakaian untuk bayi sebaiknya tidak digunakan tanpa rekomendasi dokter sebelumnya.
Hal ini karena kulit bayi yang cenderung sensitif, berpotensi tidak cocok dengan penggunaan salep antijamur.
Baca Juga: Bingung Atasi Jerawat? Ini 10 Rekomendasi Salep Untuk Jerawat, Dijamin Ampuh!
Itulah sederet serba-serbi pemakaian miconazole serta efek samping yang mungkin ditimbulkan.
Tetap ikuti aturan pakai dan mendapat resep dokter sebelum pemakaian ya, Moms!
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a618061.html
- https://www.drugs.com/mtm/miconazole-topical.html
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1449/miconazole-nitrate-vaginal/details
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.