Kenali Aturan Pakai Opistan untuk Mengatasi Sakit Gigi
Pada dasarnya, Opistan adalah obat pereda nyeri, yang bisa digunakan meredakan rasa sakit dari berbagai masalah kesehatan.
Jika ingin menggunakan obat ini, baiknya ketahui aturan pakai dan efek sampingnya.
Lebih jelas, mari simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Manfaat Opistan bagi Kesehatan
Foto: bukalapak.com
Opistan adalah obat yang mengandung 500 gram asam mefenamat.
Obat ini membantu meringankan rasa sakit dan peradangan terkait rheumatoid arthritis (rematik) dan osteoarthritis.
Opistan masuk dalam golongan obat NSAID yang sering digunakan untuk meredakan nyeri.
Rematik adalah gangguan peradangan kronis yang mempengaruhi sendi.
Pada beberapa orang, kondisi ini bisa menyebabkan rasa nyeri pada sendi jari, pergelangan tangan, kaki, dan pergelangan kaki.
Semenetara osteoarthritis adalah kondisi tulang rawan pelindung yang menjadi bantalan ujung tulang aus seiring waktu.
Kondisi ini menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri pada lutut.
Walaupun bisa terjadi di bagian tulang rawan mana saja, namun paling sering menyerang lutut.
Selain untuk mengobati radang sendi, obat ini juga bisa digunakan untuk meredakan rasa sakit terkait sakit kepala, sindrom pramenstruasi (PMS), dan obat sakit gigi.
Harganya berkisar antara Rp4.900,00 sampai dengan Rp8.600,00.
Baca Juga: Aturan Pakai dan Efek Samping Flucadex, Obat untuk Atasi Flu
Dosis dan Aturan Pakai Opistan
Foto: Orami Photo Stock
Setiap orang bisa saja diresepkan dosis yang berbeda-beda.
Ini bergantung dengan penyakit, usia, dan kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Namun umumnya dosis yang digunakan adalah:
- Dewasa dan anak > 14 tahun dosisnya 3 x sehari 500 mg.
- Lansia mulai dengan dosis yang lebih rendah dan durasi sesingkat mungkin.
Minum obat ini sesuai dengan arahan dokter atau aturan pakai yang tertera di label kemasan obat.
Jangan mengurangi atau melebihkan dosis obat yang sudah ditentukan.
Jangan pula berhenti minum obat tanpa izin dokter walaupun sudah merasa lebih baik.
Minum obat ini bersama makanan atau segera setelah makan.
Kemudian, minum segelas air putih setelah obat ditelan.
Cobalah minum obat ini di waktu yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis.
Jika terlewat segera minum obatnya.
Namun, jika sudah hampir memasuki waktu minum selanjutnya, lewati dosis dan kembali ke jadwal dosis normal.
Jadi, jangan menggandakan dosis obat agar tidak melebihi dosis.
Baca Juga: L Bio (Obat Diare): Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Efek Samping Opistan
Foto: Orami Photo Stock
Seperti obat pada umumnya, penggunaan Opistan aman tapi dapat juga menimbulkan efek samping.
Pada setiap orang, efek sampingnya bisa berbeda-beda.
Bahkan, ada juga yang mengalami efek samping yang tidak tercantum berikut ini.
Efek samping ringan
Jika mengalami efek samping yang disebutkan dan tidak membaik dalam beberapa hari, konsultasikan ke dokter.
Baca Juga: Ketahui Obat Lapraz: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
Efek samping serius
- Penglihatan kabur.
- Kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Sesak napas.
- Pembengkakan kaki, pergelangan kaki, atau kaki bagian bawah.
- Demam.
- Kulit melepuh.
- Ruam dan gatal.
- Pembengkakan mata, wajah, bibir, lidah, tenggorokan, tangan, atau lengan.
- Sulit menelan.
- Detak jantung cepat.
- Tubuh kelelahan.
- Perdarahan atau memar yang tidak biasa.
- Mual dan nafsu makan menurun.
- Sakit perut bagian kanan atas.
- Menunjukkan gejala flu.
- Menguningnya kulit atau mata (jaundice).
- Urine keruh, berubah warna, atau berdarah.
- Sakit punggung.
- Buang air kecil yang sulit atau menyakitkan.
Jika mengalami efek samping di atas, segera minta bantuan medis karena kondisinya bisa mengancam jiwa.
Jangan minum obat ini jika pernah mengalami reaksi alergi, seperti ruam, sesak napas, mata bengkak terhadap asam mefenamat.
Moms atau Dads yang alergi dengan obat (NSAID) seperti aspirin, biasanya juga alergi dengan obat ini.
Baca Juga: 6 Pilihan Obat Alergi, Pertimbangkan Sesuai Kebutuhan, ya!
Kondisi yang Perlu Diperhatikan
Beri tahu dokter mengenai alergi yang dimiliki, begitu juga dengan masalah kesehatan berikut ini.
- Tukak lambung.
- Riwayat perdarahan lambung yang berhubungan dengan terapi NSAID sebelumnya
- Radang usus.
- Gagal jantung berat.
- Penyakit liver yang parah.
- Penyakit ginjal serius.
- Volume darah yang bersirkulasi dalam tubuh rendah.
- Dehidrasi.
- Memiliki faktor risiko penyakit jantung, misalnya tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, kadar kolesterol tinggi dalam darah, dan merokok.
Baca Juga: Mengulik Obat Pumpitor: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
Obat ini tidak boleh digunakan untuk mengobati rasa sakit sebelum atau sesudah operasi cangkok bypass arteri koroner.
Ini adalah prosedur untuk memperbaiki dan memulihkan aliran darah di jantung.
Jangan minum obat ini jika sedang hamil trimester ketiga.
Sebab, obat ini dapat membahayakan kesehatan janin.
Sejumlah kecil asam mefenamat mungkin ada dalam ASI dan masuk ke dalam tubuh bayi yang menyusui.
Karena itu, asam mefenamat tidak boleh diminum oleh ibu menyusui.
Meskipun digunakan sebagai perawatan, obat ini tidak boleh digunakan dalam jangka panjang.
Selama minum obat ini, kita mungkin perlu menjalani tes darah secara teratur.
Misalnya hitung darah lengkap, tes fungsi hati dan ginjal untuk memeriksa respons tubuh terhadap obat tersebut.
Dokter akan memberi tahu tentang seberapa sering tes perlu dilakukan.
Tekanan darah mungkin naik ke tingkat yang tidak aman tanpa disadari.
Oleh karena itu, pemantauan rutin terhadap tekanan darah mungkin diperlukan saat sedang mengonsumsi obat ini.
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/mefenamic%20acid/patientmedicine/mefenamic%2Bacid%2B-%2Boral
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a681028.html
- https://drug-info.in/opistan-mefenamic-acid-otto-pharmaceutical-industries
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.