Obat Trilac: Manfaat Obat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Peradangan dapat menyerang bagian mana pun pada tubuh dan bisa diobati dengan Trilac.
Obat ini tidak boleh digunakan secara asal, karena mungkin menimbulkan efek samping nantinya.
Oleh sebab itu, pahami kegunaan dan aturan pakai obatnya terlebih dahulu.
Berikut ini ulasan selengkapnya agar tidak salah langkah dalam menggunakannya.
Manfaat Trilac
Trilac adalah obat yang mengandung triamsinolon asetonid.
Obat ini tersedia dalam dua bentuk sediaan, yakni tablet dan injeksi.
Untuk sediaan tablet dengan 20 mg triamsinolon asetonid, obat ini digunakan mengobati berbagai macam peradangan, di antaranya:
- Meredakan asma bronkial akut
- Mengontrol rinitis alergi
- Dermatitis atopik dan dermatitis kontak
- Urtikaria berat (biduran) yang tidak dapat disembuhkan dengan terapi konvensional
Digunakan untuk mengatasi reaksi peradangan pascaoperasi gigi, gangguan endokrin, serta terapi tambahan pada leukemia.
Baca Juga: Penjelasan tentang Rhemafar, Obat Alergi dan Penekan Sistem Imun
Sementara untuk sediaan injeksi dengan 40 mg/mL, digunakan ketika sediaan tablet tidak efektif atau tidak memungkinkan untuk diberikan.
Biasanya, obat dalam sediaan ini berikan pada orang dengan masalah kesehatan seperti berikut ini.
- Penyakit alergi
- Gangguan rematik
- Penyakit kolagen
- Penyakit dermatologis
- Keadaan edema
Baca Juga: Kenali Eksim Kering: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Dosis dan Aturan Pakai Trilac
Pemberian dosis ini obat bisa berbeda-beda antara pasien yang satu dengan pasien lainnya.
Mengingat setiap pasien memiliki usia, tingkat keparahan, penyakit, dan kesehatan tubuh yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah dosis untuk obat yang mengandung triamsinolon asetonid ini.
- Dewasa
Awalnya, 4-48 mg setiap hari tergantung pada penyakit yang sedang diobati; dapat dipertahankan atau disesuaikan sampai respons dalam mengobatinya efektif.
- Anak
Dosis didasarkan pada entitas penyakit yang diobati.
- Dosis injeksi
Hanya diberikan oleh tim medis agar dosisnya tidak melebihi aturan.
Baca Juga: Mebendazole (Obat Cacing), Ketahui Fungsi, Dosis, dan Aturan Pakainya!
Khusus untuk obat tablet, gunakan obat sesuai saran dokter atau mengikuti aturan pakai yang tertera di kemasan obat.
Obat harus diminum setelah makanan agar tidak menimbulkan gangguan pencernaan.
Jangan menambah atau mengurangi dosis yang sudah ditetapkan.
Jangan pula berhenti minum obat tanpa sepengetahuan dokter, sekalipun kondisi Moms atau Dads sudah membaik.
Minum obat ini di waktu yang sama setiap hari agar tidak melewati dosis.
Jika dosis terlewat, jangan menggandakan dosis di waktu minum obat selanjutnya.
Semantara untuk obat sediaan injeksi, konsultasikan mengenai hal-hal apa saja yang perlu dilakukan atau dihindari sebelum atau setelah menerima injeksi.
Baca Juga: Ketahui Obat Meropenem: Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya
Efek Samping Trilac
Seperti obat lainnya, Trilac dapat menimbulkan efek samping.
Nah, efek sampingnya bisa berbeda-beda pada setiap orang karena pengaruh respons tubuh terhadap obat yang berbeda.
Efek Samping Ringan
- Sakit perut
- Muntah
- Sakit kepala
- Pusing, mual, dan lemas
- Insomnia
- Depresi dan gelisah
- Jerawat
- Peningkatan pertumbuhan rambut
- Mudah memar
- Periode menstruasi tidak teratur atau tidak ada
Jika mengalami efek samping ini dan tidak membaik dalam beberapa hari atau gejaalanya cukup mengganggu, segera kunjungi dokter.
Efek Samping Serius
- Ruam kulit
- Wajah bengkak, kaki bagian bawah, atau pergelangan kaki
- Masalah penglihatan
- Pilek atau infeksi yang berlangsung lama
- Kelemahan otot
- Feses hitam dan lembek
- Nyeri pada bekas suntikan
Bila mengalami efek samping di atas, segera minta pertolongan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Diltiazem, Obat Resep untuk Bantu Atasi Hipertensi
Beri tahu dokter jika Moms pernah mengalami alergi dengan obat sejenis.
Selain itu, beri tahu juga dokter jika sedang menggunakan obat-obatan di bawah ini.
- Warfarin
- Pil air
- Cyclosporine
- Ketoconazole
- Digoxin
- Fenitoin
- Rifampicin
Bila memiliki masalah infeksi jamur selain di kulit, sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
Selain itu, beberapa masalah kesehatan lain yang juga perlu diberitahukan pada dokter, di antaranya:
- Penyakit hati
- Penyakit jantung
- Diabetes
- Hipotiroid (kelenjar tiroid yang kurang aktif)
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Penyakit kejiwaan
- Osteoporosis
- Penyakit ginjal
- Infeksi mata herpes
- Kejang
- Tuberkulosis (TBC)
- Hamil, sedang merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui
Penggunaan obat ini pada orang dengan masalah kesehatan tertentu, bisa menimbulkan efek yang memperperat gejala.
Beberapa obat yang digunakan bersamaan juga bisa menimbulkan interaksi obat.
Baik itu menggandakan dosis suatu kandungan obat yang sama, mengganggu kinerja salah satu obat, atau menimbulkan masalah kesehatan lain.
Pemilihan sediaan obat juga menjadi pertimbangan.
Biasanya, dokter akan meresepkan obat minum lebih dahulu.
Jika tidak cukup ampuh karena bekerja lebih lama dari yang diharapkan atau karena pasien kesulitan untuk minum obat, sediaan injeksi biasanya menjadi pilihan.
Jadi, ditekankan sekali lagi untuk konsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi Trilac.
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/triamcinolone?mtype=generic
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601122.html
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/trilac?type=brief&lang=id
- http://www.novellpharm.com/subcategory/53-10/Corticosteroid%20Hormones.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.