Aspergilosis, Infeksi Jamur yang Menyerang Sistem Pernapasan
Aspergilosis mungkin jarang diketahui oleh banyak orang, termasuk Moms dan Dads.
Ini adalah nama penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur pada saluran pernapasan.
Meskipun tidak cukup populer ketimbang infeksi jamur lain, siapa pun bisa mengalaminya.
Agar lebih waspada, yuk, pelajari lebih dalam mengenai penyakit infeksi ini!
Apa Itu Aspergilosis?
Foto: Orami Photo Stock
Aspergilosis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Aspergillus.
Infeksi jamur ini umumnya mempengaruhi sistem pernapasan.
Akan tetapi, gejalanya bervariasi bergantung dengan tingkat keparahan.
Jamur yang menyebabkan infeksi ini ada di mana-mana, baik di dalam maupun luar ruangan.
Sebagian besar jenis jamur ini tidak berbahaya, tetapi beberapa jenisnya dapat menyebabkan penyakit serius.
Nah, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan penyakit paru seperti asma.
Begitu juga dengan orang yang cukup sensitif dengan spora.
Apa Saja Tanda dan Gejala Aspegilosis?
Foto: Orami Photo Stock.
Setiap orang yang mengalami infeksi bisa saja menunjukkan gejala yang berbeda-beda.
Ini berkaitan dengan respons tubuh terhadap infeksi sekaligus jenis aspergilosis yang menyerang.
Berikut ini gejala aspergilosis sesuai dengan tipenya masing-masing, dikutip dari situs Center for Diseases Control dan Prvenetion (CDC).
Allergic Bronchopulmonary Aspergillosis (ABPA)
Kondisi ini terjadi ketika jamur Aspergillus menyebabkan peradangan di paru-paru dan memunculkan gejala alergi, seperti batuk dan mengi.
Alergi Aspergillus Sinusitis
Terjadi ketika Aspergillus menyebabkan sinusitis (peradangan pada sinus) dan gejala infeksi sinus.
Ini meliputi keluarnya cairan dari hidung, hidung tersumbat, dan sakit kepala, tetapi belum menyebabkan infeksi.
Azole-Resistant Aspergillus fumigatus
Terjadi ketika satu spesies Aspergillus, A. fumigatus, menjadi kebal terhadap obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati infeksi ini.
Kondisi ini menandakan obat-obatan kelas standar tidak cukup ampuh untuk mengobati infeksi.
Baca Juga: Infeksi Virus, Cari Tahu Jenis hingga Cara Mengatasinya
Aspergilloma
Terjadi ketika Aspergillus berbentuk bola tumbuh di paru-paru atau sinus, tetapi biasanya tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Kondisi ini dikenal dengan bola jamur, yang menimbulkan masalah pernapasan, seperti batuk dan susah bernapas dengan normal.
Aspergillosis Paru Kronis
Terjadi ketika infeksi Aspergillus menyebabkan rongga di paru-paru.
Ini dapat menjadi kondisi jangka panjang, selama 3 bulan atau lebih.
Satu atau lebih bola jamur (aspergilloma) juga mungkin ada di paru-paru.
Aspergillosis Invasif
Terjadi ketika Aspergillus menyebabkan infeksi serius.
Ini biasanya mempengaruhi orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Ini seperti orang yang menjalani transplantasi organ atau transplantasi sel induk.
Aspergillosis invasif paling sering mempengaruhi paru-paru, tetapi juga dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Aspergillosis Kulit
Terjadi ketika Aspergillus masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit (misalnya, setelah operasi atau luka bakar) dan menyebabkan infeksi.
Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Aspergillosis kulit juga dapat terjadi jika aspergillosis invasif menyebar ke kulit dari tempat lain di tubuh, seperti paru-paru.
Umumnya, kesemua jenis aspergilosis menyebabkan batuk kering, napas pendek, demam, bersin-bersin, dan kelelahan pada tubuh.
Baca Juga: Kandidiasis, Jamur Vagina yang Pengaruhi Kesuburan?
Apa Penyebab Aspergilosis?
Foto: dovemed.com
Penyebab dari infeksi ini adalah jamur Aspergillus.
Jamur ini dapat ditemukan di daun, pupuk kompos yang membusuk pada tanaman, pohon, dan tanaman biji-bijian.
Paparan jamur ini setiap hari, jarang menjadi masalah bagi orang yang sehat.
Namun prosesnya berbeda pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Orang dengan kondisi ini memiliki lebih sedikit sel penangkal infeksi.
Hal tersebut memungkinkan jamur Aspergillus bertahan di dalam tubuh, menyelinap dan menyerang pru-paru.
Pada kasus serius, jamur bisa menyerang bagian tubuh lainnya.
