Ketahui Prosedur Operasi Vasektomi pada Pria
Hari ini, tanggal 29 Juni 2019 diperingati dengan Hari Keluarga Nasional atau yang lebih sering kita dengar dengan sebutan Harganas.
Di tanggal ini menjadi peringatan Gerakan Keluarga Berencana (KB) Nasional, sebagai hari bangkitnya kesadaran dalam membangun keluarga ke arah keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
Seperti yang kita ketahui bahwa peningkatan jumlah penduduk masih menjadi problem terbesar dari sebagian besar negara, seperti India dan China. Begitu juga dengan Indonesia yang mengalami peningkatan jumlah penduduk yang tidak sedikit.
Maka dari itu program KB menjadi solusi untuk mengurangi pertumbuhan penduduk ini dengan melalui banyak cara, salah satunya adalah vasektomi pada pria. Yuk kenali prosedur operasi vasektomi pada pria! Berikut ulasannya.
Apa Itu Vasektomi?
Foto: vox.com
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, operasi vasektomi menjadi salah satu cara dari program KB untuk menekan jumlah kelahiran di Indonesia.
Hal ini dilakukan dengan cara operasi kecil untuk mengikat atau mengunci saluran sperma supaya benih pria tidak masuk ke dalam air mani.
Tujuannya sudah jelas, yaitu supaya tidak bisa membuahi wanita karena tidak adanya sperma saat ejakulasi.
Seperti dijelaskan oleh Ranjith Ramasamy dan Peter Schlegel dalam “Vasectomy and vasectomy reversal: An update” (2011) yang dipublikasikan pada Indian Journal of Urology yang mengatakan bahwa operasi vasektomi adalah prosedur bedah sterilisasi dengan tujuan untuk menghentikan dan mencegah sel sperma bergerak dari testis ke saluran ejakulasi.
Baca Juga: Vasektomi & Tubektomi, KB Permanen untuk Pria dan Wanita
Bagaimana Prosedur Operasi Vasektomi?
Foto: toronto.citynews.ca
Jika sudah yakin ingin melakukan vasektomi, maka Moms bisa menyarankan suami untuk melakukannya di dokter bedah umum atau di dokter spesialis urologi di rumah sakit yang Moms inginkan.
Menurut National Health Service UK, proses operasi vasektomi dilakukan dengan bius lokal (anestesi). Jadi, ketika operasi vasektomi pada pria dilakukan, si pasien akan tetap sadar namun pada bagian tertentu seperti testis dan kantong testis (skrotum) yang mati rasa.
Jika suami Moms ingin menghindari bius lokal, ada opsi lain yang bisa dilakukan yaitu dengan bius umum. Sehingga suami Moms akan tertidur pulas selama operasi vasektomi. Di mana proses operasi vasektomi pada pria ini membutuhkan waktu kurang lebih selama 15 menit.
Baca Juga: Hamil Setelah Suami Divasektomi, Mungkinkah?
Sebelum suami Moms melakukan vasektomi, sebaiknya simak persyaratan vasektomi di bawah ini:
- Harus dilakukan secara sukarela
- Jumlah anak harus cukup
- Telah mendapatkan persetujuan Moms sebagai istri
- Telah mengetahui akibat-akibat vasektomi
- Tidak kurang dari 30 tahun
- Umur istri tidak kurang dari 20 tahun dan tidak lebih dari 45 tahun
- Pasangan suami – istri telah mempunyai dua orang anak. Anak paling kecil harus sudah lebih dari dua tahun.
Akibat operasi vasektomi pada pria sebenarnya sangat minim, namun tetap menimbulkan efek samping seperti memungkinkan terjadinya infeksi dan rasa nyeri pada testis.
Namun, jangan melihat akibat-akibatnya saja ya Moms, karena operasi vasektomi pada pria manfaatnya sangat efektif sebagai metode kontrasepsi dengan kesuksesan tertinggi.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.