Waspada Post Holiday Blues setelah Libur Panjang, Bikin Tidak Produktif!
Liburan telah usai, tapi banyak orang sulit kembali fokus pada aktivitas yang biasa dilakukan. Dalam dunia medis, kondisi ini dinamakan post holiday blues.
Menghabiskan waktu liburan dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan bisa membuat siapa saja tak ingin berpisah dengan masa tersebut.
Alhasil saat liburan usai, seseorang akan mengalami kesulitan untuk memulai aktivitas harian, menjadi malas, dan masih ingin bersenang-senang.
Moms termasuk salah satunya yang merasa seperti itu? Hati-hati, bisa jadi ini pertanda mengalami post holiday blues.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghilangkan Sifat Posesif pada Pasangan dan Diri Sendiri? Cari Tahu, Yuk!
Apa Itu Post Holiday Blues?
Foto: Orami Photo Stock
Post Holiday Blues adalah sindrom di mana otak masih belum menerima kehilangan hal-hal yang menyenangkan selama liburan dan merangsang otak untuk beristirahat.
Dilansir Healthline, salah satu sebab orang mengalami sindrom ini adalah kebahagiaan yang dirasakan saat liburan biasanya tidak bertahan lama.
Menjelang liburan usai, tanpa disadari diri Moms bisa langsung berubah menjadi galau, sedih, dan kesepian.
Moms seperti “kaget” dan tidak siap menjalani rutinitas seperti semula dan adanya rasa enggan mengakhiri liburan.
Lamanya post holiday blues ini berlangsung berbeda pada masing-masing orang. Ada yang cepat ataupun berkepanjangan.
Gejala Post Holiday Blues
Foto: Orami Photo Stock
Gejala yang muncul pada post holiday blues tidak jauh berbeda dengan gangguan kecemasan ataupun gangguan emosi.
Berikut beberapa gejala di antaranya:
- Mengalami sakit kepala
- Insomnia
- Gelisah
- Penambahan atau penurunan berat badan
- Agitasi atau aktivitas motorik yang berlebih akibat ketegangan
- Depresi
- Khawatir soal keuangan
Bedanya dengan gangguan kecemasan lainnya, gejala ini hanya muncul saat liburan telah selesai.
Ini disebabkan oleh perasaan bahwa liburan telah selesai dan harus segera kembali ke rutinitas biasa.
Moms tidak lagi merasakan kegembiraan atau semangat yang sama dengan saat kamu berlibur.
Akibatnya, sindrom ini membuat Moms tidak bersemangat untuk kembali menjalani rutinitas.
Penyebab Post Holiday Blues
Foto: Orami Photo Stock
Masih relatif sedikit penelitian yang dilakukan tentang masalah post holiday blues, tetapi banyak ahli setuju bahwa penyebab utamanya adalah penurunan adrenalin.
Seorang psikolog klinis, Dr. Eileen Kennedy-Moore yang berbasis di New Jersey, AS, menyebutkan bahwa penghentian hormon stres secara tiba-tiba setelah peristiwa besar.
Baik itu karena pernikahan, tenggat waktu penting, atau liburan, dapat berdampak besar pada kesehatan biologis dan psikologis seseorang.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebab seseorang mengalami post holiday blues, yaitu:
- Kesepian
- Kecewa setelah emosi ekstrem
- Tertekan
- Kehilangan
Baca Juga: 15 Ciri-Ciri Bayi Cerdas, Orang Tua Wajib Tahu!
Dampak Post Holiday Blues
Foto: Orami Photo Stock
Post holiday blues biasanya mengacu pada tekanan mental jangka pendek, kecemasan, dan kesedihan yang muncul setelah liburan.
Para ilmuwan sebenarnya telah mempelajari efek liburan pada individu.
Melansir Innovations in Clinical Neuroscience, para ilmuwan melakukan pencarian literatur dari tahun 1980 hingga sekarang.
Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan dalam pemanfaatan layanan psikiatri, perilaku melukai diri sendiri, dan upaya bunuh diri selama liburan.
Namun, peningkatan akan hal tersebut terjadi setelah liburan.
Selain itu, jika sindrom ini dibiarkan akan berakibat buruk pada pekerjaan.
