Bayi Baru Lahir Terkena Hipotermia, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Seperti halnya suhu tubuh orang dewasa, suhu tubuh bayi juga berfluktuasi berdasarkan pada hal-hal seperti cuaca, aktivitas, dan bahkan pengukuran suhu.
Secara umum, suhu bayi seharusnya berada di antara 97,7 ° F (36,5 ° C) dan 99,5 ° F (37,5 ° C) ketika diukur dengan termometer oral.
Jika suhu tubuh bayi berada di bawah 97,7 ° F (36,5 ° C), mereka bisa jadi mengalami hipotermia atau suhu tubuh terlalu rendah. Hipotermia pada bayi bisa berbahaya, dan meskipun jarang dapat menyebabkan kematian.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Apa saja gejala yang ditunjukkan?
Tanda-tanda Hipotermia Pada Bayi
Foto: humanosphere.org
Dalam laman FirstCry Parenting disebutkan bahwa berikut ini merupakan gejala-gejala hipotermia yang terjadi pada bayi:
Gejala hipotermia ringan
- Tubuh bayi dingin ketika disentuh.
- Tampak lemah.
- Kulit bayi tampak kemerahan.
- Menyusu dengan buruk.
- Pusing dan menggigil.
- Hipoksia.
Gejala hipotermia sedang
- Kesulitan mengoceh atau mengeluarkan suara.
- Mengalami kesulitan bergerak.
- Menggigil berlebihan dan tidak terkontrol.
Gejala hipotermia berat
- Pupil melebar.
- Kehilangan kesadaran.
- Aktivitas bayi menurun secara signifikan.
- Detak jantung bayi di bawah 60.
- Kehilangan berat badan.
- Denyut nadi menjadi samar dan terkadang sulit dideteksi.
- EKG bayi mungkin tidak normal.
Baca Juga: 4 Tips Wajib Dilakukan Agar Bayi Tidak Mudah Sakit
Apa yang Menyebabkan Bayi Mengalami Hipotermia?
Foto: nescientist.com
Penyebab hipotermia pada bayi cukup beragam. Bayi yang lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah cenderung paling berisiko mengalami hipotermia, dibandingkan bayi yang lahir dengan kondisi normal.
Selain itu, lingkungan tempat tinggal bayi setelah dilahirkan yang cenderung dingin juga memiliki peran besar terhadap rendahnya suhu tubuh bayi.
Hipoglikemia atau rendahnya kadar glukosa dalam darah juga dapat menyebabkan bayi mengalami hipotermia. Sementara penyebab yang terakhir adalah infeksi.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Mengalami Hipotermia?
Foto: healthline.com
Jika suhu tubuh bayi sangat rendah atau mengalami hipotermia, situs kesehatan Healthline menyarankan agar Moms melakukan beberapa tindakan berikut ini:
- Memakaikan pakaian hangat atau pakaian berlapis.
- Menghangatkan tubuh bayi dengan suhu tubuh Moms melalui skin to skin contact.
- Membedong bayi.
- Membawa bayi ke ruangan dengan suhu yang lebih hangat.
Jika langkah-langkah di atas masih belum dapat menaikkan suhu tubuh bayi, dianjurkan untuk segera mencari bantuan medis darurat atau menghubungi dokter.
Baca Juga: Manfaat Tes Glukosa Pada Bayi Baru Lahir
Terapkan Pencegahan Sebelum Bayi Mengalami Hipotermia
Foto: raisingchildren.net.au
Cara terbaik untuk mencegah hipotermia pada bayi, terutama ketika cuaca sedang dingin adalah dengan menerapkan beberapa tindakan berikut ini:
- Pastikan bayi selalu memakai pakaian kering dan hangat. Jika perlu pakaikan topi.
- Pastikan bahan pakaian menyerap keringat untuk menghindari keringat berlebih selama bayi beraktivitas.
- Pakaikan lapisan pakaian dalam yang longgar.
- Seluruh tubuh bayi sebisa mungkin harus tetap kering sepanjang hari.
“Jika berada di luar rumah, bawalah alat penyelamat (dari hipotermia) yang mencakup selimut dan mantel tebal,” kata Thomas Waters, MD, dokter bagian layanan darurat, seperti dikutip dari Health Cleveland Clinic.
Bayi kehilangan panas tubuh lebih cepat daripada orang dewasa. Perawaran dini saat bayi mengalami hipotermia dapat mengurangi risiko komplikasi serius.
Selalu hubungi dokter jika Moms mencurigai ada sesuatu yang salah dengan kondisi Si Kecil.
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.