03 September 2024

Kenali Jenis-jenis Alergen dan Cara Mencegah Reaksi Alergi

Faktanya, sekitar 5-10% alergi disebabkan oleh zat obat tertentu

Alergi adalah reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap zat tertentu yang dianggap berbahaya, meskipun sebenarnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang.

Zat-zat pemicu reaksi alergi ini dikenal sebagai alergen.

Mengenali alergen dan cara mencegahnya sangat penting, terutama bagi mereka yang rentan mengalami alergi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis alergen, gejala yang ditimbulkan, serta langkah-langkah pencegahannya.

Apa Itu Alergen?

Apa Itu Alergen?
Foto: Apa Itu Alergen? (Shutterstock.com)

Studi dalam Science Direct memaparkan bahwa alergen adalah zat yang dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang yang memiliki sensitivitas tertentu.

Ketika seseorang yang sensitif terhadap alergen terpapar zat ini, sistem kekebalan tubuhnya akan bereaksi berlebihan dengan memproduksi antibodi IgE (Immunoglobulin E).

Antibodi ini kemudian melepaskan berbagai zat kimia seperti histamin yang menyebabkan gejala alergi.

Gejala alergi bisa bervariasi mulai dari ringan, seperti gatal-gatal dan bersin, hingga berat sepertisyok anafilaktik yang dapat mengancam nyawa.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja jenis-jenis alergen dan bagaimana cara mencegah terjadinya reaksi alergi.

Jenis-Jenis Alergen

Jenis-Jenis Alergen
Foto: Jenis-Jenis Alergen (Orami Photo Stocks)

Berikut adalah beberapa jenis alergen yang umum ditemui:

1. Alergen pada Alergi Makanan

  • Sumber Alergen: Susu, telur, ikan, makanan laut (seperti udang dan lobster), kacang pohon (almond, kenari), kacang tanah, gandum, dan kedelai.
  • Gejala: Gatal-gatal, pembengkakan di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, hingga kesulitan bernapas.
  • Pencegahan: Hindari konsumsi makanan yang mengandung alergen, baca label makanan dengan teliti, dan sediakan obat antihistamin jika terjadi reaksi alergi.

2. Alergen pada Alergi Lateks

  • Sumber Alergen: Produk berbahan lateks seperti sarung tangan, balon, dan kondom.
  • Gejala: Gatal-gatal, ruam, dan dalam kasus yang lebih serius, kesulitan bernapas.
  • Pencegahan: Hindari produk yang mengandung lateks dan gunakan alternatif bahan seperti nitril atau vinil.

3. Alergen pada Serangga atau Hama

  • Sumber Alergen: Sengatan lebah, tawon, semut api, serta hama seperti tungau debu.
  • Gejala: Bengkak, kemerahan, nyeri, dan reaksi alergi sistemik seperti anafilaksis.
  • Pencegahan: Hindari area yang banyak serangga, gunakan insektisida, dan jaga kebersihan rumah untuk mengurangi hama.

4. Alergen pada Bulu Hewan

  • Sumber Alergen: Bulu dari hewan peliharaan seperti anjing, kucing, atau burung.
  • Gejala: Bersin, hidung tersumbat, mata berair, dan gatal-gatal.
  • Pencegahan: Batasi kontak dengan hewan peliharaan, bersihkan rumah secara teratur, dan gunakan pembersih udara.

5. Alergen pada Serbuk Sari

  • Sumber Alergen: Serbuk sari dari tanaman bunga, rumput, dan pohon.
  • Gejala: Gejala mirip flu seperti bersin, hidung tersumbat, dan mata gatal.
  • Pencegahan: Hindari berada di luar ruangan saat musim serbuk sari tinggi, gunakan masker saat beraktivitas di luar, dan pastikan jendela rumah tertutup.

6. Alergen pada Obat

  • Sumber Alergen: Obat-obatan seperti antibiotik (penisilin), aspirin, dan obat antiinflamasi nonsteroid.
  • Gejala: Ruam, gatal-gatal, pembengkakan, hingga anafilaksis.
  • Pencegahan: Selalu beri tahu dokter tentang alergi obat yang Anda miliki, dan pastikan untuk tidak mengonsumsi obat tersebut tanpa pengawasan medis.

