05 Juli 2022

Hufabethamin Obat Rhinitis Alergi dan Peradangan, Ketahui Dosisnya!

Harus dengan resep dokter, ya!

Hufabethamin adalah obat yang biasa diresepkan dokter untuk mengatasi alergi dan peradangan.

Obat ini tersedia dalam bentuk sirup, dengan kandungan betamethasone dan dexchlorpheniramine maleate.

Lebih lanjut mengenai manfaat, dosis, dan efek samping Hufabethamin, Moms bisa simak dalam pembahasan di bawah ini!

Baca juga: Antibiotik Amoxicillin, Obat untuk Atasi Infeksi, Ketahui Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya di sini

Manfaat dan Kegunaan Hufabethamin

Manfaat dan Kegunaan Hufabethamin
Foto: Manfaat dan Kegunaan Hufabethamin (whattoexpect.com)

Foto: Pengidap Rhinitis Alergi (Orami Photo Stocks)

Tiap 5 ml Hufabethamin mengandung 0,25 mg betamethasone dan 2 mg dexchlorpheniramine maleate.

Betamethasone adalah obat golongan steroid glukokortikoid yang memiliki kemampuan antiinflamasi dan imunosupresif.

Sementara itu, dexchlorpheniramine maleate adalah obat golongan antihistamin yang digunakan untuk mengobati alergi.

Termasuk pula sebagai terapi pengobatan gejala yang berhubungan dengan gatal-gatal atau urtikaria kronis, seperti gatal pada kulit, kemerahan, dan lain-lain.

Selain itu, obat ini juga digunakan untuk meredakan gejala yang berhubungan dengan alergi (termasuk hay fever), seperti bersin, pilek, dan hidung gatal.

Obat ini bekerja dengan mencegah efek zat yang disebut histamin.

Zat tersebut dihasilkan oleh tubuh sebagai akibat dari respons terhadap alergen yang menimbulkan alergi pada tubuh.

Kombinasi betamethasone dan dexchlorpheniramine maleate dalam Hufabethamin bermanfaat untuk mengatasi alergi dan peradangan.

Terutama, kondisi alergi dan peradangan yang membutuhkan terapi kortikosteroid.

Alergi adalah gangguan peradangan kronis, yang terjadi akibat reaksi imun tubuh yang menyimpang terhadap bahan atau zat tertentu yang disebut alergen.

Studi pada 2021 di International Journal of Environmental Research and Public Health mengungkapkan, prevalensi alergi secara global.

Diketahui bahwa sebanyak 8-10% populasi global menderita satu atau lebih penyakit alergi, mulai dari rinitis ringan hingga anafilaksis berat atau asma.

Beberapa kondisi alergi dan peradangan yang bisa diatasi dengan Hufabethamin, di antaranya:

  • Asma bronkial berat.
  • Rhinitis alergi.
  • Dermatitis atopik (eksim).
  • Dermatitis kontak.
  • Reaksi alergi obat.
  • Serum sickness.
  • Konjungtivitis alergi.
  • Keratitis.
  • Iritis non-granulomatosa.
  • Iridocyclitis.
  • Choroiditis.
  • Chorioretinitis.
  • Uveitis.

Baca juga: Diare Tak Kunjung Sembuh? Pakai New Diatab dengan Dosis yang Tepat

Dosis dan Aturan Pakai Hufabethamin

Dosis dan Aturan Pakai Hufabethamin
Foto: Dosis dan Aturan Pakai Hufabethamin

Foto: Minum Obat (Orami Photo Stocks)

Hufabethamin adalah obat keras yang penggunaannya hanya boleh dengan resep dokter.

Oleh karena itu, dosis obat ini pun harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.

Dosis yang diberikan dokter biasanya disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi, usia, dan berat badan pasien.

Dengan kata lain, dosis Hufabethamin pada setiap orang bisa berbeda-beda.

Namun, dosis umum obat ini berdasarkan usia adalah sebagai berikut:

  • Dewasa-anak usia > 12 tahun: Dosis awal 1-2 sendok takar, diminum 4 kali sehari.
  • Anak 6-12 tahun: Dosis awal 1/2 sendok takar, diminum 3 kali sehari.
  • Anak 2-6 tahun: Dosis awal 1/4–1/2 sendok takar, diminum 3 kali sehari.

Pastikan untuk menggunakan Hufabethamin sesuai dosis yang disarankan dokter.

Jangan menambah atau mengurangi dosis obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu atau mendapat persetujuan dari dokter.

Menghentikan penggunaan obat terlalu cepat dari yang disarankan dapat berisiko membuat penyakit tidak sembuh hingga tuntas.

