31 Juli 2020

Apa Benar Bisa Terjadi Insomnia pada Balita? Ini Faktanya

Insomnia nyatanya bisa dialami oleh Si Kecil. Ini yang harus Moms waspadai!

Setelah berjam-jam ditemani di kasur, Si Kecil tak kunjung terlelap juga. Itu bisa menjadi indikator bahwa terjadi insomnia pada balita. Insomnia adalah gangguan tidur di mana anak-anak mengalami kesulitan tidur atau gangguan tidur di malam hari.

"Masalah tidur adalah masalah besar. Ini adalah krisis kesehatan masyarakat yang tersembunyi. Ada banyak kecemasan tidur yang didiagnosis saat ini. Itu adalah area baru yang sedang kita lihat dan berurusan dengan lebih banyak anak yang memiliki kecemasan yang akhirnya keluar dalam bentuk gangguan tidur," jelas Rachael Taylor, konsultan tidur anak di The Sleep Sanctuary.

Jenis Insomnia pada Balita

balita insomnia, gangguan tidur pada balita, balita mengalami insomnia, insomnia anak
Foto: balita insomnia, gangguan tidur pada balita, balita mengalami insomnia, insomnia anak

Foto: ankezimmermann.net

Dikutip dari Parents.com, dikatakan oleh dokter spesialis tidur terdapat dua jenis gangguan tidur insomnia yang terjadi pada anak.

Pertama, Sleep-onset-association insomnia. Cenderung terlihat pada anak-anak di bawah 5 dan biasanya melibatkan gangguan tidur insomnia pada malam hari. "Semua anak secara alami bangun 10-12 kali pada malam hari dan sebagian besar berguling dan tertidur kembali," jelas dokter Daniel Glaze, M.D., direktur medis Texas Children's Hospital Sleep Center, di Houston.

Yang kedua, Limit-setting insomnia. Sebagian besar terjadi pada anak-anak di atas 5 tahun. Anak dengan masalah ini biasanya memiliki banyak alasan ketika ia tidak dapat tidur atau terbangun. Saat Moms atau Dads menenangkannya, ia justru membahas ketakutannya sehingga ia tidak segera tidur.

Baca Juga: Stress, 1 dari 5 Faktor Penyebab Insomnia Pada Anak

Insomnia Bisa Dibedakan Berdasarkan Durasi

balita insomnia, gangguan tidur pada balita, balita mengalami insomnia, insomnia anak
Foto: balita insomnia, gangguan tidur pada balita, balita mengalami insomnia, insomnia anak

Foto: dariningelsnd.com

Gangguan tidur anak seperti insomsia dapat dibagi berdasarkan durasinya. Dikutip dari Cleaveland Clinic, dikatakan insomnia terbagi menjadi insomnia jangka pendek dan jangka panjang.

Insomnia jangka pendek: Terjadi hanya beberapa hari hingga berminggu-minggu. Insomnia ini disebabkan oleh faktor-faktor yang biasanya akan dengan mudah berlalu seperti penyakit atau obat jangka pendek yang diminum anak.

Insomnia jangka panjang: Dapat terjadi 3 kali seminggu selama sebulan atau lebih. Biasanya disebabkan oleh faktor-faktor yang lebih kompleks seperti depresi, kecemasan, sakit, masalah medis. Bahkan, terkadang bisa terjadi karena tidak ada alasan yang jelas sama sekali.

Perlu diingat, ketergantungan pada orang tua untuk memulai waktu tidur juga dianggap sebagai bentuk insomnia yang dianggap sebagai masalah pada perilaku.

Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Insomnia pada Anak

Penyebab Insomnia pada Balita

Insomnia tidak terjadi begitu saja. Terdapat beberapa hal yang dapat menjadi faktor utama anak mengalami gangguan tidur insomnia. seperti yang dilansir dari Momjunction.

1. Stres

balita insomnia, gangguan tidur pada balita, balita mengalami insomnia, insomnia anak
Foto: balita insomnia, gangguan tidur pada balita, balita mengalami insomnia, insomnia anak

Foto: verywellfamily.com

Stres tidak hanya dialami orang dewasa, anak kecil pun bisa mengalami stres. Bahkan, anak kecil rentan terhadap stres khususnya mereka yang sudah mulai bersekolah.

Dalam beberapa kasus mereka juga bisa mengalami stres karena kelahiran saudara baru, pekerjaan orang tua yang berubah, pindah rumah, keluarga meninggal, sakit, atau masalah dalam rumah juga dapat menyebabkan stres pada balita. Ini semua bisa mengganggu kualitas tidurnya.

Baca Juga: Cognitive Behavioral Therapy Sebagai Terapi untuk Insomnia

2. Obat-obatan

balita insomnia, gangguan tidur pada balita, balita mengalami insomnia, insomnia anak
Foto: balita insomnia, gangguan tidur pada balita, balita mengalami insomnia, insomnia anak

Foto: babycenter.com

Penggunaan obat-obatan tertentu bisa memberikan efek samping seperti terjadinya gangguan tidur insomnia.

Misalnya, obat untuk mengatasi gangguan hiperaktif defisit perhatian, kortikosteroid, antidepresan dan antikonvulsan.

Obat ini juga dapat memberikan dampak pada kebiasaan makan Si Kecil.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Insomnia Pada Anak, Salah Satunya Stres!

3. Kondisi Medis

balita insomnia, gangguan tidur pada balita, balita mengalami insomnia, insomnia anak
Foto: balita insomnia, gangguan tidur pada balita, balita mengalami insomnia, insomnia anak

Foto: psycom.net

Kondisi seperti asma, hidung tersumbat, alergi kulit seperti eksim dan masalah kesehatan lainnya juga dapat menyebabkan insomnia pada balita.

