Anuria (Gangguan Kencing): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Ginjal adalah salah satu organ tubuh yang berfungsi untuk menyaring racun dan mengeluarkannya dalam bentuk urine. Namun, ada sebuah kondisi saat volume urine tidak dalam batas normal, yakni anuria.
Kondisi ini dapat dialami oleh siapapun, baik anak-anak ataupun orang dewasa.
Terlihat tidak berbahaya, tapi ini termasuk dalam gangguan ginjal yang perlu disoroti, Moms.
Lantas, apakah yang menjadi pemicu dari gangguan ginjal satu ini? Berikut rincian penjelasannya, Moms.
Gejala Anuria
"Anuria adalah kondisi ketika produksi kencing atau buang air kecil kurang dari 150 mililiter per hari," ucap dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi, RS Pondok Indah – Pondok Indah.
Gejala gangguan dalam produksi urine ini bisa berbeda dari satu orang ke orang lainnya.
Hal ini bisa dibarengi dengan gangguan kesehatan lain yang menyertai, seperti gangguan pada jantung, ginjal, dan organ di sekitarnya.
Meski begitu, ada sejumlah gejala umum anuria yang dirasakan, seperti:
- Bengkak di pergelangan kaki dan wajah
- Kesulitan buang air kecil
- Ruam atau gatal pada kulit
- Nyeri pinggang belakang dan samping
- Mual dan muntah
- Sesak napas
- Pusing atau sakit kepala
- Kesulitan berkonsentrasi
Tubuh mudah lelah juga salah satu gejala yang sering timbul akibat anuria pada sejumlah orang.
Baca Juga: 7+ Manfaat Sinar Matahari untuk Kesehatan, Bisa Mencegah Rabun Jauh Lho!
Penyebab Umum Anuria
Penyebab dari masalah pada urine ini bisa karena berbagai hal. Umumnya, berikut penyebab umum dari anuria, meliputi:
1. Penyakit Diabetes
Diabetes pada anak ataupun orang dewasa, salah satu penyebab dari anuria.
Hal ini terjadi ketika gula darah tidak terkontrol dengan baik, ini menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di ginjal. Kondisi ini disebut juga dengan ketoasidosis diabetikum.
Untuk kasus yang parah, diabetes dapat menyebabkan gagal ginjal akut dan produksi urine yang memburuk.
2. Batu Ginjal
Batu ginjal adalah salah satu penyakit yang menandakan bahwa fungsi ginjal tidak dalam keadaan baik.
Kondisi ini menyebabkan penyumbatan di ginjal serta saluran yang mengeluarkan urine keluar dari tubuh.
Karenanya, air kencing tidak bisa keluar dengan sepenuhnya dari tubuh. Rasa seperti tidak tuntas atau anyang-anyangan adalah gejala yang paling sering dirasakan akibat ini.
3. Dehidrasi Berat
"Dehidrasi berat adalah penyebab anuria pada sejumlah orang," terang dr. Ni Made.
Tubuh yang kekurangan cairan menyebabkan adanya gangguan aliran darah menuju ginjal.
Melansir Grace Healthcare, hal ini ditandai dengan warna kekuningan pada urine. Untuk mencegahnya, bisa dengan mengonsumsi cairan lebih banyak setiap hari.
Terkadang, dehidrasi yang parah juga bisa menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran, lho.
Baca Juga: 7 Manfaat Asam Folat untuk Pria, Mampu Meningkatkan Sperma hingga Mencegah Kebotakan
4. Pembesaran Prostat
Penyebab anuria dapat karena berbagai hal, seperti gangguan aliran darah ke ginjal, dehidrasi berat, infeksi berat (sepsis), dan lain-lain.
"Pembesaran pada prostat juga salah satu pemicunya," ungkap dr. Ni Made.
Melansir National Health Services, jika prostat membesar, hal ini dapat memberi tekanan pada kandung kemih dan saluran kencing.
Sehingga, mempengaruhi cara tubuh dalam mengeluarkan urine.
Sulit atau terasa sakit saat buang air kecil menjadi salah satu gejala dari kondisi ini.
5. Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi, dapat merusak pembuluh darah di ginjal seiring berjalannya waktu.
Jika tidak segera ditangani, ini dapat mengakibatkan kerusakan ginjal dan juga anuria.
Menurut sejumlah penelitian, frekuensi buang air kecil di malam hari akan lebih sering pada penderita hipertensi.
