Banyak Manfaatnya, Begini Trik Kompak Merencanakan Kehamilan dengan Suami
Memiliki anak mungkin jadi hal yang paling mengubah hidup Moms. Maka, merencanakan kehamilan menjadi hal yang penting.
Selain Moms sendiri yang harus siap, merencanakan kehamilan dengan suami menjadi hal yang penting. Kesiapan mental, finansial dan berbagai pertimbangan lainnya harus dibicarakan berdua.
Elisabeth Stitt, seorang terapis keluarga mengatakan ada banyak manfaat ketika merencanakan kehamilan dengan suami.
“Semakin pasangan berencana sebelum hamil, maka akan semakin baik. Orangtua juga perlu menyamakan satu visi ketika nanti anak itu hadir,” ujarnya.
Merencanakan kehamilan yang matang juga sangat penting agar saat menghadapi masalah, Moms dan pasangan akan kompak menghadapinya.
Jika Moms sedang merencanakan kehamilan dengan suami, coba pertanyakan beberapa pertanyaan berikut ini.
Baca Juga: Berbahaya Bagi Kehamilan, Ini 5 Cara Menghindari Polusi
Mengapa Ingin Punya Anak?
Foto: saidaonline.com
Pertanyaan pertama yang harus dijawab saat merencanakan kehamilan adalah alasan ingin memutuskan program hamil.
Dr Gretchen Slover, Psy.D., seorang terapis keluarga mengungkapkan pasangan suami istri harus sama-sama mengetahui tujuan dari memiliki anak. Apakah hanya tuntutan orang lain semata?
“Jika tidak didasari dari keinginan tulus, maka hal ini akan berdampak buruk bagi anak di masa mendatang,” ujarnya.
Kesiapan setiap pasangan untuk memiliki anak memang beragam. Slover mengatakan bahwa memiliki anak harus disepakati kedua belah pihak.
Selain adanya keinginan, Moms dan pasangan juga harus memastikan untuk benar-benar menyiapkan diri akan kehadiran anak. Sebab ada banyak perubahan yang dialami.
Misalnya saat merencanakan kehamilan kedua, kehadiran adik membuat Moms harus menyiapkan Si Kakak. Maka, pastikan bahwa semuanya telah siap!
Baca Juga : 8 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Hamil
Jangan Lupa Jaga Kesehatan Mental
Foto: womansday.com
Merencanakan kehamilan pasti berhubungan dengan fisik Moms.
Tetapi perlu diingat bahwa mental juga harus dipersiapkan dengan baik. Punya anak adalah salah satu hal yang mungkin menegangkan karena Moms harus siap menangani berbagai masalah mental dan emosional. Perubahan hormon kala hamil dan sesudah melahirkan harus dipersiapkan sedari dini.
Terapis klinis Kimberly Hershenson, LMSW, mengatakan perlu ada kewaspadaan jika saat sebelum hamil sempat memiliki masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi dan gangguan makan.
Hal ini perlu didiskusikan pula dengan dokter agar hal-hal tersebut tidak menganggu kesehatan selama hamil.
Selain Moms yang punya riwayat kesehatan mental, masalah mental sendiri bisa saja muncul dari hal sepele. Misalnya merasa tidak didukung secara sosial dan emosional oleh suami.
Kondisi ini justru menyebabkan masalah jika tidak dibicarakan saat memrencanakan kehamilan dengan suami. Dukungan dari pasangan menjadi penting karena sekitar 25% perempuan mengalami gejala depresi setelah melahirkan.
Ibu hamil yang mendapatkan dukungan dari pasangan tentunya akan menurunkan risiko terkena depresi setelah melahirkan.
Stres selama kehamilan juga bisa berdampak pada janin. Hormon stres yang dikeluarkan ibu hamil dapat membuat anak juga lebih reaktif terhadap stres setelah melahirkan.
Melihat bahayanya tekanan mental tersebut, Moms sebaiknya kompak merencanakan kehamilan dengan suami agar benar-benar siap menjalani kehamilan.
Baca Juga: Rasa Gatal di Kulit Saat Hamil, Bisa Fatal dan Berbahaya?
Kalau Moms punya pertimbangan apa saat merencanakan kehamilan?
(GSA)
Sumber : thelist.com, psychologytoday.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.