Mengenal Angular Cheilitis, Lesi pada Sudut Mulut Akibat Jamur Candida
Memiliki bibir pecah-pecah yang disertai koreng di pinggirnya? Awas, bisa jadi itu adalah angular cheilitis.
Kondisi ini adalah sejenis sariawan yang muncul di sudut mulut.
Nama lain angular cheilitis adalah angular stomatitis dan perlèche.
Angular Cheilitis adalah kondisi peradangan yang dapat berlangsung singkat.
Namun, pada kondisi terparah, keadaan ini bisa berubah menjadi kronis alias berlangsung dalam waktu lama.
Angular cheilitis paling sering terjadi pada lansia dan bayi.
Pada lansia, kondisi ini berkaitan dengan penggunaan gigi palsu atau kulit kendur di sudut mulut.
Keadaan tersebut membuat sudut mulut lansia rentan mengalami kekeringan, sehingga meningkatkan risiko angular cheilitis.
Sementara itu, pada bayi, angular cheilitis dapat terjadi akibat penggunaan dot, mengisap jempol, dan kebiasaan mengeluarkan air liur.
Yuk, kenali kondisi ini lebih lanjut. Simak ulasan di bawah ini, ya, Moms!
Baca Juga: 7 Penyebab Mulut Terasa Asam dan Cara Mengatasinya
Gejala Angular Cheilitis
Gejala angular cheilitis hampir secara eksklusif akan muncul di sudut mulut.
Dikutip dari Healthline, ciri dari lesi akibat angular cheilitis bisa bervariasi, dari kemerahan ringan hingga lepuh berdarah yang terbuka.
Keluhan tersebut bisa mengganggu penampilan dan terasa menyakitkan.
Jika mengalami penyakit tersebut, sudut mulut Moms mungkin akan memiliki ciri-ciri berikut:
- Berdarah
- Merah
- Bengkak
- Pecah-pecah
- Keras
- Gatal
- Sakit
Tidak hanya di bagian sudut mulut dan bibir saja, penyakit ini juga bisa menyebabkan keluhan pada area lain di sekitarnya.
Beberapa gejala tersebut, misalnya:
- Infeksi jamur mulut (sariawan)
- Ruam tipe eksim di wajah bagian bawah
- Kemerahan pada langit-langit mulut (pada pemakai gigi tiruan)
- Air liur di sudut mulut
- Retakan yang dalam (fisura).
Pada umumnya, bibir Moms bisa terasa kering dan tidak nyaman.
Terkadang, bibir dan mulut juga terasa seperti terbakar.
Moms juga mungkin mengalami rasa tidak enak di mulut. Jika iritasinya berat, Moms bisa kesulitan makan.
Baca Juga: Ketahui Gejala Bibir Bernanah dan Cara Mengobatinya
Penyebab Angular Cheilitis
Terdapat beberapa hal yang dapat menjadi penyebab angular cheilitis.
Namun, penyebab yang utama adalah tumbuhnya jamur atau ragi di area sudut mulut.
Bagaimana parasit tersebut bisa tumbuh?
Air liur mungkin terjebak dan menumpuk di sudut mulut Moms. Saat mengering, kulit di area tersebut bisa pecah-pecah.
Moms juga mungkin sering menjilat bibir untuk menenangkan kulit yang pecah-pecah.
Kehangatan dan kelembapan di sudut mulut akibat aktivitas tersebut membuat kondisi yang sempurna bagi jamur untuk tumbuh dan berkembang, lalu menyebabkan infeksi.
Jamur yang paling mungkin tumbuh dan menyebabkan angular cheilitis adalah Candida.
Selain itu, bakteri Staphylococcus juga mungkin ikut terakumulasi dan membuat keluhan semakin parah lagi.
Di samping kondisi-kondisi tersebut, sudut bibir kering dan pecah-pecah yang memicu penyakit ini juga bisa terjadi akibat:
- Dermatitis atopik atau eksim
- Gigi palsu yang tidak pas
- Ngiler saat tidur
- Infeksi jamur atau ragi di mulut, seperti sariawan
- Gigi yang tidak sejajar
- Alergi kulit
- Mengisap ibu jari atau dot
- Mengenakan masker wajah
Kekurangan riboflavin (vitamin B2) juga dapat menjadi penyebabnya.
Pada kasus yang penyebabnya sangat sulit ditemukan atau tidak diketahui, kondisi ini disebut dengan angular cheilitis idiopatik.
Baca Juga: Coba 8 DIY Scrub Bibir Alami untuk Cegah Bibir Kering, Ampuh!
Faktor Berisiko Angular Cheilitis
Meski sering terjadi pada lansia dan bayi, bukan berarti usia lainnya terbebas dari risiko penyakit ini.
Faktanya, siapa pun dan di usia berapa pun bisa saja mengalami angular cheilitis.