Kondisi kejiwaan seperti kecemasan, keterbelakangan mental, sindrom asperger, autisme, gangguan bipolar, dan depresi juga dapat menyebabkan masalah tidur pada balita.

4. Lingkungan yang Tidak Nyaman

balita insomnia, gangguan tidur pada balita, balita mengalami insomnia, insomnia anak
Foto: balita insomnia, gangguan tidur pada balita, balita mengalami insomnia, insomnia anak

Foto: deseret.com

Kurang nyamannya tempat tidur atau kamar Si Kecil dapat memengaruhi kemampuan tidur anak.

Misalya seperti suhu yang panas, suara yang keras, cahaya, kasur yang keras, dan faktor lingkungan lainnya dapat memicu kesulitan tidur pada balita.

Moms harus mengecek berbagai faktor ini ketika menemukan Si Kecil sulit tidur.

Melansir jurnal Clinical Management of Behavioral Insomnia of Childhood, kamar harus nyaman dan sunyi agar buah hati bisa tidur nyenyak. Oleh sebab itu, Televisi, video games, dan gadget tidak boleh disimpan di dalam kamar.

Orang tua juga tidak boleh menjadikan kamarnya sebagai tempat menghukum anak, agar mereka tidak mengasosiasikan kamar sebagai tempat buruk dan yang tidak nyaman.

Baca Juga: 5 Tanaman Hias yang Bisa Mengatasi Insomnia Pada Anak

5. Kafein

balita insomnia, gangguan tidur pada balita, balita mengalami insomnia, insomnia anak
Foto: balita insomnia, gangguan tidur pada balita, balita mengalami insomnia, insomnia anak

Foto: rushuk.com

Saat sudah mendekati waktu tidurnya, hindarkan Si Kecil dari minuman bersoda atau teh yang tinggi kafein.

Kafein dapat membuat insomnia pada balita, padahal balita membutuhkan tidur lebih dari 11 jam setiap harinya, sementara anak-anak usia 5 hingga 12 tahun membutuhkan setidaknya 11 jam tidur per hari.

6. Tidak Mempunyai Jam Tidur Tetap

insomnia pada balita
Foto: insomnia pada balita

Foto: nbcnews.com

Melansir Sleep Education, penyebab insomnia pada balita adalah karena mereka tidak tidur tepat waktu atau Moms sebagai orang tua tidak pernah menidurkan anak mereka di jam yang sama setiap harinya.

“Rutinitas tidur yang baik adalah kunci dalam mendukung pola tidur yang lebih baik,” ungkap Vicki Dawson, pendiri NHS Doncaster dan Children's Sleep Charity.

Jadi jika Moms merupakan working Moms, atau mempunyai kegiatan yang sering dilakukan di malam hari, cobalah untuk mengatur waktu sehingga Si Kecil mempunyai rutinitas tidur teratur agar terhindar dari insomnia.

Jika ia menolak tidur atau masih tidak mau tertidur di jam yang sudah ditentukan, cobalah untuk membuat mereka rileks dengan cara memadamkan lampu atau membacakan dongeng sebelum tidur.

Baca Juga: Susah Tidur? Kenali Penyebab Insomnia dan Cara Mengatasinya!

7. Mempunyai Penyakit yang Menganggu Tidurnya

Kondisi seperti asma, hidung tersumbat, alergi kulit seperti eksim serta masalah kesehatan lain yang sudah ada sebelumnya pada tubuh Si Kecil, seperti rasa sakit, mulas, kram otot, dan lainnya, juga bisa menjadi penyebab insomnia pada balita.

Kondisi kejiwaan seperti keterbelakangan mental, sindrom autisme, gangguan bipolar, dan depresi juga dapat menyebabkan masalah tidur pada balita lho, Moms.

Berbagai masalah tidur seperti mendengkur, sleep apnea, juga membuat insomnia. Jadi coba perhatikan hal ini ya, Moms.

8. Mengalami Obesitas

insomnia pada balita
Foto: insomnia pada balita

Foto: verywellfamily.com

Kelebihan berat badan pada Si Kecil membuat beban sehingga menghambat jalan napas, yang memungkinkan Si Kecil mengalami sleep apnea.

Hal itu terjadi dikarenakan ada lebih sedikit udara yang dapat dilalui, sehingga Si Kecil akan kesulitan bernapas dan tidur nyenyak.

“Kami melihat anak-anak dan remaja yang mengonsumsi banyak gula akan berdampak pada tidur malam hari,” ungkap Vicky Dawson, dilansir dari Mom Junction.

9. Faktor Lain Penyebab Insomnia

insomnia pada balita
Foto: insomnia pada balita

Foto: dailymail.co.uk

Mengonsumsi minuman bersoda dan minuman kaya kafein seperti teh dan kopi juga dapat menyebabkan insomnia pada balita lho, Moms.

Selain itu, bermain gadget sebelum waktu tidur malamnya juga bisa membuat mereka jadi sulit untuk tidur.

Pastikan anak Moms untuk tidak meminum minuman berkafein dan bermain gadget sebelum tidur ya!

Baca Juga: Kenali 5 Jenis Insomnia Berikut dan Cara Menyembuhkannya

Setelah mengetahui penyebab insomnia pada balita di atas, Moms dapat membantu Si Kecil untuk menyembuhkan insomnianya dengan memberi kenyamanan dan perhatian.

Jika insomnia sudah cukup parah dan membuat dampak serius pada balita, akan lebih baik jika Moms membawanya ke spesialis.

Penuhi kebutuhan tidur anak agar ia bisa menikmati tumbuh kembangnya dengan maksimal.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.