3 Pilihan Obat Telinga Berair, Harus Disesuaikan dengan Penyebabnya!
Telinga berair adalah kondsi yang cukup umum terjadi. Apa saja pilihan obat telinga berair yang tersedia?
Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, penting untuk tahu penyebabnya.
Telinga berair bisa disebabkan oleh banyak hal. Mulsai dari cairan kotoran telinga yang menumpuk, atau karena masalah lain.
Baca juga: Dionicol, Jenis Antibiotik untuk Atasi Infeksi pada Pencernaan dan Pernapasan
Pilihan Obat Telinga Berair
Foto: Orami Photo Stock
Ketika mengalami telinga berair, penting untuk memeriksakan kondisi ke dokter, alih-alih sembarangan pilih obat.
Berdasarkan penyebab dan keparahan kondisi, dokter akan meresepkan obat telinga berair yang tepat.
Umumnya, pilihan pengobatan untuk kondisi telinga berair adalah:
1. Antibiotik
Jika telinga berair disebabkan oleh infeksi bakteri, maka pengobatan terbaik yang bisa diberikan adalah antibiotik.
Antibiotik yang diberikan bisa berbentuk salep atau obat tetes. Namun pada beberapa kasus, bisa juga antibiotik oral atau yang diminum.
2. Obat Antijamur
Pada kasus telinga berair yang disebabkan oleh infeksi jamur, obat yang biasa diresepkan adalah obat antijamur, seperti clotrimazole.
Namun, jika kondisi tidak terlalu parah, dokter mungkin hanya akan meresepkan larutan asetat.
3. Obat Pereda Nyeri
Kondisi telinga berair juga dapat menyebabkan rasa nyeri pada telinga.
Untuk meredakannya, bisa dengan mengonsumsi obat pereda nyeri yang bisa dibeli di apotek tanpa resep, seperti paracetamol.
Selain 3 jenis obat telinga berair tadi, kondisi ini juga bisa diatasi dengan operasi atau pembedahan.
Namun, biasanya operasi baru diperlukan jika ada banyak cairan telinga yang terus menerus keluar.
Bisa jadi ada pembentukan abses atau kantong nanah di dalam telinga.
Untuk itu, dokter akan mengeluarkan dan menyingkirkan nanah melalui prosedur operasi.
Jika telinga berair terjadi akibat trauma atau benturan, pengobatan lain mungkin diperlukan, sesuai keparahan kondisi.
Prosedur operasi bisa jadi diperlukan jika terjadi robekan pada gendang telinga.
Baca juga: 10 Rekomendasi Obat Gusi Bengkak dan Tindakan Perawatan yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasinya
Penyebab Telinga Berair Berdasarkan Jenis Cairan yang Keluar
Foto: Orami Photo Stock
Setelah mengetahui pilihan obat telinga berair yang bisa digunakan, penting juga untuk memahami penyebab kondisi ini.
Telinga berair bisa terjadi karena banyak hal. Penyebabnya juga bisa berbeda-beda, tergantung jenis cairan yang keluar.
Apakah cairan yang keluar dari telinga berwarna bening, keruh, atau bercampur darah? Penyebabnya bisa berbeda.
Berikut ini penyebab telinga berair berdasarkan jenis cairan yang keluar dari telinga:
1. Cairan Bening
Cairan bening yang keluar dari telinga mungkin berupa air, yang dapat terkumpul di telinga setelah berenang atau mandi.
Moms dapat dengan lembut mengeringkan telinga menggunakan pengering rambut dengan panas rendah, atau dengan handuk.
Meluangkan waktu untuk mengeringkan telinga setelah mandi atau berenang dapat membantu mencegah infeksi yang disebut telinga perenang.
Kondisi ini dalam medis disebut otitis eksterna, di mana air terperangkap di telinga.
Dalam kasus yang jarang terjadi, cairan bening yang keluar dari telinga dapat disebabkan oleh kebocoran cairan serebrospinal.
Ini terjadi ketika cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang bocor dan keluar melalui telinga. Kondisi ini biasanya terjadi setelah cedera traumatis.
Menurut studi pada 2017 di Korean Journal of Neurotrauma, kebocoran cairan dalam jumlah besar tidak boleh disepelekan.
Ini bisa jadi tanda adanya kerusakan pada tengkorak, otak, atau tulang belakang.
Kemungkinan penyebab lain dari cairan bening yang keluar dari telinga adalah efek samping dari operasi.
Ini juga dapat terjadi sebagai akibat dari penyakit telinga kronis (jangka panjang), termasuk infeksi telinga tengah kronis atau kanker.
2. Darah
Cedera ringan atau goresan di saluran telinga terkadang dapat menyebabkan sejumlah kecil darah keluar dari telinga.
Jika seseorang mengalami gendang telinga pecah, mereka mungkin melihat darah, nanah, atau cairan bening mengalir dari telinga.
Gendang telinga berada di antara saluran telinga dan telinga tengah, dan dapat pecah jika ada sesuatu yang membuat lubang kecil di dalamnya.
Gendang telinga bisa pecah jika:
- Infeksi telinga memberi tekanan pada telinga.
- Suara keras terjadi sangat dekat dengan telinga.
- Memasukkan sesuatu terlalu jauh ke dalam telinga.
- Mengalami perubahan tekanan udara secara tiba-tiba.
- Terjadi cedera, seperti pukulan ke telinga.
Gendang telinga yang pecah dapat menyebabkan gejala berupa nyeri pada telinga, berdenging, dan kehilangan pendengaran.
Selain karena pecahnya gendang telinga, cairan berdarah yang keluar juga bisa disebabkan oleh kondisi medis lain.
Menurut studi pada 2015 di International Journal of Clinical and Experimental Medicine, karsinoma sel skuamosa di telinga tengah juga bisa jadi penyebab.
Selain itu, orang yang menggunakan obat pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin, juga lebih mungkin mengalami drainase telinga berdarah.
3. Nanah atau Cairan Keruh
Nanah atau cairan keruh yang keluar dari telinga bisa menjadi tanda adanya infeksi di saluran telinga atau telinga tengah.
Saluran telinga adalah saluran yang menghubungkan telinga luar dengan telinga tengah.
Infeksi telinga tengah, atau dikenal juga sebagai otitis media, dapat menyebabkan keluarnya cairan dari telinga.
Infeksi telinga juga dapat menyebabkan gendang telinga pecah pada beberapa kasus.
Gendang telinga yang pecah juga dapat menyebabkan keluarnya cairan keruh dari telinga.
Baca juga: Ketahui Obat Sakit Lutut, yang Diberikan Sesuai Keparahan Penyakit
Infeksi telinga dapat terjadi karena pilek, flu, atau cedera pada telinga.
Beberapa orang lebih rentan daripada yang lain untuk sering mengalami infeksi telinga.
Itulah pembahasan mengenai pilihan obat telinga berair dan berbagai hal yang bisa jadi penyebab kondisi ini.
Dapat diketahui bahwa keluarnya cairan dari telinga bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh.
Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami telinga berair untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
- https://doi.org/10.13004/kjnt.2017.13.2.63
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4402914/
- https://www.healthdirect.gov.au/fluid-from-the-ear
- https://medlineplus.gov/ency/article/003042.htm
- https://www.verywellhealth.com/ear-drainage-causes-and-treatment-1191911
- https://www.healthline.com/health/ear-discharge
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324651
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.