30 Bacaan Surat Pendek Alquran Lengkap untuk Bacaan Sholat
Ketika sholat 5 waktu, sebagian besar orang lebih senang melafalkan bacaan surat pendek.
Hal ini tidaklah salah, apalagi jika surat-surat tersebut dibaca dengan tajwid yang benar.
Bacaan surat pendek dapat Moms temukan dalam Al-Qur'an juz ke 30 atau juz amma.
Surat-surat ini bisa dikenalkan kepada Si Kecil saat belajar menghafalkan Al-Qur'an.
Juga, bisa dibaca pada saat-saat tertentu untuk menambah amal ibadah.
Lantas, apa saja tadarus bacaan surat pendek yang bisa menjadi pilihan?
Cek selengkapnya bacaan surat pendek di bawah ini, ya, Moms!
Baca Juga: Kisah Nabi Zakaria, Doa Minta Keturunan yang Dikabulkan
Mengenal Juz Amma
Juz Amma adalah juz 30 (terakhir) dalam Al-Qur'an.
Karena banyak surat yang memiliki ayat pendek, Juz Amma sering digunakan anak untuk belajar menghafal Al-Qur'an.
Di dalam Juz Amma, terdapat 37 bacaan surat pendek, diawali dengan surat An-Naba’ dan diakhiri oleh surat An-Naas.
Sebagian besar bacaan surat pendek ini merupakan surat Makkiyah atau surat yang diturunkan di kota Makkah.
Contoh surat Makiyyah, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Kautsar, An-Naas, dan lain sebagainya.
Sementara itu, bacaan surat pendek yang diturunkan di Madinah atau Madaniyah adalah surat Al-Bayyinah, surat Az-Zalzalah, dan surat An-Nasr.
Ciri bacaan surat pendek yang diturunkan di Makkah, yaitu terdiri dari ayat-ayat yang pendek.
Jenis bacaan surat pendek tersebut juga mempunyai tatanan kalimat yang indah dan enak didengar.
Isi suratnya juga menyentuh, dan memiliki deretan ayat yang bersifat kuat serta tidak terbantahkan.
Di sisi lain, karakteristik surat Madaniyah, yakni memiliki ayat yang panjang, serta memakai kalimat dan ungkapan yang menjelaskan syariat.
Bacaan surat pendek Madaniyah biasanya membahas tentang hukum, sehingga isinya sangat mendalam dan deskriptif.
Baca Juga: Jenis dan Arti Zikir dan Doa Malam Hari sebelum Tidur
Kandungan Juz Amma
Di dalam Juz Amma terdapat 1 bacaan surat pendek yang memiliki ayat terbanyak, yaitu Surat An-Nazi’at.
Total ayat di dalam bacaan surat pendek An-Nazi'at adalah 46.
Sementara itu, surat dengan ayat paling sedikit di dalam Juz Amma, yaitu Al-Kautsar yang berjumlah 3 ayat.
Pilihan bacaan surat pendek tersebut dibacakan setelah surat Al-Fatihah saat melaksanakan sholat.
Juz Amma sendiri mempunyai pokok yang dibahas di tiap-tiap bacaan surat pendek.
Misalnya, terdapat beberapa bacaan surat pendek yang membahas keesaan Allah SWT, seperti dalam surat Al-Ikhlas.
Ada juga perintah kepada manusia untuk membaca (iqra) dan menulis, yaitu pada surat Al-Alaq.
Lalu, ada kisah tentang suatu kaum yang mendapat siksaan karena berbuat kufur, yaitu pada surat Al-Kafirun.
Baca Juga: Doa Kelancaran Berbicara Agar Anak Makin Percaya Diri
Pilihan Bacaan Surat Pendek dalam Juz Amma
Biasanya, surat dengan ayat yang sedikit dan bacaan surat pendek lebih mudah untuk dihafalkan.
Juz Amma yang dipenuhi banyak bacaan surat pendek menjadi pilihan yang baik bagi Si Kecil untuk menghafalkan Al-Qur'an.
Ada pun beberapa bacaan surat pendek dalam Juz Amma yang cukup mudah dihafal atau dibaca ketika sholat.
Berikut pilihan bacaan surat pendek yang bisa dikenalkan pada Si Kecil:
1. Surat An-Nas
Qul A’uudzu birabbin-naas
Malikinnaaas
Ilaahin-naas
Min syarril waswaasil khannaas
Al Ladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas
Minal jinnati wannaas
Artinya:
"Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia.
Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia'."
2. Surat Al-Falaq
Qul a'uzuu bi rabbil-falaq
Min syarri maa khalaq
Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab
Wa min syarrin naffaatsaati fiil ‘uqad
Wa min syarri haasidin idzaa hasad
Artinya:
“Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki’.”
3. Surat Al-Ikhlas
Qul Huwallahu Ahad
Allahu sh-shamad
Lam yalid walam yuulad
Wa lam Yakun Lahu kufuwan ahad
Artinya:
"Katakanlah: ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia’.”
4. Surat Al-Lahab
Tabbat yadaa abii lahabiw watabb
Maa aghnaa ‘anhumaa luhu wa maa kasab
Sayashlaa naaran dzaata lahab
Waamra-atuhu hAmmaalatatal hatahab
Fii jiidihaa hablun min masad
Artinya:
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut."
5. Surat An-Nasr
Idzaa jaa-a nashrullahi wal fath
Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillahi afwaajaa
Fasabbih bihamdi rabbika waastaghfir-hu, innahuu kaana tawwaabaa
Artinya:
"Apabila datang pertolongan Allah dan kemenangan, Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah,
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya.cSungguh, Dia adalah Maha Penerima Tobat."
6. Surat Al-Kafirun
Qul yaa ayyuhaal kaafiruun
Laa a’budu maa ta’buduun
Wa laa antum ‘aabiduuna maa a’bud
Walaa anaa ‘aabidum(n) maa ‘abadtum
Walaa antum ‘aabiduuna maa a’bud
Lakum diinukum waliya diin
Artinya:
"Katakanlah: 'Hai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu tidak pernah menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku'.”
7. Surat Al-Kautsar
Innaa a’thainaakal kautsar
Fashalli lirabbika wanhar
Innsyaani-aka huwal abtar
Artinya:
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus."
8. Surat Al-Maun
Ara-aital-ladzii yukadz-dzibu biddiin
Fadzaalikal-ladzii yadu’-‘ul yatiim
Walaa yahudh-dhu ‘alaa tha’aamil miskiin
Fawailul(n)-lilmushalliin
Al ladziina hum ‘an shalaatihim saahuun
Al ladziina hum yuraa-uun
Wayamna’uunal maa’uun
Artinya:
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna."
9. Surat Al-Quraisy
Li-iilaafi quraisyin
Ilaafihim rihlatasy-syitaa-i wash-shaif
Falya’buduu rabba haadzal bait
Al ladzii ath’amahum minjuu’in wa aamanahum min khauf
Artinya:
"Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah).
Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan."
10. Surat Al-Fiil
Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi-ashhaabil fiil
Alam yaj’al kaidahum fii tadhliil
Wa-arsala ‘alaihim thairan abaabiil
Tarmiihim bihijaaratim(n) min sijjiil
Faja’alahum ka’ashfim(n) ma`kuul
Artinya:
"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?
Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)."
11. Surat Al-Humazah
Wailul(n) likulli humazatil(n) lumazat
Al-ladzii jama’a maa law(n) wa’addadah
Yahsabu anna maa lahuu akhladah
Kallaa layunbadzanna fiil huthamat
Wamaa adraaka maal huthamat
Naarullahil muuqadat
Allatii tath-thali’u ‘alal af-idat
Innahaa ‘alaihim mu`shadat
Fii ‘amadim(n) mumad-dadat
Artinya:
"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,
dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang."
12. Surat Al-Asr
Wal ‘ashr(i)
Innal insaana lafii khusr(in)
Illal-ladziina aamanuu wa ‘amiluush-shalihaati wa tawaashau bilhaqqi wa tawaashaubish-shabr(i)
Artinya:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."
13. Surat At-Takatsur
Al Haakumut takaatsur(u)
Hattaa zurtumul maqaabir(a)
Kallaa saufa ta’lamuun(a)
Tsumma kallaa saufa ta’lamuun(a)
Kallaa lau ta’lamuuna ‘ilmal yaqiin(i)
Latarawunnal jahiima(a)
Tsumma latarawunnahaa ‘ainal yaqiin(i)
Tsumma latus-alunna yaumaidzin ‘anin na’iim(i)
Artinya:
"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin.
Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)."
