ASI Bercampur Darah, Apa Penyebabnya dan Amankah Jika Tertelan Si Kecil?
Masa menyusui memang yang ditunggu-tunggu pasca ibu melahirkan. Namun, bagaimana jika keluarnya ASI bercampur darah?
Ketika sedang menyusui anak pertama, tentu ini menjadi pengalaman yang cukup mengagetkan.
Apakah ini aman diminum oleh bayi yang sedang menyusui? Tentu ini menjadi salah satu pertanyaan yang kerap diajukan, lho.
Tak perlu panik, kenali beberapa faktor penyebab ASI bercampur darah dan penjelasan langsung dari dokter.
Baca Juga: 10 Mitos Salah tentang Menyusui
Penyebab ASI Bercampur Darah
Foto: Orami Photo Stocks
Ada beberapa penyebab ASI bercampur darah dari yang sifatnya ringan sampai berat.
Beberapa kondisi yang paling sering terjadi dan umum dialami ibu pasca melahirkan yakni seperti berikut:
1. Puting Lecet
"ASI yang mengandung darah dapat disebabkan oleh luka atau lecet pada puting ibu menyusui," jelas dr. Fransiska Farah, Sp.A, M.Kes, Dokter Spesialis Anak & Konselor Laktasi, RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
Lecetnya puting payudara ini akibat perlekatan yang tidak atau kurang pas saat bayi menyusu.
Menyusui anak dengan benar memang jadi tantangan tersendiri, apalagi jika ini pengalaman pertama.
Posisi menyusui yang sesuai akan mencegah terjadinya puting payudara pada ibu lecet atau iritasi.
2. Ukuran Pompa ASI Tidak Pas
Selain menyusui langsung, bayi juga bisa memperoleh ASI dari proses pompa payudara.
Cara ini sering dilakukan banyak ibu bekerja agar Si Kecil tetap dapat nutrisi dari ASI secara penuh.
"Ukuran pompa ASI yang tidak sesuai, ternyata bisa menimbulkan luka dan memicu ASI bercampur darah," terang dr. Fransiska.
Sebaiknya untuk lebih menyesuaikan ukuran pompa yang benar agar puting tidak lecet dan menyusui jadi lebih nyaman.
Saat ini, ada beragam pompa manual dan elektrik yang bisa jadi pilihan Moms untuk menyusui Si Kecil.
3. Sindrom Pipa Berkarat
Foto: Orami Photo Stocks
ASI yang berwarna cokelat kemerahan terkadang merupakan hasil dari kondisi yang disebut rusty pipe syndrome.
Sindrom pipa berkarat ini bisa terjadi selama beberapa hari pertama proses menyusui newborn.
Beberapa gejala yang membuat ASI bercampur darah dari kondisi ini meliputi pembengkakan payudara.
Pembengkakan karena adanya peningkatan aliran darah yang menyertai peningkatan produksi ASI.
Sebagian dari darah ini dapat meresap ke dalam kolostrum atau ASI dan berubah warna.
Kabar baiknya, ini tidak selalu terasa sakit dan akan hilang dalam beberapa hari.
Baca Juga: 7 Manfaat Sit Up untuk Kesehatan dan Kekuatan Otot
4. Mastitis
Agak mirip dengan penyebab sebelumnya, dalam La League International menjelaskan mastitis pun kerap terjadi pada ibu menyusui.
Darah dalam ASI hanyalah salah satu dari beberapa gejala yang berhubungan dengan mastitis atau radang jaringan payudara.
Biasanya, ibu menyusui dengan kondisi ini mengalami nyeri pada payudara, serta pembengkakan, benjolan, atau demam.
Keluarnya cairan dari puting susu dapat terjadi selama mastitis dan menganggu proses menyusui bayi.
Mastitis bisa diobati dengan melakukan kompres air hangat dan meminum obat-obatan pereda nyeri.
5. Kanker Payudara
Meski jarang, kanker payudara terkadang bisa menyebabkan ASI bercampur darah.
Biasanya, ini disebabkan oleh keluarnya cairan dari puting serta adanya benjolan keras yang tidak biasa di sekitarnya.
Kondisi ini sering dimipirkan dengan mastitis karena gejalanya yang mirip.
Perbedaannya, kanker payudara bisa cukup membahayakan dan perlu penagangan dengan cepat agar tak merusak jaringan organ tubuh lain.
Meski demikian, tak semua benjolan di payudara adalah kanker yang bersifat ganas.
Baca Juga: Ukuran Payudara Besar Sebelah, Normalkah?
Amankah ASI Bercampur Darah Diminum Bayi?
Foto: Orami Photo Stocks
Menurut penjelasan dokter Fransiska selaku konselor laktasi, ASI bercampur darah aman dikonsumsi terutama pada bayi dari ibu tersebut.
Darah pada ASI jika tertelan tidak berbahaya dan relatif aman untuk sistem pencernaan bayi.
Namun, apabila darah yang tertelan terlalu banyak, ini dapat menyebabkan muntah pada bayi atau gumoh.
Selama bayi menyusu dengan baik dan tidak menimbulkan rasa tidak nyaman, ini tak perlu dikhawatirkan.
Kondisi ASI bercampur darah ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Jika tidak sembuh setelah seminggu, ibu menyusui harus memeriksakan diri ke dokter.
Selain penyebab di atas, ASI yang bercampur darah bisa karena infeksi Hepatitis B atau C yang dapat menular.
Centers for Disease Control menjelaskan, paparan darah melalui ASI dapat meningkatkan risiko bayi terkena infeksi seperti virus hepatitis dan HIV.
Oleh karena itu, segera dapatkan pertolongan dokter agar pengobatan dapat segera dilakukan dan diketahui penyebabnya.
Baca Juga: 7 Cara Stimulasi Merangkak untuk Si Kecil, Sudahkah Moms Coba?
Pengobatan ASI Bercampur Darah
Foto: Orami Photo Stocks
Tak perlu panik, kondisi ASI yang bercampur dengan darah ini bisa segera diobati. Terutama, pada kasus-kasus yang sifatnya ringan seperti lecet pada puting payudara.
"Jika terdapat darah pada ASI, darah dapat dibersihkan dahulu dari puting ibu," tegas dr. Fransiska.
Puting pada payudara yang luka juga dapat diistirahatkan terlebih dahulu untuk sementara waktu.
Sebagai alternatifnya, bisa dengan diberikan payudara dari sisi yang lain untuk mengobati puting yang sedang lecet.
Berikan krim atau salep lecet khusus puting payudara agar pemulihan berangsur dengan cepat.
Apabila ingin meminum obat-obatan pereda nyeri, pastikan telah mendapat konsultasi dari dokter sebelum mengonsumsinya.
Hal ini lantaran sebagian obat pereda nyeri bisa mempengaruhi kandungan nutrisi dalam ASI.
Demikian sederet fakta dan penjelasan langsung ASI bercampur darah dari konselor laktasi. Apakah Moms pernah mengalami ini ketika menyusui Si Kecil?
- https://www.llli.org/breastfeeding-info/color-of-milk/
- https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/00055154.htm
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.