Keratitis: Penyebab, Gejala, Penularan, dan Cara Mengatasinya
Sakit di daerah mata menjadi salah satu kondisi yang tak boleh disepelekan. Ada banyak peradangan mata yang perlu diobati dengan cepat, salah satunya yakni keratitis. Mari ketahui bersama penyebab, gejala, dan cara mengatasi penyakit keratitis.
Apa Itu Keratitis?
Sepertinya radang mata satu ini tak terlalu familiar ya, Moms.
Hampir mirip dengan sakit mata pada umumnya, tapi ini bisa memicu komplikasi hebat pada area mata jika tidak segera ditangani.
Keratitis adalah peradangan pada kornea mata yang sering ditandai dengan mata merah dan terasa nyeri.
Kornea mata yakni lapisan bening dan tipis yang terletak di bagian paling depan dari bola mata.
Kornea memiliki fungsi mencegah kotoran dan benda asing masuk serta menyaring sinar UV yang masuk ke mata.
Gejala Keratitis
Foto: Orami Photo Stocks
Apa yang membedakan keratitis dengan penyakit mata lainnya?
Salah satu gejala yang paling dirasakan yakni penglihatan sedikit kabur.
Tak hanya itu, menurut Mayo Clinic, ada gejala lainnya dari penyakit mata satu ini, antara lain:
- Mata merah
- Rasa sakit pada area yang terdampak
- Ketidakmampuan untuk melihat dengan jelas
- Sulit membuka mata
- Tampak ada robekan pada mata
- Mata terus berair karena terasa seperti ada sesuatu yang menghalangi dan mengganjal mata.
Seseorang dengan keratitis mungkin akan lebih sensitif terhadap cahaya, atau yang dikenal sebagai fotofobia.
Tanpa pengobatan, gejala keratitis akan berkembang dan bisa memburuk. Salah satu yang bisa terjadi yakni infeksi bakteri pada daerah mata.
Baca Juga: Perlu Dicoba, Ini 7 Cara Memancungkan Hidung Bayi Secara Alami
Penyebab Keratitis
Foto: Orami Photo Stocks
Berikut beberapa penyebab keratitis yang umumnya jadi pemicu.
1. Pemakaian Lensa Kontak
Menggunakan lensa kontak atau softlens memang tak mudah, Moms. Salah sedikit cara memakainya, bisa memicu peradangan pada daerah mata, lho.
Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kasus keratitis paling sering ditemukan akibat mengenakan lensa kontak yang terlalu lama atau terbawa tidur.
Tidak memperhatikan kebersihan pada lensa kontak menjadi faktor utama keratitis dapat terjadi.
2. Virus dan Bakteri
Tak hanya dari aktivitas harian, keratitis juga bisa disebabkan karena mata terkena virus dan bakteri. Seringnya, disebabkan oleh virus herpes simpleks.
Bakteri juga menjadi faktor yang berisiko membuat seseorang bisa mengalami mata merah yang nyeri.
Jenis bakteri yang biasa menyebabkan keratitis bakterial antara lain:
- Pseudomonas aeruginosa
- Stafilokokus aureus
Perlu diagnosis dokter apakah keratitis yang sedang dialami karena infeksi bakteri atau virus herpes, ya.
3. Mata Kering
Peradangan mata ini dapat disebabkan oleh mata yang mengering.
Adanya gangguan pada kelopak mata atau saluran air mata dapat memicu mata tidak sepenuhnya lembap.
Mata kering juga bisa disebabkan karena terlalu lama menatap layar elektronik tanpa istirahat.
Jadi mulai saat ini, jangan biarkan mata kering secara berlarut-larut ya, Moms.
Baca Juga: Sering Main Gadget, Waspada Bahaya Sinar Biru dari Layar
4. Paparan Kotoran
Yuk, perhatikan barang-barang disekitar Moms untuk menghindari penyakit keratitis!
Secara tidak sadar, kondisi ini bisa dipicu dari kebersihan sekitar, lho.
Air kolam renang yang tidak steril, dapat memicu peradangan pada mata yang akhirnya memicu komplikasi.
Bahkan, memercikan air yang terkontaminasi ke area mata secara terus menerus juga bisa membuat mata nyeri yang berujung keratitis, Moms.
5. Cedera Mata
Keratitis juga bisa dipicu dari cedera pada bagian mata. Misalnya saja, ada benda asing yang menggores atau melukai permukaan kornea.