Baca Juga: Apakah Bahaya Jika Bayi Sering Kaget? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya di sini
Cara Mengatasi Holiday Blues
Foto: Orami Photo Stock
Untuk mengatasi sindrom post holiday blues, Moms bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Buat Rencana Liburan Berikutnya
Saat Moms mengalami sindrom ini pasti akan menantikan liburan berikutnya.
Bagian paling bahagia dari liburan mungkin bukan inti liburan itu sendiri, tetapi saat-saat menjelang momen itu.
Menurut sebuah penelitian Applied Research in Quality Of Life, hanya merencanakan perjalanan ternyata dapat meningkatkan perasaan bahagia.
Jadi, saat Moms merasakan sedih atau tak bersemangat bekerja usai liburan, cobalah untuk merencakanan tujuan liburan berikutnya.
Meskipun liburan berikutnya masih lama, tetapi hal ini membantu Moms kembali bersemangat.
2. Cukup Istirahat
Terkadang liburan membuat Moms kelelahan dan kurang istirahat.
Kondisi ini tentu bisa memperburuk sindrom post holiday blues yang sedang dialami.
Untuk itu, pastikanlah cukup beristirahat dan sempatkan waktu bersantai di rumah setelah berlibur.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan mulai dari membaca buku, mendengarkan musik, ataupun menonton film.
3. Lakukan Me Time
Coba lakukan hal-hal kecil untuk mengurangi rasa stres yang dirasakan.
Misalnya dengan berolahraga yang selama ini sempat tertunda akibat tak ada waktu luang.
Selain untuk merawat tubuh, olahraga juga dapat menjadi cara yang efektif untuk melepas penat dan stres setelah sibuk bekerja.
Apabila tidak menyukai aktivitas olahraga di rumah, Moms bisa melakukannya di alam terbuka dengan udara yang lebih segar dan pemandangan yang bagus.
4. Abadikan Momen Favorit
Setelah pulang dari liburan panjang dan kembali ke rutinitas, sisihkan waktu untuk melihat foto atau video yang Moms ambil saat berlibur.
Pilihlah momen paling berarti dari perjalanan untuk kemudian dibingkai foto-foto atau unggah di sosial media.
Memadang kembali foto dan video yang Moms ambil saat liburan bisa membangkitkan perasaan nostalgia dan bahagia.
5. Mencari Bantuan Profesional
Sindrom post holiday blues biasanya berlangsung dalam kurun waktu yang singkat, sehingga cara-cara di rumah di atas bisa diterapkan untuk mengatasi suasana hati tersebut.
Walau begitu, ada kalanya sedih dan stres yang Moms rasakan berlangsung lama, sehingga membutuhkan bantuan dokter.
Umumnya, dokter mungkin akan menawarkan terapi atau meresepkan obat, termasuk antidepresan.
Baca Juga: Cara Membuat Surat Keterangan Bebas Narkoba serta Biaya, Syarat Dokumen, dan Prosedurnya
Cara Mencegah Holiday Blues
Foto: Orami Photo Stock
Kunci untuk mencegah post holiday blues adalah dengan menyadari bahwa Moms bisa mengalami sindrom ini.
Dengan begitu Moms bisa menemukan cara untuk belajar menyesuaikannya sebaliknya daripada melawan perasaan yang muncul.
Saat Moms mempersiapkan liburan, disarankan untuk:
- Merencanakan waktu luang untuk membaca buku atau menonton film yang sudah lama ingin dinikmati.
- Mengatur liburan akhir pekan dengan keluarga dekat.
- Mengatur ulang cara menghabiskan malam hari setelah bekerja, agar itu termasuk melakukan hal-hal yang disukai.
Apa pun yang Moms putuskan, ingatlah bahwa perencanaan ke depan adalah kunci dalam mencegah post holiday blues.
Baca Juga: 10 Penyebab Keluar Darah setelah Berhubungan Seks yang Perlu Diwaspadai
Itu dia Moms penjelasan mengenai post holiday blues. Jika Moms mengalami sindrom ini dan tak kunjung membaik, jangan ragu konsultasi ke dokter ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3257984/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2837207/
- https://www.healthline.com/health/post-vacation-blues#how-to-overcome
- https://psychcentral.com/lib/how-to-manage-post-holiday-depression/
- https://www.empowher.com/depression/content/post-holiday-depression-why-are-you-feeling-so-low-after-best-time-year
- https://www.verywellmind.com/what-are-the-post-holiday-blues-5214403
- https://www.healthline.com/health/depression/holiday-blues
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.