21 Agustus 2024

Obat Guaifenesin: Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

Konsultasi ke dokter dulu sebelum mengonsumsinya, ya

Bagi Moms yang sering mengalami batuk berdahak, guaifenesin mungkin sudah tidak asing lagi.

Obat ini dikenal efektif untuk membantu mengeluarkan dahak dari saluran pernapasan dan meredakan rasa tidak nyaman di dada.

Namun, penting untuk memahami cara penggunaannya yang tepat agar mendapatkan manfaat maksimal dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Guaifenesin adalah obat yang termasuk dalam kelas ekspektoran.

Obat ini bekerja dengan cara mengencerkan lendir di saluran pernapasan, sehingga lebih mudah dikeluarkan.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa guaifenesin hanya membantu mengendalikan gejala, bukan menyembuhkan penyebab utama dari kondisi yang mendasarinya.

Baca Juga: 7 Obat Mual Saat Hamil, Ampuh Atasi Morning Sickness!

Manfaat dan Fungsi Obat Guaifenesin

Obat Guaifenesin (Orami Photo Stocks)
Foto: Obat Guaifenesin (Orami Photo Stocks)

Guaifenesin biasanya digunakan untuk meredakan batuk yang disertai dengan dahak.

Kondisi ini sering terjadi akibat infeksi saluran pernapasan, pilek, alergi, atau bahkan peradangan.

Dengan mengencerkan dahak, guaifenesin membantu membersihkan saluran pernapasan, sehingga membuat pernapasan menjadi lebih lega.

Selain itu, guaifenesin juga bisa digunakan untuk mengurangi rasa tidak nyaman di dada akibat lendir yang berlebihan.

Beberapa merek dagang dari obat ini yang mungkin sudah familiar di pasaran antara lain Allerin Expectorant, Anakonidin, Actifed Plus Expectorant, dan Komix.

Baca Juga: Obat Dekongestan: Manfaat, Dosis, Efek Samping dan Aturan Minum

Aturan Pakai Guaifenesin yang Perlu Diperhatikan

Minum Obat (Orami Photo Stocks)
Foto: Minum Obat (Orami Photo Stocks)

Agar penggunaan guaifenesin efektif dan aman, penting untuk mengikuti aturan pakai yang benar.

Obat ini tersedia dalam beberapa bentuk, seperti tablet, kapsul, tablet extended-release, butiran larut, dan sirup (cair).

Berikut adalah beberapa pedoman umum:

  • Tablet, kapsul, butiran larut, dan sirup: Biasanya diminum setiap 4 jam sesuai kebutuhan. Obat ini dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
  • Tablet extended-release: Diminum setiap 12 jam dengan atau tanpa makanan. Pastikan untuk menelan tablet ini secara utuh tanpa dihancurkan atau dikunyah.

Jika Moms memilih bentuk cair, sangat penting untuk mengukur dosis dengan hati-hati menggunakan alat pengukur khusus yang biasanya disertakan dalam kemasan obat.

Hindari menggunakan sendok makan biasa karena dapat menyebabkan dosis yang tidak akurat.

Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi guaifenesin, terutama jika Moms memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang hamil dan menyusui.

Mengonsumsi lebih dari dosis yang direkomendasikan dapat meningkatkan risiko overdosis, yang bisa berakibat buruk bagi kesehatan.

Dosis Tepat Guaifenesin

Dosis Obat
Foto: Dosis Obat (healthline.com)

Dosis guaifenesin bervariasi tergantung pada usia dan bentuk sediaan obat. Berikut adalah dosis yang umumnya direkomendasikan:

  • Dosis untuk Orang Dewasa:
    • Tablet Pelepasan Cepat: 200 hingga 400 mg setiap 4 jam sesuai kebutuhan, tidak melebihi 2,4 g per hari.
    • Tablet Pelepasan Lambat: 600 hingga 1200 mg setiap 12 jam, tidak melebihi 2,4 g per hari.
  • Dosis untuk Anak-Anak:
    • Tablet Pelepasan Cepat:
      • Usia di bawah 2 tahun: 12 mg/kg/hari, dibagi dalam 6 dosis.
      • Usia 2-5 tahun: 50 hingga 100 mg setiap 4 jam, tidak melebihi 600 mg per hari.
      • Usia 6-11 tahun: 100 hingga 200 mg setiap 4 jam, tidak melebihi 1,2 g per hari.
      • Usia 12 tahun atau lebih: 200 hingga 400 mg setiap 4 jam, tidak melebihi 2,4 g per hari.
    • Tablet Pelepasan Lambat:
      • Usia 2-5 tahun: 300 mg setiap 12 jam, tidak melebihi 600 mg per hari.
      • Usia 6-11 tahun: 600 mg setiap 12 jam, tidak melebihi 1,2 g per hari.
      • Usia 12 tahun atau lebih: 600 hingga 1200 mg setiap 12 jam, tidak melebihi 2,4 g per hari.

Pastikan untuk selalu membaca petunjuk kemasan setiap produk obat sebelum mengonsumsinya, dan konsultasikan dengan dokter jika ada pertanyaan atau kekhawatiran terkait dosis.

Baca Juga: 13 Cara Alami Mengatasi Cacar Air pada Anak

Efek Samping Guaifenesin

Sakit Kepala (Orami Photo Stocks)
Foto: Sakit Kepala (Orami Photo Stocks)

Seperti halnya obat-obatan lain, guaifenesin juga memiliki potensi efek samping. Efek samping yang umum terjadi antara lain:

  • Pusing dan sakit kepala
  • Mengantuk
  • Ruam kulit
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut

Jika Moms mengalami gejala-gejala ini setelah mengonsumsi guaifenesin, sebaiknya hentikan penggunaan dan segera konsultasi dengan dokter.

Selain itu, dalam kasus yang jarang terjadi, guaifenesin dapat menyebabkan reaksi alergi serius.

Tanda-tanda reaksi alergi termasuk gatal-gatal, kesulitan bernapas, dan pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera cari bantuan medis.

Guaifenesin adalah obat yang efektif untuk meredakan batuk berdahak dan membantu melancarkan pernapasan.

Namun, penting bagi Moms untuk selalu mengikuti aturan pakai dan dosis yang direkomendasikan.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya, terutama jika Moms memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang hamil dan menyusui.

Obat ini memang dapat membantu meredakan gejala, tetapi tidak menggantikan peran dokter dalam menangani penyebab utama dari kondisi yang dialami.

Baca Juga: 14 Rekomendasi Obat Tetes Mata Anak Terbaik dan Aman

Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan guaifenesin dengan bijak dan sesuai anjuran.

  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682494.html
  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3350-118/guaifenesin-oral/guaifenesin-oral/details
  • https://www.drugs.com/guaifenesin.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.