14 Oktober 2022

4 Obat Asam Lambung Naik yang Bisa Dibeli di Apotek, Salah Satunya Antasida

Asam lambung naik harus segera diobati karena dapat menimbulkan komplikasi
4 Obat Asam Lambung Naik yang Bisa Dibeli di Apotek, Salah Satunya Antasida

Foto: Freepik

Mengalami asam lambung yang tiba-tiba dapat diatasi dengan terapi obat. Mengosumsi obat asam lambung naik dapat menjadi pilihan Moms dan keluarga.

Rasa nyeri di perut disertai mual dan pusing merupakan keluhan khas yang terjadi saat asam lambung meningkat.

Naiknya asam lambung ke tenggorokan juga ditandai dengan sensasi panas di dada atau heartburn.

Keluhan asam lambung naik adalah hal yang umum terjadi pada kebanyakan orang.

Kondisi keluhan asam lambung membuat tubuh merasa tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kebiasaan pola hidup tidak sehat serta kerap mengalami stress adalah beberapa penyebab umum yang membuat asam lambung meningkat dengan cepat.

Hal tersebut jika dibiarkan tentu memengaruhi kenyamanan tubuh dan semakin memperparah kondisi kesehatan.

Jangan khawatir, naiknya asam lambung masih bisa dikendalikan dengan obat-obatan yang dijual bebas di apotek.

Meskipun beberapa obat tidak membutuhkan resep dokter, Moms harus memerhatikan dosis dan kondisi gejalanya yang tidak mereda.

Lantas apa saja obat asam lambung naik yang bisa Moms dapatkan di apotek dengan bebas. Simak infonya di bawah ini.

Baca Juga: Asam Lambung Kaki Dingin, Kenapa Bisa Terjadi?

Gejala Asam Lambung Naik

Ilustrasi Sakit Perut
Foto: Ilustrasi Sakit Perut (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Sebelum mengetahui obat asam lambung naik, simak lebih dulu tentang asam lambung naik, ya Moms!

Asam lambung naik dikenal juga dalam bahasa medis sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD).

Asam lambung naik terjadi ketika asam lambung berulang kali naik ke kerongkongan. Nah, refluks asam yang terjadi, bisa mengiritasi lapisan kerongkongan.

Gejala kondisi ini bisa hilang timbul minimal 2 kali dalam seminggu.

Namun, jika terjadi lebih sering dari waktu ke waktu, maka akan menyebabkan GERD.

Melansir dari artikel jurnal bertajuk Gastroesophageal Reflux Disease, gejala dari kondisi ini bisa berupa nyeri dada, erosi gigi, batuk kronis, radang tenggorokan, hingga asma.

Namun, tentunya setiap gejala akan berbeda-beda, ya Moms. Berikut gejala lainnya seperti mengutip dari Mayo Clinic:

  • Sensasi terbakar di dada, biasanya terjadi setelah makan dan diperburuk di malam hari atau saat berbaring.
  • Regurgitasi atau backwash, adalah ketika gastric juice (getah perut) dan makanan yang belum dicerna kembali ke kerongkongan dan masuk ke mulut.
  • Sakit perut bagian atas atau dada
  • Kesulitan menelan (disfagia)

Jika mengalami refluks asam malam hari, gejalanya mungkin akan berupa seperti ini:

  • Batuk berkelanjutan
  • Peradangan pita suara (laringitis)
  • Asma baru atau yang memburuk.

Baca Juga: 8 Penyebab Mulut Pahit, Bisa Karena GERD, Moms! Cek Cara Mengatasinya Juga di sini

Penyebab Asam Lambung Naik

Ilustrasi GERD
Foto: Ilustrasi GERD (Orami Photo Stock)

Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat, GERD disebabkan oleh refluks asam yang sering terjadi atau refluks non-asam dari lambung.

Selain itu, disebabkan oleh melemahnya otot bagian bawah kerongkongan lower esophageal sphincter (LES).

Saat menelan, pita otot ini akan rileks sehingga membuat makanan dan cairan mengalir ke perut.

Setelah makanan turun ke lambung, otot akan menenang dan menutup.

Namun, bagi penderita GERD, otot ini melemah dan tidak bisa menutup.

Maka, terjadilah isi lambung dan asam lambung kembali naik ke kerongkongan.

Kembalinya isi asam lambung ke kerongkongan secara terus-menerus, berisiko mengiritasi lapisan kerongkongan hingga meradang.

Berikut kondisi yang bisa menyebabkan LES melemah atau faktor risiko dari asam lambung naik:

  • Obesitas
  • Hernia hiatus atau naiknya organ lambung ke dada
  • Kehamilan
  • Gangguan jaringan ikat, seperti skleroderma
  • Gastroparesis, kondisi pengosongan lambung yang lambat

Lalu, terdapat juga faktor yang memperburuk GERD, yaitu:

  • Merokok
  • Makanan dalam porsi besar atau makan larut malam
  • Mengonsumsi makanan tertentu yang menjadi pemicu GERD seperti makanan berlemak atau gorengan
  • Mengonsumsi alkohol atau kopi
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti aspirin.

