Rhinos Drop: Keterangan, Dosis, Peringatan dan Efek Samping
Rhinos drop adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala flu, seperti hidung tersumbat dan bersin-bersin.
Gejala tersebut umumnya disebabkan oleh alergi di saluran pernapasan bagian atas.
Rhinos drop mengandung bahan aktif berupa pseudoephedrin HCl, yakni senyawa yang bekerja mengecilkan pembuluh darah.
Tujuannya adalah untuk mengurangi pembengkakan dan penyumbatan.
Namun, rhinos drop memiliki kontraindikasi terhadap pengidap hipersensitif sehingga penggunaannya perlu dihindari.
Yuk, Moms simak informasi terkait dosis dan tata cara penggunaan obat yang satu ini!
Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan
Keterangan Obat Rhinos Drop
Obat rhinos drop termasuk ke dalam golongan bebas terbatas, yang merupakan kelas terapi batuk dan pilek.
Rhinos drop dijual dalam satuan botol berukuran 10 mililiter dan dibanderol dengan Rp58.000 hingga Rp90.000.
Di dalamnya terdapat kandungan pseudoephedrine HCl sebanyak 7,5 miligram per 0,9 mililiter.
Pseudoephedrine itu sendiri merupakan dekongestan yang berfungsi membantu penderita batuk dan pilek bernapas lebih mudah.
Senyawa tersebut juga dapat bekerja mengurangi pembengkakan, guna membantu mengeluarkan lendir dan mempermudah aliran udara.
Zat aktif tersebut sudah mulai bekerja dalam waktu 15 hingga 30 menit setelah mengonsumsi obat.
Meski cepat bereaksi, zat ini hanya boleh dikonsumsi dalam jangka pendek, yakni kurang dari 7 hari.
Lebih dari durasi tersebut, orang yang mengonsumsinya lebih berisiko mengalami efek samping yang merugikan.
Selain itu, pseudoephedrine juga dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Jadi, obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi apabila pasien memiliki masalah pada jantung.
Moms juga perlu mengurangi asupan berkafein, seperti kopi, teh, cola, dan cokelat, selama pengobatan berlangsung.
Hal ini bertujuan untuk mencegah peningkatan detak jantung, dan berisiko terjatuh akibat sensasi berputar.
Baca Juga: Grafadon (Obat Antinyeri): Fungsi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Dosis Rhinos Drop
Dosis rhinos drop harus disesuaikan dengan usia pasien.
Secara umum, anak yang berusia di bawah 2 tahun harus mengonsumsi dalam takaran yang disesuaikan oleh dokter.
Sementara itu, anak-anak berusia 2 hingga 5 tahun dianjuran untuk mengonsumsi 1 tetes sirup, sebanyak 3 kali sehari.
Dosis mungkin berbeda, tergantung kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Selalu konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter agar obat sepenuhnya bermanfaat.
Baca Juga: Cara Menghitung Dosis Obat untuk Anak dan Tips Ampuh Pemberian Obat pada Anak
Kategori Kehamilan dan Menyusui
Kandungan zat aktif pseudoefedrin HCI di dalam obat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil.
Sebab, senyawa tersebut dapat mengurangi aliran darah menuju plasenta.
Pseudoephedrine HCI juga sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui.
Pasalnya, obat ini bisa menyerap ke dalam ASI sehingga berisiko membahayakan kesehatan bayi.
Pseudoephedrine HCI dalam rhinos drop juga dapat mengurangi produksi ASI.
Jadi, penggunaannya pada ibu menyusui sebaiknya dihindari.
Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati
Peringatan Sebelum Menggunakan Obat
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi rhinos drop dengan kandungan pseudoefedrin, yakni:
- Beri tahu dokter jika alergi terhadap pseudoefedrin, obat lain, atau bahan apa pun yang terdapat dalam obat.
- Jangan menggunakan pseudoephedrine jika menggunakan inhibitor monoamine oxidase (MAO), seperti isocarboxazid (Marplan), phenelzine (Nardil), selegiline (Eldepryl, Emsam, Zelapar), dan tranylcypromine (Parnate).
- Beri tahu dokter jika tengah mengonsumsi obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen nutrisi, atau produk herbal.
- Beri tahu dokter jika pernah atau tengah menderita tekanan darah tinggi (hipertensi), glaukoma, diabetes, kesulitan buang air kecil, penyakit tiroid, atau penyakit jantung.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Beri tahu dokter jika ingin menjalani operasi, termasuk tindakan gigi.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Obat Batuk Gatal Tenggorokan, Ampuh!
Cara Tepat Menyimpan Obat
Sama halnya dengan obat lainnya, rhinos drop juga harus disimpan dengan cara yang benar.
Begini cara penyimpanan yang disarankan:
- Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan di dalam kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
- Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di dalam kamar mandi.
- Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
- Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
- Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Pelajari tips aman membuang produk obat agar tidak mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang ke dalam toilet atau saluran pembuangan air.
Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa bertanya kepada apoteker saat membeli obat.
Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui
Efek Samping Penggunaan Obat
Seperti obat-obatan jenis lainnya, kandungan pseudoefedrin di dalam rhinos drop dapat menyebabkan efek samping.
Beberepa efek samping yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Efek samping umum
Efek samping ini terjadi pada lebih dari 1 dari 100 orang.
Gejalanya, yakni:
- Merasa tidak enak badan
- Sakit kepala
- Mulut kering
- Merasa gelisah, gugup atau gemetar
- Kesulitan tidur
Efek samping serius
Efek samping serius yang bisa terjadi akibat penggunaan rhinos drop, antara lain:
- Peningkatan detak jantung, detak jantung tidak teratur atau berdebar-debar (palpitasi) dan tidak kunjung membaik.
- Tiba-tiba mengalami demam, kulit memerah atau muncul banyak pustula (benjolan kecil berisi cairan atau nanah) di kulit.
Kondisi tersebut merupakan gejala dari pustulosis eksantematosa generalisata akut (AGEP), yang dapat terjadi dalam 2 hari setelah mengonsumsi obat.
Memang, tidak semua pengguna akan mengalami efek samping yang disebutkan di atas.
Akan tetapi, jika Moms, Dads, atau Si Kecil mengalami efek samping setelah mengonsumsi rhinos drop, jangan tunda untuk segera periksa ke dokter, ya!
Baca Juga: Ryvel Drop, Efektif Mengatasi Gejala Rhinitis Alergi
Guna menurunkan risiko efek samping, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi rhinos drop.
Dengan mengikuti anjuran dokter, Moms juga bisa merasakan manfaat paling optimal dari obat ini.
Semoga bermanfaat, ya, Moms!
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682619.html#:~:text=Pseudoephedrine%20is%20used%20to%20relieve,the%20symptoms%20or%20speed%20recovery.
- https://www.nhs.uk/medicines/pseudoephedrine/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.