14. Surat Al-a’la
Sabbihiisma rabbikal a’laa
Al-ladzii khalaqa fasawwaa
Wal ladzii qaddara fahadaa
Wal ladzii akhrajal mar-‘aa
Faja’alahuu ghutsaa-an ahwaa
Sanuqri-uka falaa tansaa
Illaa maa syaa-allahu innahu ya’lamul jahra wamaa yakhfaa
Wa nuyassiruka lilyusraa
Fa dzakkir in nafa’atidz-dzikraa
Sayadz-dzakkaru man yakhsyaa
Wa yatajannabuhaal asyqaa
Al-ladzii yashlannaaral kubraa
Tsumma laa yamuutu fiihaa walaa yahyaa
Qad aflaha man tazakkaa
Wa dzakaraasma rabbihii fashallaa
Bal tu`tsiruunal hayaataddunyaa
Wal-aakhiratu khairun wa-abqaa
Inna haadzaa lafiish-shuhufil uulaa
Shuhufi ibraahiima wamuusaa
Artinya:
"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,
lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.
Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa,
kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
Dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah, oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat,
orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
(Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa."
Baca Juga: Childfree dalam Islam, Bagaimana Hukumnya Menurut Agama?
15. Surat Al-Qari’ah
Al qoori’ah
Mal qoori’ah
Wamaa adrooka mal qoori’ah
Yauma yakuunun naasu kalfaroosil mabtsuuts(i)
Watakuunul jibaalu kal’ihnil manfuus(y)
Fa Ammaa man tsaqulat mawaazinuh(u)
Fahuwa fii’iisyatir raadhiyah
Wa Ammaa man khoffat mawaaziinuh
Fa ummuhuu haawiyah
Wa maa adrooka maa hiyah
Naa runhaa miyah
Artinya:
"Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Pada hari itu, manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas."
16. Surat Al-Adiyat
Wal’aadiyaati dhobhaa
Falmuuriyaati qodhaa
Falmughiirooti shubhaa
Fa atsarnabihii naq’aa
Fawasathna bihii jam’aa
Innal insaana lirobbihii lakanuud(un)
Wainnahuu ‘alaa dzaalika lasyahiid(un)
Wa innahuu lihubbil khoiri lasyadiid(un)
Afalaa ya’lamu idzaa bu’tsiro maa fil qubuur(i)
Wahusshila maa fish shuduur(i)
Inna robbahum bihim yaumaidzil lakhobiir(un)
Artinya:
"Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),
dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu,
dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,
dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.
Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,
sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka."
17. Surat Al-Zalzalah
Idzaa zulzilatil ardhu zilzaalahaa
Wa akhrojatil ardhu atzqoolahaa
Wa qoolal insaanu maa lahaa
Yaumaidzin tuhadditsu akhbaarohaa
Bianna robbaka auhaa lahaa
Yaumaidziy yashdurun naasu asytaatal liyuraw a’maalahum
Famay ya’mal mitsqoola dzaarotin khoiroy yaroh(u)
Wamay ya’mal mitsqoola dzarrotin syarroy yaroh(u)
Artinya:
"Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
dan manusia bertanya: 'Mengapa bumi (menjadi begini)?', pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula."
18. Surat Al Qadr
Innaa anzalnaahu fii lailatil qodr(i)
Wamaa adrookamaa lailatul qodr(i)
Lailatu qodri khoirum min alfi syahr(in)
Tanazzalul malaa-ikatu war ruuhu fiihaa bi idzni robbihim min kulli amr(in)
Salaamun hiya hattaa mathla’il fajr(i)
Artinya:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."
19. Surat At-tin
Wattiini waz zaituun
Watuuri siiniin
Wahaadzal baladil amiin
Laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwiim
Tsumma rodadnaahu asfala saafiliin
Ilal ladziina aamanuu wa’amilus shoolihaati falahum ajrun ghoiru mamnuun
Famaa yukadzdzibuka ba’du bid diin
Alaisalloohu bi-ahkamil haakimiin
Artinya:
"Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?"
20. Surat Al-Alaq
Iqra’ biismi rabbikal ladzii khalaq
Khalaqal insaana min ‘alaq
Iqra’ warabbukal akram
Al-ladzii ‘allama bil qalam
‘Allamal insaana maa lam ya’lam
Kalaa innal insaana layathghaa
An ra-aahuustaghnaa
Inna ilaa rabbikarruj’aa
Ara-aital ladzii yanhaa
‘Abdan idzaa shallaa
Ara-aita in kaana ‘alal hudaa
Au amara bittaqwaa
Ara-aita in kadz-dzaba watawallaa
Alam ya’lam bi-annallaha yaraa
Kalaa la-il lam yantahi lanasfa’an binnaashiyat
Naashiyatin kaadzibatin khaathi-atin
Falyad’u naadiyah
Sanad’uzzabaaniyata
Kallaa laa tuthi’hu waasjud wa-aqtarib
Artinya:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.
Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).
Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika mengerjakan sholat, bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang itu berada di atas kebenaran, atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?
Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.
Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,
sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)."
21. Surat Al-Bayinah
Lam yakunil ladziina kafaruu min ahlil kitaabi wal musyrikiina mungfakkiina hattaa ta’tiyahumul bayyinah
Rosuulum minalloohi yatluu suhufam muthohharoh
Fiiha kutubung qoyyimah
Wamaa tafarroqol ladziina uutul kitaaba illaa mim ba’dimaa jaa-athumul bayyinah
Wamaa umiruu illaa liya’budullaaha mukhlishiina lahuddiina hunafaa’a wa yuqiimushshalaata wa yu’tuzzakaata wa dzaalika diinul qayyimah
Innal ladziina kafaruu min ahlil kitaabi wal musyrikiina fii naari jahannama khoolidiina fiiha ulaa-ika hum syarrul bariyyah
Innal ladziina aamanuu wa’amilush shoolihaati ulaa-ika hum khoirul bariyyah
Jazaa-uhum ‘inda robbihim jannaatu ‘adnin tajrii min tahtihal anhaaru khoolidiina fiiha abadaa, rodhiyalloohu ‘anhum warodhuu ‘anhu dzaalika liman khosyiya robbah
Artinya:
"Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah rida terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya."
Baca Juga: 8 Hadis tentang Amal Saleh dan Keutamaannya, MasyaAllah!
22. Surat Al-Insyirah
Alam nasyroh laka shodrok
Wawadho’naa ‘anka wizrok
Alladzii ankqodho dhohrok
Warofa’naa laka dzikrok fa-inna ma’al ‘usri yusroo
Inna ma’al ‘usri yusroo fa-idzaa faroghta fangsob wa-ilaa robbika farghob
Artinya:
"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu?
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap."
23. Surat Ad-Duha
Waḍ-ḍuḥā
Wal-laili iżā sajā
Mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā
Wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā
Wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā.
A lam yajidka yatīman fa āwā
Wa wajadaka ḍāllan fa hadā
Wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā
Fa ammal-yatīma fa lā taq-har
Wa ammas-sā`ila fa lā tan-har
Wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ.
Artinya:
"Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi (gelap), Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan."
24. Surat Al-Lail
Wal-laili iza yagsya
Wan-nahari iza tajalla
Wa ma khalaqaz-zakara wal-unsa
Inna sa’yakum lasyatta
Fa amma man ‘ata wattaqa
Wa saddaqa bil-husna
Fa sanuyassiruhu lil-yusra
Wa amma mam bakhila wastagna
Wa kazzaba bil-husna
Fa sanuyassiruhu lil-usra
Wa ma yugni ‘an-hu maluhu iza taradda
Inna ‘alaina lal-huda
Wa inna lana lal-akhirata wal-ula
Fa anzartukum naran talazza
La yaslaha illal-asyqa
Allazi kazzaba wa tawalla
Wa sayujannabuhal-atqa
Allazi yu’ti malahu yatazakka
Wa ma li ahadin indahu min ni’matin tujza
Illabtiga’a waj-hi rabbihil-a’la
Wa lasaufa yarda.
Artinya:
"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),
maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.
Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.
Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk, dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia.
Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.
Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka, yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).
Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,
padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,
tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi.
Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan."
25. Surat Asy-Syams
Wasy-syamsi wa duhaha
Wal-qamari iza talaha
Wan-nahari iza jallaha
Wal-laili iza yagsyaha
Was-sama’i wa ma banaha
Wal-ardi wa ma tahaha
Wa nafsiw wa ma sawwaha
Fa al-hamaha fujuraha wa taqwaha
Qad aflaha man zakkaha
Wa qad khaba man dassaha
Kazzabat tsamudu bitagwaha
Izimba’atsa asyqaha
Fa qala lahum rasulullahi naqatallahi wa suqyaha
Fa kazzabuhu fa ‘aqaruha fa damdama ‘alaihim rabbuhum bizambihim fa sawwaha
Wa la yakhafu ‘uqbaha
Artinya:
"Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya,
dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas, ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka: ('Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya'.
Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah),
dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu."
