20 Juli 2020

4 Cara Mengatasi Bayi Kekurangan Zat Besi, Yuk Coba!

Apakah kebutuhan zat besi harian Si Kecil sudah tercukupi?

Zat besi adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, terutama bagi bayi. Kekurangan zat besi akan menyebabkan seseorang mengalami anemia.

Dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A, dalam situs Ikatan Dokter Anak Indonesia, menulis bahwa kekurangan zat besi dapat berdampak negatif untuk kecerdasan, perilaku, dan kemampuan motorik anak.

Selain itu, anemia defisiensi zat besi pada anak di bawah usia 2 tahun menyebabkan anak lebih lama dalam merespon, lebih mudah rewel, dan sulit mengendalikan diri.

Baca Juga: Jangan Disepelekan! Ini 7 Manfaat Zat Besi untuk Kesehatan Tubuh

Jurnal Paediatrics Child Health menyebutkan seperti apa gejala dan tanda-tanda ketika bayi kekurangan zat besi. Berikut ini tanda-tandanya:

Pada anak-anak, kekurangan zat besi dapat memengaruhi kinerja di sekolah, karena adanya masalah konsentrasi, rentang perhatian lebih pendek, dan kinerja akademis yang buruk, serta merasa lelah dan lemah.

Baca Juga: Bayi Cukup Zat Besi atau Belum ya? Yuk Pastikan dengan Cara Ini!

Cara Mengatasi Bayi Kekurangan Zat Besi

Lalu bagaimana cara memastikan kebutuhan zat besi bayi dan anak tetap tercukupi setiap harinya? Berikut ini cara mengatasi bayi kekurangan zat besi yang bisa Moms lakukan.

1. Makan Makanan Tinggi Zat Besi Minimal 2 Kali Sehari

kekurangan zat besi-makanan tinggi zat besi
Foto: kekurangan zat besi-makanan tinggi zat besi

Foto: Orami Photo Stock

Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi adalah cara paling baik dalam mengatasi bayi kekurangan zat besi. Sumber zat besi paling tinggi adalah daging merah.

Sayuran hijau juga mengandung zat besi tinggi, tetapi hanya diserap sekitar 3-8 persen dibandingkan dengan sumber hewani yang diserap sebesar 23 persen. Berikut ini makanan dengan sumber zat besi tinggi lainnya:

  • Daging (sapi, domba, sapi muda, hati, ayam, kalkun)
  • Ikan (hindari pemberian lobster, udang atau kerang untuk bayi di bawah 1 tahun)
  • Telur (jangan berikan putih telur untuk bayi di bawah 1 tahun)
  • Biji-bijian dan sereal
  • Roti gandum, pasta, dan nasi
  • Kacang polong
  • Sayuran hijau (bayam, brokoli, kubis Brussel, kacang panjang)

2. Makan Makanan Tinggi Vitamin C

kekurangan zat besi-makanan vitamin c.jpg
Foto: kekurangan zat besi-makanan vitamin c.jpg (cafemomstatic.com)

Foto: cafemomstatic.com

Vitamin C dapat membantu dengan meningkatkan penyerapan zat besi sebanyak 2 kali lipat, sehingga zat besi dapat diserap oleh saluran cerna yang kemudian dapat dialirkan ke tubuh.

Konsumsi makanan dengan zat besi tinggi bersamaan makanan yang punya sumber vitamin C, seperti jeruk, jeruk limau, stroberi, brokoli, atau paprika untuk mencegah kekurangan zat besi.

Baca Juga: Berapa Banyak Vitamin C yang Dibutuhkan Tubuh Dalam Sehari?

3. Hindari Minum Susu atau Teh saat Makan Utama

kekurangan zat besi-hindari susu dan teh
Foto: kekurangan zat besi-hindari susu dan teh

Foto: Orami Photo Stock

Meskipun Si Kecil juga butuh asupan kalsium sebagai nutrisi tumbuh kembangnya, tetapi tidak disarankan jika Moms ingin mengatasi bayi kekurangan zat besi.

Kandungan kalsium tinggi pada susu dapat menghambat penyerapan zat besi, dengan membuatnya berkompetisi terhadap penyerapan kalsium. Sementara, teh mengandung zat yang menghambat penyerapan zat besi.

Sebaiknya, Moms bisa memberikan susu dan teh di luar waktu makan utama Si Kecil.

4. MPASI Fortifikasi Bisa Jadi Pilihan Alternatif

kekurangan zat besi-MPASI fortifikasi
Foto: kekurangan zat besi-MPASI fortifikasi

Foto: Orami Photo Stock

Berlawanan dengan mitos terkait MPASI fortifikasi yang tidak lebih baik dalam memberikan kebutuhan nutrisi Si Kecil, MPASI fortifikasi dapat menjadi pilihan alternatif untuk memerangi kekurangan zat besi pada bayi lho, Moms!

Sebagai perumpamaan, bayi perlu makan hati ayam sebanyak 85 gram sehari (setara 3 potong ukuran sedang), atau daging sapi sebesar 385 gram (hampir 1,5 kali porsi steak orang dewasa) untuk memenuhi kebutuhan zat besi 11 mg per hari.

Tentunya jumlah ini sangat banyak untuk bayi berusia 6-12 bulan, sehingga MPASI fortifikasi yang telah diperkaya zat besi dapat menjadi alternatif asupan yang mengandung tinggi zat besi.

Itu dia, beberapa cara untuk mengatasi kekurangan zat besi pada bayi yang bisa dilakukan. Jika Si Kecil menunjukkan tanda-tanda kurang zat besi, segera lakukan penanganan ya Moms. Jangan ditunda!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.