8 Pilihan Salep untuk Impetigo, Aman untuk Si Kecil!

Ada berbagai pilihan salep untuk impetigo yang bisa didapatkan di apotek dengan mudah.

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri ini dapat menyerang orang dewasa maupun anak-anak.

Umumnya, penggunaan salep biasa dibarengi dengan konsumsi obat-obatan, seperti antibiotik.

Penggunaan keduanya secara berbarengan dapat membantu mengendalikan gejala dan mempercepat pemulihan.

Baca Juga: Waspada Penyakit Alzheimer, Bisa Juga Menyerang Anak-Anak!

Apa Itu Impetigo?

Impetigo adalah infeksi kulit yang sangat menular.

Kondisi ini utamanya menyerang bayi dan anak-anak.

Impetigo biasanya muncul sebagai luka kemerahan di wajah, terutama di sekitar hidung dan mulut, serta tangan dan kaki.

Selama sekitar satu minggu, luka akan pecah dan membentuk kerak berwarna kekuningan.

Penyakit impetigo disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus dan Staphylococcus aureus.

Pengobatan impetigo yang paling umum dilakukan, yakni dengan pengolesan salep gatal pada area yang terinfeksi.

Menurut Mayo Clinic, tujuannya adalah agar gejala gatal-gatal dapat berkurang dan luka semakin cepat sembuh.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Produk Salep Kurap, Dijamin Ampuh!

Pilihan Salep untuk Impetigo Terbaik

Ada sejumlah nama merek salep yang bisa dipakai untuk mengobati penyakit impetigo.

Salep untuk impetigo bayi dan orang dewasa yang efektif dan aman, antara lain:

1. Bactoderm

Bactoderm N Cream adalah salep untuk impetigo yang aman untuk bayi dan anak-anak.

Salep ini membantu merawat dan mengontrol infeksi kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Bactoderm memberikan manfaat dengan mengurangi pembengkakan, kemerahan, serta gatal di daerah yang terkena.

Penggunaan secara rutin pada kulit yang terinfeksi dapat mempercepat penyembuhan.

Selain sebagai salep antibiotik, obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi pada luka kecil, luka bakar, atau bisul.

2. Gentamicin 0,1%

Mengutip dalam penjelasan Dailymed, salep untuk impetigo lainnya yakni Gentamicin 0,1%.

Gentamicin Sulfate Cream USP, 0,1% direkomendasikan untuk infeksi, utamanya yang bersifat basah dan berair.

Adapun penggunaan lain dari salep gatal ini, yakni untuk mengurangi jerawat pustula dan dermatitis seboroik yang terinfeksi.

Salep gentamisin sulfat membantu mempertahankan kelembapan dan berguna untuk mengatasi eksim kering atau psoriasis.

Hentikan pemakaian salep apabila terjadi efek samping yang mengganggu, seperti timbul nanah atau kulit melepuh.

3. Mupirocin

Krim mupirocin digunakan untuk mengobati trauma kulit yang terinfeksi bakteri.

Salep mupirocin juga bisa digunakan untuk mengobati impetigo.

Obat ini bekerja dengan membunuh bakteri atau mencegah pertumbuhannya.

Perlu diketahui, golongan obat ini hanya tersedia dengan resep dokter.

Dosisnya pun harus sesuai dengan resep dokter setelah mempertimbangkan kondisi pasien.

Jangan pernah menggunakan salep ini pada area kulit yang memiliki luka, goresan, atau luka bakar.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Krim Penghilang Bekas Jerawat

4. Pirotop

Salep untuk impetigo yang selanjutnya, yakni pirotop.

Salep ini mengandung mupirocin kalsium setara dengan 20 mg mupirocin.

Pirotop digunakan untuk pengobatan infeksi sekunder pada kulit.

Selain itu, salep ini juga bisa mengobati kulit yang terinfeksi karena bakteri.

Bakteri yang dimaksud, yakni Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.

Pirotop termasuk golongan obat keras, sehingga perlu resep dokter untuk mendapatkan dan menggunakannya.

Penggunaan pirotop memiliki beberapa efek samping, seperti kulit kering, ruam, rasa terbakar, dan kemerahan.

5. Asam Fuscidat

Asam fusidat adalah jenis antibiotik yang umumnya dikemas dalam bentuk salep dan obat tetes mata.

Tak menutup kemungkinan, kandungan tersebut juga tersedia dalam bentuk tablet atau suntikan.

Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri, seperti selulitis dan impetigo.

Obat ini pun mampu mengobati infeksi mata akibat konjungtivitis (mata merah dan gatal).

Asam fusidat hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter, karena termasuk golongan obat keras.

Hindari menggunakan salep secara berlebihan dari yang dianjurkan, karena berisiko memicu efek samping merugikan.

6. Garamycin

Termasuk salep untuk impetigo, garamycin digunakan untuk mengobati infeksi kulit yang bersifat ringan.

Salep ini pun sering digunakan untuk beberapa gangguan kulit, seperti eksim, psoriasis, dan luka bakar.

Moms tidak boleh menggunakan gentamisin jika punya alergi terhadap gentamisin atau antibiotik serupa, seperti:

• Amikasin
• Kanamisin
• Neomisin
• Paromomycin
• Streptomycin
• Tobramycin

Baca Juga: Amankah Obat Kandistatin untuk Bayi? Begini Anjurannya, Moms!

Pastikan untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter sebelum Moms menggunakan obat ini.

Umumnya, dosis pemakaian adalah dioles sebanyak 3-4 kali dalam sehari untuk hasil yang optimal.

7. Cinogenta

Salep untuk impetigo bayi atau anak-anak, yakni cinogenta.

Oleskan tipis-tipis ke area yang terinfeksi, sebanyak 3-4 kali sehari atau sesuai petunjuk dokter.

Obat ini umumnya bisa mengobati infeksi bakteri pada kulit dalam 7 hari penggunaan.

Hal yang perlu diperhatikan, obat ini mengandung zat yang tidak ramah untuk kehamilan.

Karenanya, Moms yang sedang hamil perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

8. Sagestam

Salep sagestam mengandung gentamicin sulfate, yang bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri.

Salep untuk impetigo ini juga bisa mengobati penyakit kulit lainnya yang disebabkan bakteri.

Beberapa contoh infeksi kulit tersebut, yaitu folikulitis dan pyoderma gangrenosum.

Oleskan 3-4 kali sehari untuk mengobati penyakit kulit tersebut.

Atau, berkonsultasilah terlebih dahulu kepada dokter untuk mengetahui dosis yang paling sesuai dengan keluhan yang dialami.

Hal lain yang perlu Moms perhatikan, sebelum menggunakan salep, pastikan tangan dan area kulit harus bersih dan kering.

Baca Juga: 4 Salep Mata untuk Bayi, Aman Digunakan untuk Newborn

Itulah sederet salep untuk impetigo yang bisa disesuaikan dengan keluhan.

Agar hasilnya optimal, pastikan untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter, ya, Moms!