Kornea Mata: Fungsi, Penyakit, dan Cara Menjaga Kesehatannya
Moms mungkin sering mendengar istilah kornea mata. Namun, sudahkah Moms tahu bagian mata yang satu ini?
Kornea punya fungsi penting untuk menjaga kesehatan mata kita. Tak hanya itu, ada banyak penyakit mata yang menyerang kornea. Penasaran? Yuk, simak informasi lengkapnya!
Mengenal Lapisan Kornea Mata
Dilansir dari All About Vision, kornea adalah lapisan terluar mata yang berwarna jernih atau transparan.
Letaknya tepat di depan iris dan pupil yang memungkinkan cahaya masuk ke mata.
Jika dilihat dari bagian depan, kornea tampak sedikit lebih lebar daripada tingginya.
Ini karena sklera atau area putih mata sedikit tumpah tindih dengan bagian atas dan bawah kornea anterior.
Kornea mata biasanya berukuran sekitar 12 mm dengan diameter vertikal 11 mm jika dilihat dari depan.
Namun, jika dilihat dari belakang, kornea tampak melingkar dengan diameter kurang lebih 11,7 mm.
Ketebalan tengah kornea mata rata-rata sekitar 550 mikron.
Kornea sendiri memiliki 5 lapisan, adapun urutannya dari depan ke belakang, yaitu:
1. Epitel Kornea
Lapisan luar kornea mata ini setebal 5-7 sel dan berukuran sekitar 50 mikron.
Sel-sel epitel ini akan terus menerus diproduksi dan terkelupas di lapisan air mata pada permukaan mata.
Adapun pergantian seluruh epitel kornea memakan waktu sekitar satu minggu.
Baca Juga: Simak 14 Cara Menghilangkan Mata Panda, Dijamin Aman!
2. Lapisan Bowman
Ini adalah lembaran jaringan ikat fibrosan yang sangat tipis, berukuran 8-14 mikron.
Jaringan ini berbentuk padat dan membentuk transisi antara epitel korena dan stroma di bawahnya.
3. Stroma Kornea
Lapisan tengah kornea ini memiliki ketebalan sekitar 500 mikron atau 90 persen dari ketebalan keseluruhan kornea.
Ini terdiri dari untaian jaringan ikat yang disebut fibril kolagen.
Fibril ini berukuran sama dan tersusun sejajar dengan permukaan kornea dalam 200 hingga 300 bundel datar yang disebut lamela dan memanjang di seluruh kornea.
Susunan teratur dan jarak seragam dari lamela ini memungkinkan kornea menjadi sangat jernih.
4. Membran Descemet
Lapisan yang sangat tipis ini memisahkan stroma dari lapisan endotel kornea di bawahnya.
5. Endotel Kornea
Ini adalah lapisan terdalam dari kornea. Bagian belakang endotel terendam dalam aqueous humor bening yang mengisi ruang antara kornea, iris, dan pupil.
Endotel korena hanya terdiri dari satu lapis sel tebal berukuran sekitar 5 mikron. Sebagian besar sel endotel berbentuk heksagonal.
Baca Juga: Tidak Perlu Obat Tetes, Jernihkan Mata dengan 6 Cara Alami Ini
Fungsi Kornea Mata
Seperti yang sudah disebutkan, kornea yang jernih memungkinkan cahaya masuk ke mata agar Moms bisa melihat.
Namun, kornea mata juga memiliki fungsi lain yang sangat penting, yaitu menyediakan sekitar 65-75 persen kekuatan pemfokusan mata.
Sisa kekuatan pemfokusan mata ini dilakukan oleh lensa kristal yang terletak tepat di belakang pupil.
Selain memungkinkan cahaya masuk ke mata dan memfokuskan penglihatan, tiap bagian kornea juga memiliki fungsi khusus.
1. Epitel Kornea
Menyediakan permukaan yang optimal bagi lapisan air mata untuk menyebar ke seluruh permukaan mata agar tetap lembap dan sehat.
Selain itu, bagian ini juga bantu mempertahankan penglihatan yang jelas dan stabil.
2. Lapisan Bowman
Sifat padat pada lapisan Bowman bantu mencegah goresan kornea menembus ke dalam stroma.
Biasanya, goresan yang hanya merusak lapisan epitel luar akan sembuh tanpa jaringan parut.
Namun, goresan yang menembus lapisan Bowman dan stroma kornea biasanya meninggalkan bekas luka permanen yang dapat memengaruhi penglihatan.
