Bayi Melewati Fase Merangkak dan Langsung Berjalan, Mengapa?
Saat bayi mulai merangkak, Si Kecil masih membutuhkan bantuan Moms untuk bergerak. Saat dia mulai terbiasa, Moms akan melihat bayi berada di lantai sambil menggerakkan tubuh kecilnya. Melihat Si Kecil bisa merangkak sendiri tentu menjadi sesuatu yang membanggakan.
Namun, ada bayi yang melewati fase merangkak dalam perkembangannya. Bayi tampak lebih tertarik untuk langsung berdiri dan bisa melangkahkan kakinya sedikit demi deikit. Apakah ini adalah hal yang normal ataukah harus diwaspadai?
Menurut Anne Rowan-Legg, seorang dokter anak di East Ontario Children's Hospital di Ottawa, kebanyakan bayi mulai merangkak antara usia tujuh hingga 10 bulan.
"Saat ada bayi yang melewati fase merangkak, saya bisa mengerti mengapa itu membuat orang tua stres," kata dia.
Baca Juga: Perlukah Bayi Merangkak? Ketahui Manfaatnya!
Bayi Bisa Melewati Fase Merangkak
Foto: Romper.com/Gettyimages
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), ternyata ada beberapa bayi yang melewati fase merangkak dan hal tersebut adalah sesuatu yang normal.
Sebagai gantinya, bayi menggunakan gerakan alternatif seperti menggeser pantatnya atau menggeser badannya di lantai. Selama bayi belajar mengoordinasikan setiap sisi tubuhnya dan menggunakan setiap lengan dan kaki secara merata, tidak ada alasan untuk khawatir.
Gina Posner, MD, seorang dokter anak bersertifikat di MemorialCare Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, California, mengatakan biasanya bayi memiliki semacam alternatif untuk berkeliling sebelum berjalan, tetapi beberapa tidak pernah merangkak.
"Setiap anak memiliki tonggak keterampilan motorik secara berbeda. Anak-anak yang berjalan pertama tidak lebih istimewa daripada anak-anak yang merangkak terlebih dahulu,” ujarnya.
Bayi yang melewati fase merangkak bukan berarti suatu keajaiban atau keajaiban medis.
"Ini berarti bayi mengetahui keseimbangannya sendiri dan melewatkan satu tonggak perkembangan, tetapi berkembang dalam perkembangan yang lain," jelas Dr. Danelle Fisher, MD, dokter anak dan wakil ketua pediatri di Providence Saint John Health Center di Santa Monica, California.
Merangkak terasa seperti langkah pertama yang alami sebelum berjalan, tetapi beberapa anak kecil tidak menyukai berlutut atau hanya tertarik untuk berjalan. Sisi positifnya, saat bayi melewati fase merangkak, hanya ada sedikit kesempatan bagi bayi untuk melukai lututnya.
Teori lama yang mengatakan bahwa seorang anak melewatkan merangkak, maka memiliki masalah perkembangan nantinya hanyalah teori usang.
"Kekhawatiran tentang masalah belajar nanti hanya akan valid jika mereka tertunda di banyak tonggak lainnya. Misalnya, jika mereka mengalami masalah dengan keterampilan bahasa dan sosial dan keterampilan motorik halus, maka saya akan khawatir,” jelas Danelle.
Baca Juga: 3 Cara Membantu Bayi Merangkak
Cara Merangsang Bayi untuk Merangkak
Foto: Youngparets.com.sg
Memang tidak semua bayi dapat merangkak sebelum melangkahkan kakinya untuk berjalan hingga akhirnya melewati fase merangkak. Beberapa bayi terlihat menggeser perut atau pantat, menggeliat atau berguling.
Selama keterampilan motorik kasar bayi seperti berguling dan duduk dimiliki dengan baik, Moms tidak usah mengkhawatirkannya.
“Mekanisme apa pun yang mereka gunakan untuk menjelajahi sekitarnya memungkinkan bayi untuk mengembangkan koordinasi dan keseimbangan. Ini memungkinkan seorang anak untuk menjelajahi lingkungannya dan mendapatkan rasa kemandirian,” terang Anne.
Jika Moms tetap khawatir dan ingin mendorong bayi untuk merangkak, Moms bisa mulai merangsang kemampuan bayi dengan beberapa cata. Misalnya:
- Taruh bayi di atas perutnya selama beberapa menit pada satu waktu. Ini dapat membantu mengembangkan kekuatan lengan yang akan membantunya merangkak,
- Duduk di depannya atau letakkan mainan di depannya untuk mendorongnya bergerak maju,
- Cobalah memberikannya benda-benda menarik yang ditempatkan tepat di luar jangkauannya. Saat bayi menjadi lebih gesit, buat sebuah rintangan mini menggunakan bantal, kotak, dan bantal sofa agar bayi mendapatkan tantangan saat melewatinya,
- Bergabunglah dalam permainan tersebut dengan bersembunyi di balik salah satu rintangan dan mengejutkannya dengan "cilukba!". Namun, jangan pernah meninggalkan bayi tanpa pengawasan dalam rintangan mini tersebut. Jika bayi jatuh di antara bantal atau di bawah kotak, bayi mungkin tidak bisa menarik diri dan ini pasti akan membuatnya takut, dan bayi bahkan bisa tersedak.
Baca Juga: Nilai Tambah Jika Bayi Merangkak Sesuai Usia
Saat bayi melewati fase merangkak, mungkin Si Kecil hanya ingin segera berlari menyambut Dads di depan rumah. Tetap berpikir positif ya Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.