Baca Juga: Ascardia (Aspirin/Obat Nyeri): Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Pilihan Obat Asam Lambung Naik di Apotek

Aneka Obat
Foto: Aneka Obat (Freepik.com/freepik)

Asam lambung atau GERD bisa diredakan dengan obat-obatan. Di antara pilihan obatnya adalah sebagai berikut :

1. Antasida

Antasida adalah senyawa yang mempunyai kemampuan untuk menetralisir kelebihan asam pada lambung.

Obat ini paling baik diberikan saat muncul atau diperkirakan akan muncul gejala. Bisa juga dikonsumsi satu jam sesudah makan dan sebelum tidur.

Lazimnya obat ini dikonsumsi 3-4 kali dalam sehari. Antasida dapat digolongkan menjadi:

  • Antasida seperti garam aluminium, garam magnesium, kalsium karbonat dan natrium bikarbonat yang biasanya dikombinasikan dengan alginat berperan menetralisir asam pencernaan dan merupakan obat utama untuk gejala ringan pada penyakit lambung.
  • Antasida dimana garam magnesium tersedia dalam magnesium karbonat, magnesium trisilikat, dan magnesium hidroksida. Kandungan ini memiliki efek samping menyebabkan diare.
  • Kalsium karbonat adalah antasida yang bekerja kuat dan cepat, tapi dapat menyebabkan konstipasi atau sembelit.

Penggunaan antasida dalam jangka waktu yang lama tidak dianjurkan, selain memberi efek sembelit, dan diare juga bisa berefek pada ginjal. Untuk itu, gunakan antasida sesuai kebutuhan.

2. Antagonis Reseptor H2

Antagonis H2 atau histamine 2 blocker adalah obat asam lambung naik yang berfungsi untuk mengurangi produksi asam lambung.

Studi jurnal berjudul Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus Peptikum mengungkapkan soal obat Antagonis reseptor H2.

Obat tersebut berperan mengurangi sekresi asam lambung dengan menghambat pengikatan histamin secara selektif pada reseptor H2 dan menurunkan kadar cyclic-AMP dalam darah.

Dapat dipahami bahwa obat ini bekerja dengan cara menghambat sel di dinding lambung untuk menghasilkan asam lambung secara berlebih.

Beberapa jenis Antahonis H2 yang familiar bagi penderita penyakit asam lambung adalah:

Obat ini perlu resep dokter, tapi untuk dosis rendah Moms masih bisa mengonsumsinya dengan aman.

Namun, perlu hati-hati bagi penderita yang memiliki gangguan ginjal, kehamilan dan pada ibu menyusui.

Baca Juga: Tidak Cuma GERD, Nyeri Ulu Hati Bisa Disebabkan oleh Hiatus Hernia

3. Proton Pump Inhibitor (PPI)

Obat Kapsul
Foto: Obat Kapsul (Freepik.com/jcomp)

Proton pump inhibitor (PPI) bekerja dengan menghentikan secara langsung pompa asam ke dalam lambung yang distimulasi oleh sekresi histamin, gastrin dan asetilkolin.

Dengan kata lain, PPI dapat menekankan produksi asam lambung agar menurun. Contoh obat asam lambung naik PPI yang familiar adalah:

PPI sebaiknya diminum sekali sehari, 30-60 menit sebelum sarapan pagi.

4. Sukralfat

Sukralfat salah satu obat yang juga digunakan dalam mengatasi permasalahan lambung seperti, tukak lambung, gerd atau gastritis.

Mengutip dari jurnal penelitian Analisis Sukralfat Pasca Kalsinasi Untuk Obat Sitoproteksi Pada Mukosa Lambung.

Sukralfat merupakan obat antiulser yang dapat memberikan sifat netralisasi, tapi obat tersebut tidak dapat digolongkan menjadi kelompok antasida.

Penggunaan Sukralfat sebagai obat asam lambung naik, dianjurkan melalui resep dokter, sebab ada ragam efek samping yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi obat ini.

Contoh obat Sukralfat yaitu:

  • Propepsa 500 mg
  • Inpepsa Suspension
  • Episan

Namun, untuk mengonsumsi obat-obatan di atas, pastikan harus melalui konsultasi ke dokter terlebih dahulu, ya Moms.

Sebab setiap kondisi kesehatan masing-masing orang berbeda, begitu juga dengan pengobatannya.

Baca Juga : Ciri-Ciri Lambung Stres dan Perawatan Rumahan Sederhana yang Bisa Dicoba

Komplikasi Asam Lambung Naik

Ilustrasi Sakit Perut
Foto: Ilustrasi Sakit Perut (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Setelah Moms mengetahui obat asam lambung naik, kondisi ini ternyata juga bisa menimbulkan komplikasi, lho. Terlebih jika tidak diobati.