3. Endotel Kornea
Lapisan sel tunggal yang membentuk endotelium untuk mempertahankan kandungan cairan di dalam kornea.
Kerusakan pada endotel kornea dapat menyebabkan pembengkakan atau edema yang berpengaruh pada penglihatan serta kesehatan kornea.
Baca Juga: Benarkah Bisa Pusing Akibat Memakai Kacamata Minus yang Lebih Tinggi?
Penyakit yang Menyerang Kornea Mata
Melansir dari Cleveland Clinic, ada banyak penyakit mata yang menyerang kornea, berikut di antaranya:
1. Keratitis
Keratitis adalah peradangan pada kornea yang kadang terjadi dengan infeksi setelah bakteri atau jamur masuk ke kornea.
Mikroorganisme ini dapat masuk ke mata setelah cedera cukup dalam hingga menyebabkan infeksi, peradangan, dan luka.
Meski jarang terjadi, jenis infeksi ini juga bisa muncul setelah cedera akibat pemakaian lensa kontak.
Adapun gejala keratitis meliputi:
- Mata terasa sangat sakit
- Kejernihan penglihatan mulai berkurang
- Sensitif terhadap cahaya
2. Herpes Okular
Ini adalah infeksi virus pada mata yang dapat terjadi berulang kali. Penyebab utama herpes okular adalah virus herpes simpleks I (HSV I).
Ini adalah virus yang sama yang menyebabkan herpes simpleks. Namun, herpes okular juga disebabkan oleh virus herpes simpleks II (HSV II) yang menyebabkan herpes kelamin.
Kondisi ini menyebabkan luka pada permukaan kornea yang dapat memicu jaringan parut sehingga penglihatan pun berkurang.
3. Herpes Zoster
Herpes zoster adalah penyakit yang terjadi setelah kambuhnya virus cacar air untuk kedua kalinya.
Herpes zoster dapat menyebabkan lecet atau lesi pada kornea, demam, dan nyeri dari serabut saraf yang terkena.
Lesi kornea biasanya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika peradangan cukup kronis, seseorang membutuhkan obat tetes mata untuk waktu yang lama.
4. Distrofi Kornea
Ada lebih dari 20 jenis distrofi kornea yang menyebabkan masalah struktural pada bagian ini dan melemahnya jaringan. Keratokonus termasuk salah satu yang cukup umum.
Keratokonus adalah penyakit di mana kornea menipis dan berubah bentuk.
Penyakit ini mengubah kelengkungan kornea sehingga menyebabkan astigmatisme tidak teratur dan rabun jauh.
Penyakit ini juga bisa menyebabkan pembengkakan dan jaringan parut pada kornea hingga kebutaan.
Baca Juga: Extension Bulu Mata, Kenali Prosedur hingga Risikonya
5. Pterigium
Pterigium adalah pertumbuhan fibrosa yang dimulai pada sklera tapi dapat tumbuh ke kornea perifer.
Kondisi ini menyebabkan iritasi, masalah penglihatan, dan kerusakan bagian depan mata.
6. Mata kering
Meski penyebab mata kering biasanya dimulai pada kelenjar air mata dan kelopak mata, ini dapat menyebabkan kerusakan epitel kornea.
Akibatnya, mata akan terasa tidak nyaman hingga alami gangguan penglihatan.
Cara Menjaga Kesehatan Kornea
Menjaga kesehatan kornea sama dengan menjaga kesehatan mata secara keseluruhan, berikut caranya:
- Risiko penyakit kornea mata yang disebabkan bakteri dan virus dapat dikurangi dengan melindungi mata dari cedera
- Batasi kontak fisik dengan orang yang mengalami sakit mata seperti konjungtivitis menular
- Hindari berbagi riasan mata, larutan lensa kontak, wadah lensa, dan obat tetes mata dengan orang yang terinfeksi
- Cuci tangan dengan sabun dan air hangat setidaknya selama 15 detik setelah kontak dengan orang yang punya penyakit mata
Itulah berbagai info penting seputar kornea mata. Mulai sekarang, jaga kesehatan mata dengan baik ya, Moms!
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8586-corneal-disease
- https://www.aao.org/eye-health/anatomy/cornea-103
- https://www.webmd.com/eye-health/cornea-conditions-symptoms-treatments
- https://www.allaboutvision.com/resources/cornea.htm
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.