Ada pun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut, seperti:
- Kondisi kesehatan kronis, misalnya diabetes atau penyakit radang usus (IBD)
- Down syndrome, yang dapat menyebabkan kulit wajah kering dan terkulai
- Gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV
- Rendahnya kadar vitamin B, zat besi atau protein
- Penurunan berat badan yang cepat
- Kulit keriput karena penuaan.
- Merokok
- Tertekan
Selain yang telah disebutkan, risiko angular cheilitis juga cukup tinggi pada pasien diabetes.
Faktanya, penderita diabetes lebih mungkin mengalami infeksi jamur yang berujung pada angular cheilitis.
Ini karena jamur seperti Candida memakan glukosa atau gula darah yang digunakan tubuh sebagai sumber energi.
Jika mengalami diabetes, maka Moms pasti memiliki terlalu banyak glukosa di dalam darah.
Glukosa ekstra dapat menciptakan tempat berkembang biak bagi jamur.
Selain itu, diabetes juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Hal tersebut membuat tubuh Moms lebih sulit melawan infeksi.
Baca Juga: Bibir Kering? Atasi dengan Produk Pelembap Bibir di Bawah 50 Ribu Berikut Ini
Diagnosis dan Pengobatan Angular Cheilitis
Angular cheilitis pada area sekitar mulut biasanya didiagnosis oleh dokter umum atau dokter spesialis kulit.
Dokter akan memeriksa mulut dan iritasi kulit di tempat lain pada tubuh Moms.
Dengan cermat, dokter juga akan melihat apakah ada retakan, kemerahan, bengkak, atau lecet.
Dokter pun akan menanyakan tentang pengobatan dan gaya hidup Moms, juga meninjau riwayat kesehatan pribadi maupun keluarga.
Karena angular cheilitis bisa menjadi tanda dari infeksi jamur atau bakteri, dokter mungkin akan mengambil sampel kultur dari mulut untuk dikirim ke laboratorium.
Tindakan ini bertujuan untuk memastikan diagnosis, sehingga pengobatannya bisa tepat sasaran.
Namun, tindakan tersebut biasanya hanya dilakukan jika perawatan sebelumnya tidak membuahkan hasil.
Baca Juga: Ingin Bibir Terlihat Lebih Yummy? Begini Caranya
Pengobatan Angular Cheilitis
Jika penyebab dasarnya adalah infeksi jamur, dokter mungkin akan meresepkan antijamur oles.
Pada beberapa kasus, dokter pun mungkin akan memberikan obat antijamur yang dikonsumsi untuk membantu melawan infeksi dari dalam.
Lain halnya pada kasus angular cheilitis akibat infeksi bakteri.
Pada kasus infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan salep atau krim antibiotik.
Ada pula pilihan pengobatan lainnya, yakni:
- Antiseptik topikal untuk menjaga sariawan tetap bersih
- Salep steroid topikal
- Suntikan untuk mengurangi lipatan di sudut mulut
Jika angular cheilitis disebabkan oleh mulut kering, ada beberapa langkah yang dapat Moms lakukan untuk mengurangi gejala, misalnya:
- Mengunyah permen karet bebas gula
- Menghisap permen keras atau pelega tenggorokan
- Menggunakan pelembab udara di rumah
- Tetap terhidrasi dengan baik dengan sering minum air sepanjang hari.
Baca Juga: Moms, Jangan Biasakan Anak Menjilat Bibir
Komplikasi dan Penularan
Sebagian besar kasus angular cheilitis mudah diobati hingga tuntas.
Namun, jika penderitanya lalai atau tidak segera berobat untuk mengatasi keluhan, penyakit bisa saja menyebar ke area sekitarnya.
Faktanya, kondisi tersebut juga bisa menyebabkan sariawan jika tidak ditangani dengan tepat.
Hanya saja, kondisi yang juga disebut dengan berengan di bibir ini tidak menular dari satu orang ke orang lainnya.
Bakteri atau ragi hanya akan tumbuh di celah mulut penderita.
Terlepas dari itu, Moms yang merasa mengalami gejala angular cheilitis sebaiknya segera berobat ke dokter untuk penanganan yang paling tepat.
Semakin cepat dideteksi dan diobati, kemungkinan terjadinya komplikasi dapat diminimalkan.
Baca Juga:Sulam Bibir: Prosedur, Efek Samping, dan Perawatannya
Demikian sekilas fakta tentang angular cheilitis alias berengan di bibir.
Jangan sungkan untuk segera berobat ke dokter apabila merasa mengalami gejala-gejala yang terkait dengan kondisi tersebut, ya, Moms!
- https://www.healthline.com/health/angular-cheilitis#prevention
- https://www.webmd.com/oral-health/angular-cheilitis
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21470-angular-cheilitis
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.