Berikut komplikasi asam lambung naik yang cukup berbahaya.

1. Peradangan di Kerongkongan (Esofagitis)

Asam lambung berisiko memecah jaringan di kerongkongan hingga menyebabkan peradangan, pendarahan, dan bisa menimbulkan luka terbuka (ulkus).

Esofagitis bisa menyebabkan rasa sakit dan membuat sulit menelan. Tentunya kondisi ini sangat tidak nyaman, ya Moms.

2. Penyempitan Kerongkongan (Striktur Esofagus)

Kerusakan kerongkongan bagian bawah dari asam lambung, berisiko jaringan parut terbentuk.

Sebagai informasi, jaringan parut adalah proses penyembuhan luka yang bisa saja timbul di dalam organ.

Jika jaringan parut terbentuk, maka akan mempersempit jalur makanan hingga menyebabkan masalah menelan.

Baca Juga: Apakah Bayi Hanya Muntah atau GERD? Cari Tahu Perbedaannya di Sini

3. Esofagus Barrett

Esofagus Barrett atau kondisi prakanker pada kerongkongan. Kerusakan akibat asam lambung bisa menyebabkan perubahan di jaringan yang melapisi esofagus bagian bawah.

Perubahan ini kemudian dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kerongkongan.

4. Masalah Paru-Paru

Jika refluks sudah mencapai bagian belakang tenggorokan, bisa menyebabkan iritasi dan rasa sakit yang lumayan parah, lho Moms.

Dari rasa sakit itu, bisa memengaruhi paru-paru. Jika terjadi, suara berubah menjadi serak.

Selain itu, bisa menimbulkan postnasal drip, sesak dada, dan batuk berkepanjangan. Kondisi yang berkelanjutan, membuat paru-paru berisiko meradang.

Hingga mengakibatkan asma, bronkitis, dan pneumonia.

Upaya Mencegah Asam Lambung Naik

Orang Sakit Perut
Foto: Orang Sakit Perut (Freepik.com/cookie-studio)

Meskipun bisa diatasi dengan terapi obat asam lambung, tapi mengonsumsi obat-obatan tentu memiliki efek samping tertentu.

Di samping itu, mencegah adalah upaya terbaik untuk dilakukan.

Sebab, mengalami asam lambung naik mempengaruhi kualitas kesehatan.

Nah, berikut beberapa anjuran yang bisa Moms lakukan agar tidak mudah mengalami asam lambung naik secara tiba-tiba.

  • Makanlah dalam porsi lebih sedikit, tapi sering. Makanan yang tidak terlalu asin dan rendah lemak.
  • Berolahraga secara teratur dianjurkan untuk membantu makanan bergerak melalui usus lebih cepat.
  • Jika ada kecenderungan produksi gas yang berlebihan, hindari makanan berserat tinggi sementara waktu.
  • Hindari makanan yang memicu iritasi pada lambung seperti terlalu pedas.
  • Pertahankan berat badan ideal untuk mencegah terjadinya kembung dan sembelit serta heartburn.
  • Hindari berbaring atau rebahan setelah makan untuk mencegah terjadinya refluks asam lambung.
  • Kelola manajemen stress dengan baik.
  • Istirahat dengan cukup dan hindari bergadang.
  • Hindari minum alkohol dan merokok yang dapat merusak lapisan pelindung lambung.

Baca Juga : Jarang Diketahui, Ini Manfaat Air Kelapa untuk Asam Lambung

Itulah penjelasan terkait obat asam lambung naik yang kerap dialami oleh banyak orang.

Jika terapi obat tidak dapat mengatasi rasa nyeri akibat asam lambung, diperlukan konsultasi dokter lebih lanjut.

  • Buku MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 18 2018/2019. BIP Kelompok Gramedia
  • https://gudangilmu.farmasetika.com/farmakologi-obat-antagonis-reseptor-h2/#:~:text=Contoh%20antagonis%20reseptor%20H2%20meliputi,Ranitidine
  • Analisis Sukralfat Pasca Kalsinasi Untuk Obat Sitoproteksi Pada Mukosa Lambung. DeferthaAyudia Paramita, dkk. Jurnal Sains Materi Indonesia Indonesian Journal of Materials Science 40 Edisi Khusus Material untuk Kesehatan 2012
  • https://www.researchgate.net/publication/312260925_Peran_Antagonis_Reseptor_H-2_Dalam_Pengobatan_Ulkus_Peptikum
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441938/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940#:~:text=Gastroesophageal%20reflux%20disease%20(GERD)%20occurs,reflux%20from%20time%20to%20time.
  • https://www.webmd.com/heartburn-gerd/guide/reflux-disease-gerd-1

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.