Jika ini terjadi, segera pergi ke dokter agar tidak memicu gejala yang lebih parah, Moms.
Apakah Keratitis Menular?
Foto: Orami Photo Stocks
American Optometric Association menjelaskan bahwa tak semua keratitis dapat menular ke orang lain.
Bagaimana keratitis dapat menular? Keratitis biasanya dapat ditularkan melalui infeksi pada mata.
Keratitis yang menular disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan parasit.
Peradangan mata ini dapat dipicu karena kondisi mata lainnya seperti konjungtivitis (mata merah muda).
Pada kondisi ini, gejala yang dirasakan yakni sakit pada mata, kemerahan, dan penglihatan kabur.
Jika tidak diobati atau terjadi infeksi parah, keratitis dapat menyebabkan komplikasi serius yang dapat merusak penglihatan secara permanen.
Baca Juga: Minum Es saat Haid Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter!
Namun, tak perlu khawatir berlebihan Moms, keratitis tidak bisa menular jika disebabkan oleh faktor non-infeksi.
Artinya, terjadi peradangan mata karena cedera, penggunaan softlens, ataupun benda asing di mata.
Keratitis jenis ini akan lebih cepat pulih dan gejalanya tidak separah keratitis karena bakteri ataupun virus.
Cara Mengatasi Keratitis
Pengobatan keratitis tentu perlu disesuaikan dari penyebabnya, apakah karena infeksi ataupun non-infeksi.
Berikut beberapa cara mengatasi peradangan mata yang sering digunakan:
1. Obat Tetes Mata
Foto: Orami Photo Stocks
Jika seseorang menderita keratitis karena bakteri dengan gejala ringan, dokter mungkin akan menyarankan untuk menggunakan obat tetes mata antibakteri.
Namun, dalam kasus yang serius, perlu dibutuhkan antibiotik tambahan.
Tetes mata steroid dapat digunakan untuk mengurangi peradangan jika gejalanya cukup parah.
Penggunaan obat tetes mata ini bisa dengan mudah dipakai di rumah. Biasanya akan berhenti digunakan jika kondisinya semakin membaik.
2. Obat Antivirus
Keratitis yang dipicu karena infeksi virus, perlu diatasi dengan obat antivirus dari rekomendasi dokter mata.
Tentunya setiap orang tentu akan berbeda cara pengobatannya.
Untuk itu, pastikan Moms mendapat perawatan dari dokter jika terkena keratitis karena infeksi virus, ya.
3. Operasi
Foto: Orami Photo Stocks
Untuk kasus yang ekstrem, operasi diperlukan untuk mengatasi keratitis. Biasanya, kasus ini sering ditemukan karena keratitis jenis parasit.
Perlu tindakan pembedahan untuk 'membuang' parasit pada daerah mata. Hal ini untuk mencegah komplikasi berkelanjutan karena adanya parasit tersebut.
4. Hindari Memakai Softlens
Mata meradang karena penggunaan lensa kontak? Yuk, alihkan untuk menggunakan kacamata, Moms.
Cara mengatasi keratitis ini sifatnya mungkin tidak permanen, tapi bisa mengurangi gejala yang mungkin ditimbulkan.
Lebih baik menggunakan kacamata untuk menghindari mata merah karena penggunaan softlens tidak benar.
Baca Juga: 7 Cara Memutihkan Leher secara Alami, Moms Bisa Coba di Rumah!
5. Menggunakan Penutup Mata
Foto: Orami Photo Stocks
Keratitis noninfeksi mungkin tidak memerlukan pengobatan.
Untuk kasus ini, penutup mata dapat membantu melindungi area yang terkena dan mempercepat proses penyembuhan.
Dokter akan meresepkan obat jika gejala yang dialami semakin memburuk dan memicu infeksi.
Meski jarang terjadi, keratitis juga bisa memicu jaringan parut pada mata.
Ini meninggalkan bekas luka yang mempengaruhi penglihatan jika bagian tengah kornea ikut terdampak.
Untuk mencegah hal seperti ini, segera ke dokter mata jika Moms mengalami salah satu gejala dari keratitis, ya.
Semakin cepat diobati, keparahannya pun bisa dicegah, Moms!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/keratitis/symptoms-causes/syc-20374110
- https://www.cdc.gov/contactlenses/bacterial-keratitis.html
- https://www.aoa.org/healthy-eyes/eye-and-vision-conditions/keratitis?sso=y
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.