Baca Juga: Infeksi Bakteri: Penyebab, Gejala Setiap Infeksi, dan Pengobatannya
Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang lebih mungkin mengalami infeksi jamur ini, di antaranya:
Sistem Kekebalan Tubuh Melemah
Orang yang memakai obat penekan kekebalan setelah menjalani operasi transplantasi.
Terutama transplantasi sumsum tulang atau sel induk, atau orang yang memiliki kanker darah tertentu berada pada risiko tertinggi aspergillosis invasif.
Orang-orang di tahap lanjut AIDS juga mungkin berisiko lebih tinggi dengan penyakit ini.
Tingkat Sel Darah Putih Rendah
Orang yang telah menjalani kemoterapi, transplantasi organ, ataumengidap leukemia memiliki tingkat sel darah putih yang lebih rendah, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap aspergillosis invasif.
Begitu juga pada orang dengan penyakit granulomatosa kronis, kelainan bawaan yang mempengaruhi sel-sel sistem kekebalan.
Faktor Risiko Lainnya
- Orang yang memiliki rongga udara (rongga) di paru-parunya berisiko lebih tinggi terkena aspergilloma.
- Orang dengan asma dan cystic fibrosis, terutama mereka yang masalah paru-parunya sudah berlangsung lama atau sulit dikendalikan, lebih cenderung memiliki respons alergi terhadap jamur aspergillus.
- Penggunaan kortikosteroid jangka panjang meningkatkan risiko infeksi jamur Aspergillus.
Baca Juga: Infeksi Puerperalis, Infeksi Bakteri di Rahim setelah Melahirkan
Bagaimana Cara Mengobati Aspergilosis?
Foto: Orami Photo Stock.
Infeksi jamur yang tidak diobati bisa menyebabkan komplikasi serius.
Pertama, bisa menyebabkan perdarahan parah di paru-paru.
Kedua, bisa menimbulkan infeksi sistemik, yakni penyebaran infeksi ke otak, jantung, dan ginjal yang dapat menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, jika dokter menegakkan diagnosis aspergilosis, ada beberapa pengobatan yang dapat direkomendasikan.
Pengawasan
Sederhana, aspergilloma tunggal sering tidak memerlukan pengobatan.
Obat-obatan biasanya tidak efektif dalam mengobatinya.
Sebaliknya, aspergilloma yang tidak menimbulkan gejala mungkin hanya dipantau secara ketat dengan rontgen dada.
Jika kondisi berlanjut, maka obat antijamur dapat direkomendasikan.
Obat Kortikosteroid
Pengobatan ini biasanya diresepkan untuk orang dengan penyakit asma atau cyctic fibrosis .
Tujuannya agar infeksi yang terjadi tidak memperparah gejala dari kedua penyakit tersebut.
Obat antijamur tidak cukup membantu untuk kasus ini, tetapi bila dikombinasikan dengan kortikosteroid dapat meningkatkan fungsi paru-paru.
Baca Juga: 11 Obat Kurap Alami yang Ampuh Atasi Jamur
Obat Antijamur
Obat ini adalah pengobatan standar untuk aspergillosis paru invasif.
Pengobatan yang paling efektif adalah obat antijamur yang lebih baru, vorikonazol (Vfend).
Namun, bila kurang efektif, dokter akan merekomendasikan Amfoterisin.
Semua obat antijamur dapat memiliki efek samping yang serius, termasuk kerusakan ginjal dan hati.
Interaksi antara obat antijamur dan obat lain juga sering terjadi.
Oleh karena itu. penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter.
Pembedahan
Bila obat-obatan tidak lagi efektif mengatasi infeksi, operasi pembedahan akan dilakukan.
Prosedur medis ini ditujukan untuk menghilangkan massa jamur.
Pada kebanyakan kasus, kondisi ini dapat menimbulkan perdarahan pada paru-paru.
Embolisasi
Prosedur ini menghentikan pendarahan paru-paru yang disebabkan oleh aspergilloma.
Seorang ahli radiologi akan menyuntikkan bahan melalui kateter yang telah dipandu ke dalam arteri dan disalurkan ke rongga paru-paru, yakni di lokasi yang telah mengalami perdarahan.
Bahan yang disuntikkan mengeras, menghalangi suplai darah ke area tersebut dan menghentikan pendarahan.
Itulah informasi yang bisa dipahami.
Semoga dapat membantu memahami kesehatan tubuh Moms dan keluarga, ya!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/aspergillosis/symptoms-causes/syc-20369619
- https://medlineplus.gov/spanish/aspergillosis.html
- https://www.msdmanuals.com/professional/infectious-diseases/fungi/aspergillosis
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.