Ini dikarenakan asupan garam yang tinggi dan lonjakan tekanan darah.
Adapun ini juga dibarengi dengan sakit saat buang air kecil, Moms.
6. Tumor
Menurut dokter Ni Made, tumor juga menjadi penyebab dari anuria pada seseorang.
Keberadaan benjolan ini mengganggu fungsi ginjal dan menghambat proses buang air kecil.
Melansir Urology Care Foundation, tumor pada ginjal ini lebih sering ditemukan pada anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Gejala yang mungkin dirasakan berupa:
- Darah dalam urine
- Sakit pinggang
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan tidak terkontrol
- Demam yang tidak disebabkan oleh infeksi dan tidak kunjung sembuh
Anemia (jumlah sel darah merah rendah) juga gejala yang sering dirasakan akibat tumor pada ginjal.
7. Gangguan Ginjal Kronis
Gagal ginjal ataupun gangguan pada ginjal dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk membuang 'limbah'. Artinya, adanya penurunan dalam volume dalam urine.
Kesulitan buang air kecil ini juga akan berdampak pada fungsi ginjal dan juga kandung kemih.
Jika tidak segera ditangani, akan berdampak fatal pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Baca Juga: Ketahui Kondisi Penyebab Tangan Gemetar dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi Anuria
Pengobatan anuria akan bergantung pada penyebabnya.
Dokter spesialis penyakit dalam nantinya akan menentukan diagnosis penyebab dan melakukan terapi yang tepat sesuai diagnosis.
Umumnya, berikut beberapa cara yang dilakukan dalam mengatasi kondisi ini:
1. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup menjadi lebih baik adalah faktor terpenting dalam melakukan pemulihan.
Tak hanya untuk mengatasi anuria, ini juga berlaku untuk semua jenis penyakit, lho.
Apalagi bagi mereka yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, penting untuk melakukan ini.
Yuk, lebih rutin dalam berolahraga untuk tubuh yang lebih baik, Moms!
Tak perlu dalam waktu lama, hanya dengan 30 menit berolahraga sudah cukup untuk per harinya.
Manfaat dari olahraga ini tentu sangat baik untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh.
2. Pembedahan
Dalam mengatasi anuria, perlu dilihat dari penyebab atau pemicu yang mendasarinya.
Untuk kasus yang parah, pembedahan perlu dilakukan dalam mengangkat tumor atau batu ginjal.
Ini pun biasanya dibarengi dengan kemoterapi serta obat-obatan khusus untuk mengurangi gejalanya.
Terapi radiasi juga sering dibutuhkan untuk mengecilkan atau mengangkat tumor pada ginjal.
Baca Juga: Penyebab Langit-Langit Mulut Bengkak dan Cara Tepat Mengatasinya
3. Penyedotan Cairan
Anuria adalah satu kondisi ketika volume urine tidak seperti normalnya. Di luar itu, penyakit ginjal salah satu penyebab hal ini terjadi.
Untuk mengatasinya yakni dengan melakukan prosedur 'penyedotan' cairan pada tubuh serta produk limbah dari darah.
Ada beberapa cara untuk menjalani prosedur ini. Umumnya, limbah pada darah akan dikeluarkan melalui saringan khusus kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh.
Setelahnya, urine yang 'tersisa' akan dikeluarkan sepenuhnya.
Untuk melakukan ini memerlukan perawatan di rumah sakit sekitar 3-4 minggu, Moms.
4. Perbanyak Cairan Tubuh
Mengonsumsi air mineral dengan cukup setiap harinya dapat mengatasi anuria.
Untuk takaran setiap individu tentu akan berbeda dari setiap riwayat penyakit yang diderita.
Melansir The U.S. National Academies of Sciences, Engineering, and Medicinem, menetapkan bahwa aturan asupan cairan harian yang cukup yakni:
- Wanita: Sekitar 2,7 liter cairan sehari
- Pria: Sekitar 3,7 liter cairan sehari
Adapun angka cairan ini bisa berubah pada anak-anak, Moms.
Itulah fakta menarik seputar gejala, penyebab, dan cara mengatasi anuria. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami gejala di atas, ya.
- https://www.hdgh.org/uploads/BariatricAssessmentandTreatmentCentre/dehydration%20urine%20colour%20chart.pdf
- https://www.nhs.uk/conditions/prostate-enlargement/
- https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/k/kidney-cancer
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/water/art-20044256
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.