10 Penyebab Keluar Bercak Darah di Antara Dua Siklus Haid!
Bercak darah di antara dua siklus haid adalah salah satu tanda yang sering dinantikan oleh para calon Moms, karena bisa jadi itu adalah sinyal terjadinya implantasi.
Namun, perlu Moms ketahui bahwa keluarnya bercak darah ini tidak selalu menandakan kehamilan.
Banyak faktor lain yang bisa memengaruhi munculnya bercak darah, dan penting untuk memahami apa penyebabnya.
Yuk, simak penjelasan lebih lanjut dalam artikel ini untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan bermanfaat!
Penyebab Keluar Bercak Darah di Antara Dua Siklus Haid
Di bawah ini adalah beberapa kondisi yang juga dapat menyebabkan spotting di antara dua siklus haid.
1. Alat Kontrasepsi Berbasis Hormon
Penggunaan alat kontrasepsi hormonal, seperti pil, suntikan, atau implan, bisa menjadi salah satu penyebab munculnya bercak darah di antara dua siklus haid.
Menurut WebMD, hal ini sering terjadi terutama dalam 3 bulan pertama penggunaan alat kontrasepsi tersebut.
Para ahli menjelaskan bahwa tambahan hormon dapat menyebabkan perubahan pada lapisan rahim, yang memicu keluarnya bercak darah.
Jadi, jika Moms mengalami bercak darah setelah mulai menggunakan kontrasepsi hormonal, ini mungkin merupakan respons normal tubuh terhadap perubahan hormon.
Namun, jika bercak darah terus berlanjut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada masalah lain yang perlu diwaspadai.
2. Perimenopause
Selain penggunaan alat kontrasepsi hormonal, bercak darah di antara dua siklus haid juga bisa disebabkan oleh perimenopause.
Saat mendekati menopause, siklus haid seorang wanita menjadi lebih sulit diprediksi, dan kadar hormon dalam tubuh mengalami perubahan signifikan.
Hal ini membuat lapisan rahim semakin tebal, yang dapat mengakibatkan spotting.
Berbeda dengan bercak darah akibat implantasi yang biasanya hanya berlangsung singkat, durasi spotting selama perimenopause cenderung lebih lama, bahkan bisa mencapai lebih dari 6 hari, sebagaimana yang diungkapkan dalam penelitian yang diterbitkan oleh International Journal of Obstetric and Gynaecology.
Jadi, jika Moms mengalami bercak darah di antara siklus haid yang berlangsung lama, ini mungkin berkaitan dengan fase perimenopause yang sedang dialami.
3. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Mengutip Healthline, infeksi menular seksual seperti klamidia dan gonore dapat menyebabkan keluarnya bercak darah di antara dua siklus haid atau setiap setelah berhubungan intim.
Adapun gejala lain yang biasanya menyertai termasuk:
- Rasa sakit saat buang air kecil
- Keputihan yang berwarna putih, kuning, atau hijau
- Rasa gatal pada vagina atau anus
- Nyeri panggul
4. Obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan seperti pengencer darah, obat-obatan tiroid, dan obat-obatan hormonal juga telah diketahui dapat menyebabkan perdarahan ringan di antara dua siklus menstruasi.
5. Trauma
Bercak darah di antara dua siklus haid juga bisa disebabkan oleh trauma yang terjadi pada vagina atau leher rahim.
Hal ini dapat terjadi akibat aktivitas seksual, gesekan dengan benda seperti tampon, prosedur pemeriksaan panggul, atau bahkan serangan seksual.
Vagina dan serviks memang memiliki banyak pembuluh darah, sehingga sangat mudah mengeluarkan darah.
Sebuah goresan kecil pada vagina dapat menyebabkan perdarahan yang lebih banyak dibandingkan dengan goresan di bagian tubuh lainnya.
Baca Juga: Menometroragia: Mengenal Perdarahan Berlebih dari Rahim yang Harus Diwaspadai
6. Kanker Endometrium
Keluarnya bercak darah di antara dua siklus haid dapat menjadi lebih mengkhawatirkan, terutama bagi Moms yang berusia di atas 35 tahun, karena bisa menjadi gejala awal kanker endometrium.
Meskipun perubahan hormon, fibroid, dan polip jauh lebih umum dibandingkan kanker endometrium, spotting tetap perlu diperhatikan.
Kondisi-kondisi tersebut bisa menjadi penyebab keluarnya bercak darah, tetapi tanpa pemeriksaan yang tepat, Moms mungkin tidak menyadari bahwa ada kemungkinan menderita kondisi serius seperti kanker.
7. Gangguan atau Ketidakseimbangan Hormon
Bercak darah di antara dua siklus haid juga bisa disebabkan oleh stres yang berkepanjangan di tempat kerja atau perubahan berat badan, baik kenaikan maupun penurunan.
Perubahan ini dapat mengganggu kadar hormon dalam tubuh, yang berpotensi memicu keluarnya bercak darah.
Selain itu, ada kondisi kesehatan lain yang dapat memengaruhi siklus menstruasi, seperti kelainan tiroid baik kelebihan atau kekurangan produksi tiroid dan sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Kedua kondisi ini dapat menjadi penyebab menstruasi tidak teratur serta bercak darah di antara siklus haid.
8. Fibroid
Sebagian besar wanita, sekitar 75 hingga 80% dapat mengalami fibroid rahim tanpa menyadarinya. Ini karena banyak fibroid berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala.
Namun, fibroid yang lebih besar dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan bahkan mempersulit proses kehamilan.
Selain itu, fibroid juga dapat menyebabkan sering buang air kecil dan keluarnya bercak darah di antara dua siklus haid.
Jadi, jika Moms mengalami bercak darah yang tidak biasa, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengevaluasi kemungkinan adanya fibroid dan mendapatkan penanganan yang tepat.
9. Endometriosis
Dalam beberapa kasus bercak darah yang keluar di antara dua siklus haid bisa juga disebabkan oleh endometriosis.
Kondisi medis ini juga dapat menyebabkan haid dengan perdarahan hebat, haid tidak teratur, nyeri yang amat sangat saat haid, dan durasi haid yang lebih lama dari biasanya.
10. Terapi Kesuburan
Spotting juga dapat terjadi selama prosedur terapi atau perawatan kesuburan tertentu, misalnya selama tahap pengumpulan telur pada prosedur IVF.
Biasanya akan menyebabkan perdarahan ringan hingga sedang disertai dengan sedikit kram.
Namun, jika Moms mengalami perdarahan hebat, apa pun jenis terapi kesuburan yang dipilih, segera hubungi dokter yang menangani untuk meminta saran dan bantuan.
Baca Juga: 6 Penyebab Telat Menstruasi yang Harus Diwaspadai
Itulah berbagai penyebab keluarnya bercak darah di antara dua siklus haid. Untuk memastikan penyebab spotting yang Moms alami, hubungi dan konsultasikan dengan dokter.
- https://www.healthline.com/health/womens-health/spotting-before-periods#takeaway
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4199918/
- https://www.webmd.com/women/spotting-between-periods
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.