7. Alergen pada Jamur

  • Sumber Alergen: Spora jamur yang tumbuh di lingkungan lembap seperti kamar mandi atau ruang bawah tanah.
  • Gejala: Batuk, sesak napas, mata gatal, dan hidung tersumbat.
  • Pencegahan: Jaga kebersihan rumah, pastikan ventilasi yang baik, dan gunakan dehumidifier untuk mengurangi kelembapan.

8. Alergen pada Sinar Matahari

  • Sumber Alergen: Paparan sinar matahari yang menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
  • Gejala: Ruam merah, gatal, dan lecet pada kulit yang terpapar sinar matahari.
  • Pencegahan: Gunakan tabir surya dengan SPF tinggi, kenakan pakaian pelindung, dan batasi waktu di bawah sinar matahari langsung.

Baca Juga: 6 Pilihan Obat Alergi, Termasuk Antihistamin, Kortikosteroid, dan Dekongestan

Cara Menghindari Alergen

Cara Menghindari Alergen
Foto: Cara Menghindari Alergen (Shutterstock.com)

Menghindari alergen adalah langkah paling efektif untuk mencegah reaksi alergi.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Identifikasi Alergen yang Menyebabkan Reaksi

Lakukan tes alergi untuk mengetahui zat apa yang memicu reaksi alergi.

2. Baca Label Produk dengan Teliti

Selalu periksa label produk makanan, kosmetik, dan produk rumah tangga untuk memastikan tidak mengandung alergen.

3. Hindari Makanan dan Minuman yang Mengandung Alergen

Jika alergi terhadap makanan tertentu, hindari konsumsi makanan tersebut dan bawa obat antihistamin jika terjadi kontak secara tidak sengaja.

4. Jaga Kebersihan Rumah Secara Rutin

Bersihkan rumah secara berkala untuk mengurangi paparan alergen seperti debu dan bulu hewan peliharaan.

5. Gunakan Produk Pembersih yang Aman

Pilih produk pembersih yang tidak mengandung bahan kimia keras dan hypoallergenic.

Cara Mengenalkan Alergi pada Bayi

Cara Mengenalkan Alergi pada Bayi
Foto: Cara Mengenalkan Alergi pada Bayi (Kenaviral.com)

Menurut Pregnancy Birth & Baby, mengenalkan alergen pada bayi dapat membantu mengurangi risiko alergi di kemudian hari.

Beberapa tips yang bisa diikuti:

1. Perkenalkan Alergen Sejak Usia 6 Bulan

Kenalkan berbagai jenis makanan dalam jumlah kecil satu per satu untuk memantau reaksi alergi.

2. Konsultasikan dengan Dokter Anak

Diskusikan rencana mengenalkan alergen dengan dokter anak, terutama jika bayi memiliki riwayat alergi atau eksim.

3. Pilih Waktu yang Tepat

Pastikan bayi dalam kondisi sehat saat memperkenalkan makanan baru yang berpotensi menyebabkan alergi.

4. Perhatikan Tanda-Tanda Reaksi Alergi

Amati apakah ada reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas setelah mengenalkan makanan baru.

Dengan memahami apa itu alergen dan bagaimana cara menghindarinya, Moms dapat lebih waspada dan melindungi diri serta keluarga dari risiko alergi.

Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala yang mencurigakan atau reaksi alergi yang parah.

  • https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/allergen
  • https://www.healthychildren.org/English/news/Pages/Early-Introduction-of-Peanut-based-Foods-to-Prevent-Allergies.aspx
  • https://aafa.org/allergies/types-of-allergies/
  • https://www.fda.gov/food/buy-store-serve-safe-food/food-allergies-what-you-need-know
  • https://www.aaaai.org/tools-for-the-public/allergy,-asthma-immunology-glossary/allergen-defined
  • https://www.mountsinai.org/care/allergy-immunology/allergy-types

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.