11 Februari 2022

Amitriptilin untuk Atasi Depresi: Fungsi, Jenis, Dosis, dan Efek Samping

Mampu mengatasi masalah kesehatan mental
Amitriptilin untuk Atasi Depresi: Fungsi, Jenis, Dosis, dan Efek Samping

Foto: opendoorstherapy.com

Melansir dari Drugs, amitriptilin adalah antidepresan dengan efek sedatif.

Obat ini memengaruhi bagian otak yang bekerja sebagai pengatur suasana hati (neurotransmitter).

Amitriptilin adalah obat resep yang digunakan untuk mengobati gejala depresi.

Sebelum menggunakannya, ketahui terlebih dulu serba-serbi mengenai amitriptilin.

Baca Juga: Obat Cimetidine untuk Asam Lambung, Ini Dosis dan Efek Sampingnya

Fungsi Obat Amitriptilin

obat-darah-tinggi.jpg
Foto: obat-darah-tinggi.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Amitriptilin adalah obat resep, yang hanya tersedia sebagai obat generik.

Dalam mengatasi depresi, obat ini bekerja dengan memengaruhi sistem saraf pusat.

Caranya dengan menjaga keseimbangan zat kimia di dalam otak, sehingga gejala depresi dapat diturunkan perlahan.

Amitriptilin adalah obat resep yang tidak bisa dibeli secara bebas di apotik.

Penggunaannya harus sesuai dengan rekomendasi dokter.

Selain mengatasi depresi, obat ini membantu memperbaiki suasana hati, juga menurunkan gejala gangguan kecemasan.

Terkadang, dokter meresepkan amitriptilin untuk mengatasi nyeri neuropati.

Neuropati adalah gejala gangguan saraf tubuh.

Baca Juga: Sering Ada di Kemasan Obat, Ini yang Dimaksud Kontraindikasi

Dosis yang Direkomendasikan

minum obat
Foto: minum obat (Shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock

Dosis yang direkomendasikan oleh dokter akan disesuaikan dengan usia, kondisi dan tingkat keparahan penyakit, serta kondisi kesehatan yang menyertai.

Jika sudah diketahui seluruhkan, dokter akan meresepkan obat oral ini untuk mengatasi berbagai keluhan yang dialami.

Berikut ini panduan dosis obat untuk mengatasi depresi:

1. Orang Dewasa Berusia 18-64 Tahun

Dosis awal diberikan sebanyak 75 miligram per hari.

Dosis maksimum penggunaan sebanyak 150 miligram per hari.

Sebagai alternatif: mulai dengan 50 hingga 100 miligram sebelum tidur.

Dosis dapat ditingkatkan 25 atau 50 miligram sesuai.

Peningkatan atau penurunan dosis disesuaikan dengan kondisi penderita.

Ini tentunya sesuai dengan rekomendasi dari dokter.

2. Dosis Anak Berusia 12-17 Tahun

Dosis awal sebanyak 10 miligram. Berikan dalam 3 kali sehari, dengan 20 miligram sebelum tidur.

Maksimal dosis konsumsi dalam per hari adalah 50 miligram.

3. Dosis Anak Berusia 0–11 Tahun

Hingga kini, belum dikonfirmasi bahwa obat amitriptilin efektif dan aman digunakan pada anak berusia di bawah 17 tahun.

4. Dosis Lansia di Atas 65 Tahun

Dokter mungkin memulai dengan pemberian dosis yang rendah atau jadwal pemberian dosis yang berbeda.

Tujuannya adalah membantu menjaga kadar obat agar tidak menumpuk terlalu banyak di dalam tubuh.

Pasalnya, ginjal orang tua tidak bekerja sebaik dulu, sehingga menyebabkan terhambatnya memproses pengeluaran obat dari dalam tubuh.

Jika diberikan dalam dosis yang tinggi, obat bisa saja memberatkan kinerja organ ginjal, sehingga meningkatkan risiko efek samping obat.

Hal yang per diingat, yaitu obat mempengaruhi setiap orang dengan cara berbeda.

Jadi, pastikan dosis dan jadwal konsumsi sesuai dengan rekomendasi dokter untuk meminimalisir efek sampingnya.

Segera hubungi dokter jika gejala depresi justru memburuk atau memiliki pikiran untuk bunuh diri setelah mengonsumsi obat.

Beritahu dokter juga jika Moms tengah hamil atau menyusui.

Baca Juga: Catat Rekomendasi Obat Flu yang Ampuh, Mulai dari Bahan Alami hingga Tersedia di Apotek

Perhatikan Efek Sampingnya

sakit kuning bayi 3
Foto: sakit kuning bayi 3

Foto: Orami Photo Stock

Melansir dari Mayo Clinic, dalam memutuskan menggunakan obat, risikonya harus dipertimbangkan dengan baik.

Sama halnya dengan jenis obat lainnya, amitriptilin juga dapat menyebabkan efek samping pada sebagian kecil pengguna.

Efek samping biasanya muncul dalam intensitas ringan, dan akan berangsur-angsur membaik seiring dengan berjalannya waktu.

Gejala yang muncul tergantung dari intensitas efek samping yang dialami. Berikut ini penjelasannya:

1. Efek Samping yang Umum Dialami

Dosis amitriptilin untuk mengatasi nyeri akan lebih rendah ketimbang dosis untuk mengatasi depresi.

Efek samping yang muncul cenderung ringan dan akan hilang dalam beberapa hari.

Melansir dari National Health Service UK, berikut ini efek samping penggunaan amitriptilin yang umum dialami:

Baca Juga: 5 Tanda Harus ke Psikolog, Cegah Depresi Berkepanjangan!

2. Efek Samping Serius yang Membahayakan

Efek samping dalam intensitas tinggi cenderung jarang terjadi.

Namun, harus diwaspadai dan diatasi dengan langkah yang tepat.

Hubungi dokter segera jika memiliki sejumlah gejala ini setelah mengonsumsi obat:

  • Detak jantung cepat atau tidak teratur.
  • Kulit atau bagian putih mata tampak kekuningan. Kondisi ini bisa menunjukkan masalah pada hati.
  • Sakit kepala, merasa bingung, atau kram otot. Kondisi ini bisa menjadi tanda rendahnya tingkat natrium dalam darah.
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiriatau bunuh diri.
  • Sakit mata, perubahan penglihatan, pembengkakan, atau kemerahan di dalam atau di sekitar mata.

Baca Juga: Depresi Yang Tidak Diobati Sebabkan Sulit Hamil?

Segera temui dokter untuk melakukan pemeriksaan ketika mengalami efek samping parah.

Jangan dibiarkan begitu saja, ya!

Sebab, kehilangan nyawa menjadi komplikasi paling parah yang bisa saja terjadi.

  • https://www.nhs.uk/medicines/amitriptyline-for-pain/
  • https://www.drugs.com/amitriptyline.html
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/amitriptyline-oral-tablet#dosage
  • https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/amitriptyline-oral-route/before-using/drg-20072061

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.