Waspada 4 Bahaya Anak Makan Terlalu Cepat
Moms tentu senang melihat Si Kecil makan dengan lahap, tapi sebenarnya ada berbagai bahaya anak makan terlalu cepat yang perlu diwaspadai oleh setiap orang tua.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, durasi makan ideal untuk anak sendiri adalah 10-15 menit atau selama anak bisa makan dengan fokus tanpa mengemut, memainkan makanan, atau merasa bosan.
4 Bahaya Anak Makan Terlalu Cepat
Yuk Moms, mari cari tahu lebih banyak tentang dampak yang bisa terjadi jika kebiasaan anak makan terlalu cepat terus dibiarkan.
1. Nutrisi Tidak Terserap Maksimal
Foto: Romper.com
Makanan yang tidak terkunyah dengan baik karena anak makan terlalu cepat membuat sistem pencernaan harus bekerja lebih keras.
Akibatnya, nutrisi dari makanan tidak bisa diserap secara optimal dan tubuh Si Kecil berisiko kekurangan berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk mendukung tumbuh kembang dan kesehatannya.
Padahal proses pencernaan dan penyerapan nutrisi sebenarnya sudah dimulai sejak makanan dikunyah di dalam mulut, saat tubuh mulai melepaskan berbagai enzim pencernaan penting.
Makanan yang dikunyah dengan baik dan bercampur dengan berbagai enzim pencernaan akan memberikan lebih banyak energi dan lebih efektif menyerap nutrisi.
Baca Juga: Bau Mulut Setelah Makan, Karena Terlalu Cepat Menghabiskan Makanan?
2. Kembung dan Gangguan Pencernaan
Foto: Mom.com
Saat anak makan terlalu cepat, ternyata semakin banyak udara yang masuk melalui mulut dan menumpuk di saluran pencernaan sehingga menyebabkan perut kembung dan mual.
Selain itu, Si Kecil juga bisa mengalami berbagai gangguan pencernaan karena makanan masuk ke dalam saluran pencernaan dalam jumlah banyak sekaligus dan dalam keadaan tidak dikunyah dengan baik.
Baca Juga: Perut Kembung dan Keras pada Anak, Apakah Akibat Makanan?
3. Obesitas
Foto: Weeklysauce.com
Tahukah Moms, kalau tubuh anak akan mulai melepaskan hormon rasa kenyang bernama leptin bersamaan dengan suapan pertamanya?
Kadar leptin akan terus meningkat sesuai dengan kalori dari makanan yang dikonsumsi, dan kemudian memberikan sinyal kenyang pada otak dalam kurun waktu 20 menit setelah kalori yang masuk ke dalam tubuh sudah sesuai dengan kebutuhan.
Nah, kebiasaan makan terlalu cepat membuat anak terlanjur mengonsumsi kalori lebih banyak dari kebutuhan tubuh sebelum otak sempat memberi sinyal kenyang. Dalam jangka panjang, ini membuat Si Kecil rentan mengalami kenaikan berat badan berlebih bahkan obesitas.
4. Sindrom Metabolik
Foto: Cnbc.com
Menurut temuan berbagai hasil studi, termasuk yang dilansir jurnal Circulation, kebiasaan makan terlalu cepat juga meningkatkan risiko anak mengalami sindrom metabolik di masa depan kelak.
Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lain seperti diabetes dan stroke. Termasuk di antaranya adalah tekanan darah tinggi, kadar gula puasa tinggi, dan kadar kolesterol HDL rendah.
Baca Juga: Mengenal Sindrom Metabolik yang Dapat Meningkatkan Risiko Stroke dan Diabetes Tipe 2
Ada beberapa kebiasaan makan sehat yang perlu Moms ajarkan pada Si Kecil untuk mencegah bahaya anak makan terlalu cepat, seperti makan sambil bersosialisasi bersama keluarga, meletakkan sendok dan garpu setelah setiap suapan, juga mengunyah makanan hingga teksturnya lembut.
Menurut Moms, adakah cara lain yang bisa dilakukan supaya anak bisa makan dengan tenang tapi tetap lahap?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.