26 Januari 2022

Chloramphenicol: Fungsi, Dosis, Cara Menggunakan, dan Efek Samping

Antibiotik bertugas untuk mengobati infeksi bakteri

Melansir dari National Health Service UK, chloramphenicol adalah antibiotik yang umum digunakan untuk mengobati infeksi mata dan infeksi telinga.

Jenisnya beragam, mulai dari salep, obat tetes, atau oral yang dapat dibeli dengan resep dari apotek.

Obat ini juga tersedia dalam bentuk injeksi yang diberikan secara langsung ke pembuluh darah.

Dalam bentuk injeksi, obat hanya dapat dilakukan di fasilitas medis dan dijadikan sebagai perawatan untuk masalah infeksi serius.

Baca Juga: Cari Tahu Dosis Neuralgin RX, Obat untuk Nyeri dan Peradangan

Dosis Pakai Chloramphenicol

tetes mata softlens
Foto: tetes mata softlens (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Tergantung pada gangguan kesehatan yang mendasari, obat diberikan dalam dosis berbeda-beda.

Berikut ini penjelasannya masing-masing, yaitu:

1. Tetes Mata Chloramphenicol

Teteskan satu tetes ke mata yang terkena setiap 2 jam sekali, selama 2 hari pertama.

Kemudian setiap 4 jam sekali, selama 3 hari berikutnya, atau sesuai anjuran dokter.

Obat jenis ini dapat dipakai kapan pun, karena tidak memengaruhi penglihatan pemakainya.

2. Salep Mata Chloramphenicol

Oleskan ke mata yang terkena setiap 3 jam sekali, sebanyak 3-4 kali sehari, atau sesuai anjuran dokter.

Jika mengalami infeksi yang lebih parah, dokter mungkin merekomendasikan penggunaan salep mata sebelum tidur dan obat tetes mata di siang hari.

Penggunaan salep sebelum tidur dinilai lebih efektif.

Sebab, salep menempel dan bekerja saat seseorang tidur di permukaan juga kelopak mata.

3. Tetes Telinga Chloramphenicol

Teteskan 3 tetes ke telinga yang sakit, sebanyak 2-3 kali sehari, atau sesuai anjuran dokter.

Baca Juga: Roverton Obat Batuk Berdahak, Ketahui Dosis dan Efek Sampingnya

Aturan Pakai Chloramphenicol

Setelah mengetahui dosis pemakaiannya, begini aturan pakai obat:

1. Tetes Mata

Tarik perlahan kelopak mata bagian bawah dengan jari bersih dan dongakkan kepala ke belakang.

Pegang botol di atas mata dan biarkan setetes jatuh ke dalam ruang antara kelopak mata bawah dan mata.

Tutup mata selama beberapa menit.

Bersihkan cairan ekstra dengan tisu bersih.

Gunakan obat tetes sampai mata tampak normal dan selama 2 hari setelah kesembuhan.

Jangan menggunakannya lebih dari 5 hari, kecuali atas rekomendasi dari dokter.

Perpanjang penggunaan di luar anjuran dokter memicu mata lebih sensitif atau terkena infeksi mata lainnya.

2. Salep Mata

Tarik perlahan kelopak mata bagian bawah dengan jari bersih dan dongakkan kepala ke belakang.

Pegang tabung dengan nosel dekat dengan mata.

Lalu, tekan perlahan sekitar 1 sentimeter salep.

Masukkan ke dalam ruang antara kelopak mata bawah dan mata.

Tutup mata selama beberapa menit.

Gunakan salep sampai mata tampak normal dan selama 2 hari setelah kesembuhaan.

Jangan menggunakannya selama lebih dari seminggu, kecuali atas rekomendasi dari dokter.

Baca Juga: 3 Jenis Salep Mata Berdasarkan Kegunaan dan Aturan Pakainya, Jangan Salah Pilih!

3. Tetes Telinga

Miringkan kepala dan teteskan obat pada bagian telinga yang sakit.

Dekatkan nosel dekat dengan lubang telinga, tetapi jangan sampai menyentuhnya.

Setelah pemakaian obat, disarankan untuk berbaring setidaknya selama 10 menit.

Gunakan obat tetes telinga hingga seminggu.

Jangan gunakan dalam waktu yang lebih lama, kecuali atas rekomendasi dari dokter.

Perpanjang penggunaan di luar anjuran dokter dapat memicu telinga lebih sensitif atau terkena infeksi telinga lainnya.

Setelah perawatan selesai, buang sisa obat tetes mata, salep mata, atau obat tetes telinga.

Baca Juga: Obat Herbal Agarillus Drop untuk Kesehatan Tubuh, Ini Dosis dan Risiko Efek Sampingnya

Perhatikan Ini Sebelum Menggunakan

Alergi-Panas.jpg
Foto: Alergi-Panas.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Melansir dri Mayo Clinic, dalam memutuskan untuk menggunakan obat, risiko juga harus dipertimbangkan dengan baik.

Perhatikan beberapa hal berikut sebelum menggunakan obat:

Alergi

Beri tahu dokter jika pernah mengalami reaksi atau memiliki jenis alergi lain.

Di antaranya, seperti makanan, pewarna, pengawet, atau hewan.

Bayi baru lahir

Obat tidak boleh dikonsumsi oleh bayi baru lahir.

Sebab, mereka tidak dapat mengeluarkan obat dari dalam tubuh dengan sendirinya.

Geriatrik

Obat ini tidak disarankan dikonsumsi oleh lansia, karena berisiko menimbulkan gangguan kesehatan tertentu.

Ibu menyusui

Hingga kini, penggunaan chloramphenicol masih membutuhkan penelitian lebih lanjut pada ibu menyusui.

Interaksi obat

Obat tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat lainnya, kecuali atas rekomendasi dari dokter.

Interaksi lainnya

Obat tidak boleh digunakan bersamaan dengan makanan, alkohol, atau tembakau.

Masalah medis

Penderita anemia dan penyakit liver tidak disarankan untuk mengonsumsi obat karena dapat memengaruhi kondisinya.

Efek Samping Penggunaan Chloramphenicol

Efek samping yang umum dibedakan pada jenis obat yang dipakai.

Berikut ini penjelasannya masing-masing:

1. Tetes Mata atau Salep Chloramphenicol

Dapat menyebabkan mata perih atau muncul sensasi rasa terbakar.

Efek samping dapat terjadi sesaat setelah menggunakan obat dan berlangsung sementara.

2. Tetes Telinga Chloramphenicol

Dapat menyebabkan rasa perih, iritasi, sensasi terbakar, atau gatal ringan di telinga.

Jika kulit di sekitar telinga menjadi merah dan teriritasi, segera beritahu dokter.

Pasalnya, kondisi tersebut adalah tanda dermatitis.

Perhatikan Ini sebelum Menggunakanmi sejumlah efek samping serius, seperti:s

Baca Juga: Acetylcysteine Obat Pengencer Dahak, Ini Dosis dan Efek Sampingnya

Pada kasus yang jarang terjadi, pemakai mungkin mengalami reaksi alergi yang serius (anafilaksis) terhadap kandungan chloramphenicol.

  • https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/chloramphenicol-oral-route-intravenous-route-injection-route/proper-use/drg-20062754
  • https://www.nhs.uk/medicines/chloramphenicol/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.