Ketahui Renalyte, Larutan Steril untuk Gantikan Cairan Tubuh yang Hilang
Renalyte adalah larutan yang digunakan untuk mencegah atau mengatasi dehidrasi.
Penggunaan cairan elektrolit ini dikhususkan pada orang yang kehilangan banyak cairan tubuh akibat diare atau muntah.
Cara penggunaannya sendiri dapat disesuaikan berdasarkan usia dan seberapa banyak cairan tubuh yang hilang.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya di bawah ini sebelum mengonsumsi renalyte.
Baca juga: Aturan Pakai Neurodex, Obat untuk Atasi Masalah Saat Tubuh Kekurangan Vitamin B
Fungsi Renalyte
Foto: Halodoc
Renalyte adalah larutan elektrolit yang mengandung kalium, natrium, glukosa, klorida, dan sitrat.
Mengutip dari MIMS, fungsinya untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi dalam intensitas ringan hingga sedang akibat diare dan muntah.
Dehidrasi sendiri merupakan kondisi saat tubuh kehilangan banyak cairan ketimbang yang dibutuhkan.
Jika tidak segera ditangani dengan langkah yang tepat, dehidrasi dapat membuat fungsi dan organ dalam tubuh terganggu.
Renalyte termasuk ke dalam golongan obat bebas yang bisa Moms dapatkan di sejumlah apotek terdekat.
Obat ini termasuk ke dalam kelas terapi elektrolit yang dijual dalam satuan botol kemasan 200 mililiter.
Cairan elektrolit ini dibanderol dengan harga Rp 16.000–Rp 41.500 per botol.
Dosis dan Cara Penggunaan Renalyte
Cairan elektrolit ini diminum melalui mulut. Ikuti petunjuk pemakaian sesuai arahan dokter atau apoteker, serta baca label kemasan sebelum digunakan.
Jika ada yang belum jelas, tanyakan pada apoteker terkait dengan penggunaan yang disarankan.
Beberapa jenis larutan elektrolit ini harus dikocok terlebih dulu sebelum digunakan.
Berikut ini dosis aturan pakai yang disarankan:
- Anak usia di bawah 1 tahun: 3 jam pertama sebanyak 1,5 botol. Penggunaan selanjutnya 0,5 botol.
- Anak usia 1-5 tahun: 3 jam pertama sebanyak 3 botol. Penggunaan selanjutnya 1 botol.
- Anak usia 5-12 tahun: 3 jam pertama sebanyak 6 botol. Penggunaan selanjutnya 1,5 botol.
- Anak usia di atas 12 tahun: 3 jam pertama sebanyak 12 botol. Penggunaan selanjutnya 2 botol.
Jangan memanaskan renalyte kecuali dalam label kemasan produk menyatakan hal tersebut boleh dilakukan.
Dosis didasarkan pada kondisi medis dan respons tubuh penderita terhadap pengobatan yang dilakukan.
Tidak disarankan mengonsumsi jus buah atau makan makanan dengan tambahan garam saat menggunakan renalyte kecuali atas izin dari dokter.
Moms disarankan untuk segera menghubungi dokter jika kondisi memburuk setelah penggunaan dan berlangsung lebih dari 24 jam.
Periksakan diri juga jika mengalami sakit perut, adanya darah dalam tinja, muntah-muntah, demam atau sejumlah tanda-tanda dehidrasi.
Beberapa tanda dehidrasi, seperti penurunan frekuensi buang air kecil, pusing, mulut kering, rasa haus berlebihan, dan kejang-kejang.
Disarankan untuk segera mendapatkan bantuan medis jika mengalami masalah serius setelah penggunaan obat.
Baca juga: 15 Pilihan Obat Asma di Apotek untuk Bantu Kendalikan Gejala
Cara Tepat Menyimpan Obat
Renalyte sebaiknya disimpan dalam suhu ruangan dan dijauhi dari paparan sinar matahari langsung.
Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, renalyte juga harus disimpan dengan cara yang benar.
Begini cara menyimpan renalyte:
- Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
- Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
- Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
- Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh hewan peliharaan.
- Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakukan. Namun, pelajari lebih lanjut bagaimana tips aman membuang produk obat karena bisa saja mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.
Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa tanyakan pada apoteker secara langsung saat membeli obat.
Kelompok Orang yang Berisiko
Kelompok orang berikut ini tidak bisa menggunakan renalyte karena berisiko menimbulkan efek samping.
Ini beberapa kelompok orang yang berisiko:
1. Penderita Alergi
Obat tidak disarankan diberikan pada penderita alergi. Pasalnya, obat dapat berisiko memicu reaksi alergi parah yang membahayakan nyawa.
Jika memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap kandungan obat tertentu, diskusikan terlebih dulu dengan dokter.
2. Penderita Penyakit Dalam
Penderita gangguan organ ginjal, hati, dan lambung tidak disarankan mengonsumsi obat.
Selain itu, penderita gangguan fungsi ginjal, gagal jantung, dan hiperkalemia tidak disarankan untuk mengonsumsi obat.
Efek Samping Penggunaan Obat
Foto: Orami Photo Stock
Seperti penggunaan obat-obatan lainnya, penggunaan renalyte bisa saja menyebabkan efek samping setelah penggunaan.
Kebanyakan dari efek samping jarang terjadi dan tidak memerlukan penanganan khusus.
Efek samping yang umum terjadi, meliputi:
- Sakit perut atau kram perut
- Nyeri atau rasa tidak nyaman
- Pusing
- Sakit kepala
- Mengantuk
- Mual dan muntah
Sejumlah efek samping tersebut tidak perlu dikhawatirkan berlebih karena dapat hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, penggunaan obat dapat memicu efek samping parah berupa reaksi alergi.
Hentikan penggunaan dan segera periksakan diri ke dokter jika terjadi gejala reaksi alergi atau anafilaktik.
Berikut ini beberapa gejala yang perlu mendapat penanganan segera:
- Ruam kulit
- Pembengkakan pada wajah, bibir, tenggorokan, atau lidah
- Gatal-gatal
- Kesulitan bernapas
Baca juga: 8 Obat Susah Tidur Alami dan Suplemen serta Terapi untuk Atasi Insomnia
Bila Moms memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, segera periksakan diri ke dokter di rumah sakit terdekat, ya!
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/renalyte
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4443/pediatric-electrolyte-oral/details
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.