26. Surat At Thariq
Was sama'i wat-tariq
Wa ma adraka mat-tariq
An-najmus saqib
Ing kullu nafsil lamma 'alaiha hafiz
Falyanzuril-insanu mimma khuliq
Khuliqa mim ma'in dafiq
Yakhruju mim bainis-sulbi wat-tara' ib
Innahu ‘ala raj’ihi laqadir
Yauma tublas-sara`ir
Fa ma lahụ ming quwwatiw wa la nasir
Was-sama`i zatir-raj’
Wal-ardi zatis-sad’
Innahu laqaulun fasl
Wa ma huwa bil-hazl
Innahum yakiduna kaida
Wa akidu kaida
Fa mahhilil-kafirina am-hil-hum ruwaida
Artinya:
"Demi langit dan yang datang pada malam hari, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?
(yaitu) bintang yang cahayanya menembus, tidak ada suatu jiwa pun (diri) melainkan ada penjaganya.
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?
Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.
Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati).
Pada hari dinampakkan segala rahasia, maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatanpun dan tidak (pula) seorang penolong.
Demi langit yang mengandung hujan dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan, sesungguhnya Al-Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil.
Dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau. Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya.
Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya.
Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar."
27. Surat Al Infitar
Idzaassamaau infatharat
Wa-idzaal kawaakibu intatsarat
Wa-idzaal bihaaru fujjirat
Wa-idzaal qubuuru b'tsirat
Alimat nafsun maa qaddamat wa-akhkharat
Yaa ayyuhaal-insaanu maa gharraka birabbikal kariim(i)
Al-ladzii khalaqaka fasawwaaka fa'adalak(a)
Fii ayyi shuuratin maa syaa-a rakkabak(a)
Kallaa bal tukadzdzibuuna biddiin(i)
Wa-inna 'alaikum lahaafizhiin(a)
Kiraaman kaatibiin(a)
Ya'lamuuna maa taf'aluun(a)
Innal-abraara lafii na'iimin
Wa-innal fujjaara lafii jahiimin
Yashlawnahaa yawmaddiin(i)
Wamaa hum 'anhaa bighaa-ibiin(a)
Wamaa adraaka maa yawmuddiin(i)
Tsumma maa adraaka maa yawmuddiin(i)
Yawma laa tamliku nafsun linafsin syai-an waal-amru yawma-idzil(n) lillaah(i)
Artinya:
"Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan menjadikan meluap,
dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya.
Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.
Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan.
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),
mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan,
dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.
Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan.
Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu. Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?
Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?
(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah."
28. Surat Al Balad
Laa uqsimu bihaadzaa albalad
Wa-anta hillun bihaadzaa albalad
Wawaalidin wamaa walad
Laqad khalaqnaa al-insaana fii kabad
Ayahsabu an lan yaqdira ‘alayhi ahad
Yaquulu ahlaktu maalan lubada
Ayahsabu an lam yarahu ahad
Alam naj’al lahu ‘aynayn
Walisaanan wa syafatayn
Wahadaynaahu alnnajdayn
Falaa iqtahama al’aqabah
Wamaa adraaka maa al’aqabah
Fakku raqabatin
Aw ith’aamun fii yawmin dzii masghabah
Yatiiman dzaa maqrabah
Aw miskiinan dzaa matrabah
Tsumma kaana mina alladziina aamanuu watawaasaw bialshshabri watawaasaw bialmarhamah
Ulaa-ika ash-haabu almaymanah
Waalladziina kafaruu bi-aayaatinaa hum ash-haabu almasy-amah
‘Alayhim naarun mu' sadah
Artinya:
"Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah), dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini, dan demi bapak dan anaknya.
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya?
Dan mengatakan: 'Aku telah menghabiskan harta yang banyak'.
Apakah dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya?
Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir.
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.
Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir.
Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.
Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.
Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat."
29. Surat Al Ghasyiyyah
Hal ataaka hadiithu ghaasyiah
Wujuuhun yawmaidzin khaasyi’ah
‘Aamilatun naasiba
Tashlaa naaran haamiya
Tusqaa min ‘aynin aaniya
Laysa lahum tha’aamun illaa min dharii’in
Laa yusminu walaa yughnii min juu’in
Wujuuhun yawma-idzin naa’ima
Lisa’yihaa raadiya
Fii jannatin ‘aaliya
Laa tasma’u fiihaa laaghiya
Fiihaa ‘aynun jaariya
Fiihaa sururun marfuu’a
Wa-akwaabun mawdhuu’a
Wanamaariqu mashfuufa
Wazaraabiyyu mabtsuutsa
Afalaa yanzhuruuna ilaa al-ibili kayfa khuliqath
Wa-ilaa ssamaa-i kayfa rufi’ath
Wa-ilaa ajibaali kayfa nushibath
Wa-ilaa alardhi kayfa suthihath
Fadzakkir innamaa anta mudzakkir
Lasta ‘alayhim bimushaythir
Illaa man tawallaa wakafar
Fa yu'azzibuhullahul-'azabal-akbar
Inna ilaynaa iyaabahum
Tsumma inna ‘alaynaa hisaabahum
Artinya:
"Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?
Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka),
diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.
Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.
Banyak muka pada hari itu berseri-seri, merasa senang karena usahanya, dalam surga yang tinggi,
tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna.
Di dalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),
dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar.
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.
Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka, tetapi orang yang berpaling dan kafir, maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka."
Baca Juga: 8 Doa untuk Anak agar Saleh, Cerdas, dan Dilindungi Allah
30. Surat Al Fatihah
Surat Al Fatihah juga seringkali dimasukkan dalam daftar surat pendek karena ayatnya hanya berjumlah tujuh.
Berikut ini bacaan surat Al Fatihah.
Bismillāhirraḥmānirraḥīm
Alḥamdu lillāhi rabbil'ālamīn
Ar raḥmānir raḥīm
Māliki yaumid dīn
Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn
Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
Sirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ ḍāllīn
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Pemilik hari pembalasan.
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus.
(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Tips Menghafal Surat Pendek
Berikut beberapa tips atau cara menghafal surat pendek Al-Qur'an:
1. Tentukan Waktu yang Tepat untuk Menghafal
Pilih waktu yang paling tenang dan kondusif untuk menghafal, seperti setelah sholat Subuh atau sebelum tidur.
Waktu-waktu ini biasanya lebih tenang dan pikiran lebih fokus untuk memahami bacaan surat pendek.
2. Bacalah Ayat dengan Tartil
Baca ayat dengan tartil (lambat dan jelas) agar setiap kata dan huruf terdengar dengan baik. Ini membantu dalam pengucapan yang benar dan memudahkan proses menghafal.
3. Gunakan Metode Berulang
Ulangi bacaan surat pendek yang ingin dihafal berkali-kali.
Bacalah berulang-ulang sampai benar-benar hafal. Metode pengulangan ini sangat efektif untuk mengingat.
4. Gunakan Teknik Pembagian Ayat
Bagi ayat bacaan surat pendek menjadi beberapa bagian kecil. Hafalkan bagian pertama, lalu lanjutkan ke bagian berikutnya setelah bagian pertama benar-benar hafal.
Setelah semua bagian dihafal, gabungkan semuanya.
5. Mendengarkan Murattal
Mendengarkan murattal atau tilawah dari qari yang memiliki bacaan yang baik dapat membantu menghafal.
Mendengarkan sambil membaca teks bacaan surat pendek akan memperkuat hafalan.
6. Menggunakan Tulisan atau Al-Qur'an Kecil
Bawa selalu Al-Qur'an kecil atau bacaan surat pendek yang sedang dihafal.
Saat ada waktu luang, seperti saat menunggu atau dalam perjalanan, gunakan waktu tersebut untuk mengulang hafalan.
7. Praktikkan dalam Sholat
Gunakan bacaan surat pendek yang telah dihafal dalam sholat.
Ini akan membantu menguatkan hafalan dan memastikan bahwa hafalan tersebut benar dan dapat dibaca dengan baik dalam kondisi apa pun.
Baca Juga: Ini 9 Ayat tentang Penciptaan Manusia dalam Al-Qur'an!
Demikian beragam pilihan bacaan surat pendek yang bisa dicoba untuk dipraktikkan di rumah, atau dikenalkan kepada Si Kecil sejak dini.
Moms bisa mengenalkan bacaan surat pendek terlebih dahulu, dengan sering-sering membacanya bersama Si Kecil.
Dengan demikian, Si Kecil akan terbiasa dengan bacaan surat pendek sehingga mudah mengingatnya.
Cobalah untuk mengenalkan bacaan surat pendek kepada anak, dimulai dari yang sekiranya paling mudah.
Semoga Si Kecil menjadi anak yang saleh dan salihah, serta cinta dengan Al-Qur'an, ya!
- http://repository.iainpurwokerto.ac.id/5370/
- https://jagad.id/juz_Amma/
- https://quran.kemenag.go.id/sura/112
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.