Beberapa obat juga dapat menyebabkan gejala penarikan jika berhenti digunakan secara mendadak.

Jadi, jangan menghentikan penggunaan obat ini secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya, Moms!

Karena bentuknya sirup, jangan lupa juga untuk mengocok kemasan obat terlebih dahulu sebelum digunakan.

Pastikan pula Moms hanya menggunakan sendok takar khusus yang disediakan dalam kemasan obat.

Jangan gunakan sendok makan biasa atau sendok lainnya. Hal ini untuk mencegah kekeliruan dosis.

Tidak berhenti di situ, Moms juga mesti menyimpan obat dengan cara yang benar.

Moms bisa mengetahui cara penyimpanan obat ini dengan membaca label pada kemasan.

Pastikan menyimpan obat ini di tempat yang sejuk. Jauhkan pula dari paparan sinar matahari langsung dan jangkauan anak-anak, ya!

Baca Juga: Serba-serbi Isprinol, Obat untuk Obati Berbagai Infeksi Virus

Perhatian Sebelum Menggunakan Hufabethamin

Perhatian Sebelum Menggunakan Hufabethamin
Foto: Perhatian Sebelum Menggunakan Hufabethamin (depositphotos.com)

Foto: Cek Tekanan Darah (Orami Photo Stock)

Sebelum dan selama menjalani pengobatan dengan Hufabethamin, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Obat ini tidak cocok untuk bayi berusia di bawah 2 tahun.
  • Sebaiknya jangan gunakan obat ini untuk jangka waktu yang lama.
  • Penggunaan jangka panjang dapat mengubah motilitas sperma dan mempengaruhi kesuburan pria.
  • Jangan gunakan obat ini jika memiliki tukak lambung, sirosis, insufisiensi ginjal, dan tuberkulosis.
  • Tidak disarankan minum obat ini jika mengidap hipertensi dan osteoporosis.
  • Kandungan kortikosteroid dalam Hufabethamin dapat menekan respons antibodi dan fungsi sistem kekebalan tubuh.
  • Selalu minum obat ini dalam dosis yang diresepkan yang tepat oleh dokter.

Penggunaan antihistamin, seperti Hufabethamin, selama kehamilan masih bersifat kontroversial. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan efek teratogenik dari obat tersebut.

Tidak ada satu pun antihistamin yang telah dikategorikan sebagai aman untuk dikonsumsi selama kehamilan.

Pendapat tersebut menurut studi yang dimuat dalam Journal of Pharmacology & Pharmacotherapeutics.

Ibu menyusui juga perlu terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

Baca Juga: 6 Pilihan Obat Alergi, Pertimbangkan Sesuai Kebutuhan, ya!

Risiko Efek Samping Hufabethamin

gangguan-sistem-pencernaan.jpg
Foto: gangguan-sistem-pencernaan.jpg

Foto: Gangguan Pencernaan (Orami Photo Stocks)

Setiap obat memiliki risiko efek samping, termasuk Hufabethamin.

Efek samping tersebut memang tidak selalu terjadi, tapi Moms perlu tetap waspada.

Efek samping yang mungkin terjadi dapat bervariasi pada setiap individu, tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, dan lain-lain.

Secara umum, efek samping Hufabethamin yang mungkin terjadi adalah:

  • Kelemahan dan kehilangan massa otot.
  • Miopati steroid.
  • Osteoporosis.
  • Nekrosis aseptik tulang paha dan pangkal tulang lengan atas.
  • Patah tulang panjang patologis.
  • Gangguan pada saluran pencernaan.
  • Gangguan penyembuhan luka.
  • Kulit yang tipis dan rapuh.
  • Petekia (bintik merah akibat perdarahan dalam kulit atau selaput lendir).
  • Ekimosis (perdarahan dan perubahan warna kulit menjadi kemerahan karena perdarahan).
  • Eritema (kemerahan kulit karena pelebaran pembuluh-pembuluh darah).
  • Peningkatan pengeluaran keringat.
  • Kejang.
  • Peningkatan tekanan intrakranial dengan papiledema.
  • Vertigo dan sakit kepala.
  • Gangguan psikis.

Baca juga: Obat Nyeri Sendi Danasone, Amankah untuk Ibu Hamil dan Menyusui?

Itulah pembahasan mengenai manfaat, dosis, hingga efek samping obat Hufabethamin. Semoga bermanfaat, ya, Moms!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8622387/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3356948/
  • https://hufa.co.id/en/produk/hufabetamin-syrup/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/325364.php
  • https://www.drugs.com/dexchlorpheniramine.html
  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-10321/dexchlorpheniramine-maleate-oral/details

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.