Bayi Minum Susu Kedelai, Bolehkah? Berikut Penjelasannya
Bolehkah bayi minum susu kedelai?
Susu kedelai adalah alternatif yang populer selain susu sapi, dan menjadi pilihan bagus bagi sebagian orang dewasa terutama yang memiliki intoleransi laktosa.
Namun, bagaimana dengan pemberian untuk bayi?
Susu kedelai merupakan susu yang terbuat dari kacang kedelai yang dimasak.
Mengandung protein kedelai, gula alami atau tambahan, dan serat, membuat susu kedelai memiliki kandungan nutrisi yang bervariasi.
Biasanya, segelas susu kedelai 4 ons mengandung sekitar 40 kalori, 3 hingga 4 gram protein, 2 gram lemak, dan setengah gram gula.
Susu kedelai juga mengandung mineral seperti kalsium, zat besi, dan kalium.
Profesor Paul Cook, seorang peneliti dari University of Illinois mengatakan, orang tua harus memiliki banyak pertimbangan terkait pemberian susu kedelai untuk bayi.
“Meskipun tidak ada yang pasti, ada cukup banyak kekhawatiran di bidang ini, Moms cenderung menghindarinya,” ujarnya.
Baca Juga: 5 Manfaat Susu Rendah Laktosa dan Rekomendasinya untuk Anak
Bolehkah Bayi Minum Susu Kedelai?
Apakah boleh bayi minum susu kedelai?
Bayi di bawah usia 1 tidak boleh minum susu sapi, susu kedelai atau susu nabati lainnya, dan hanya boleh mengonsumsi ASI atau susu formula.
Dilansir dari American Academy of Pediatrics (AAP), susu sapi mengandung terlalu banyak protein dan mineral untuk dapat ditangani oleh perut bayi, dan sebagian besar susu nabati bukanlah sumber yang memadai dari banyak nutrisi yang dibutuhkan bayi sejak dini.
Lalu, bolehkah bayi boleh minum susu kedelai jika memiliki Si Kecil masalah seperti alergi terhadap susu sapi atau intoleran laktosa, atau jika keluarga Moms tidak mengonsumsi produk hewani?
Jawabannya, boleh. Namun, bayi minum susu kedelai setelah berumur 1 tahun.
Susu kedelai yang diperkaya adalah pengganti yang tepat untuk susu sapi.
Susu kedelai dalam jumlah sedang (1 hingga 2 cangkir sehari) adalah alternatif yang baik untuk anak-anak di atas 1 tahun yang tidak mau minum susu, tidak toleran laktosa, atau alergi terhadap susu sapi.
Namun, konsultasikan dahulu pada dokter anak sebelum memberikan susu kedelai pada bayi untuk menentukan jenis susu kedelai terbaik untuk Si Kecil.
Tidak hanya kandungan gizi yang bervariasi berdasarkan merek, tetapi juga jika tubuh bayi mungkin tidak dapat menyerap nutrisi dari susu nabati.
Selain itu, beberapa anak mungkin alergi terhadap protein dalam kedelai.
Meskipun sebagian besar anak pada akhirnya mengatasi alergi kedelai, alergi ini dapat bertahan hingga dewasa.
Jadi, pastikan bahwa jenis susu yang dikonsumsi adalah salah satu yang direkomendasikan oleh dokter ya, Moms.
Jika Si Kecil bereaksi terhadap kedelai, bicarakan dengan dokter anak segera.
Apabila susu kedelai cocok, pastikan untuk membeli jenis lemak utuh yang diperkaya vitamin untuk memastikan anak Moms mendapatkan nutrisi yang diperlukan.
Baca Juga: 5 Tanda Bayi Tidak Cocok Susu Formula yang Perlu Moms Waspadai
Apa Pertimbangan Memberikan Susu Kedelai untuk Bayi?
Mengapa bayi minum susu kedelai?
Dilansir dari Natonal Health Service (NHS), sebenarnya bayi minum susu kedelai diperbolehkan meski mereka masih berusia 6 bulan, tetapi hanya di bawah pengawasan medis.
Hal tersebut karena susu kedelai terbuat dari kacang kedelai, bukan susu sapi.
Susu kedelai kadang-kadang digunakan sebagai alternatif susu formula untuk bayi yang alergi susu sapi.
Namun, ada beberapa kekhawatiran tentang kedelai yang mengandung fitoestrogen karena masih ditemukan secara alami di beberapa tanaman.
Struktur kimia fitoestrogen mirip dengan hormon estrogen wanita.
Oleh sebab itu, ada kekhawatiran bayi minum susu kedelai dapat mempengaruhi perkembangan reproduksi, terutama pada bayi yang hanya minum susu kedelai.
Selain itu, pemberian susu kedelai untuk bayi akan mempengaruhi berat badannya.
Pasalnya, jika berat badan bayi rendah, berarti Si Kecil terlalu banyak menyerap fitoestrogen dalam jumlah yang jauh lebih tinggi daripada anak-anak yang lebih tua atau orang dewasa yang mengonsumsi produk kedelai sebagai bagian dari makanan yang bervariasi dan seimbang.
Formula berbasis kedelai cenderung mengandung kadar aluminium yang lebih tinggi daripada susu formula ASI dan susu sapi.
Menurut Journal of Pediatrics, kadar aluminium yang tinggi dapat berdampak negatif pada perkembangan otak dan massa tulang bayi.
Risiko ini lebih mungkin terjadi pada bayi prematur, serta bayi dengan berat lahir di bawah 4 pon (1,8 kg) atau penurunan fungsi ginjal.
Jadi, bayi sehat yang lahir cukup bulan tampaknya tidak berisiko.
Baca Juga: Ini Alasan Susu Kental Manis Dilarang BPOM untuk Dikonsumsi Anak
Kapan Bayi Bisa Diberi Susu Kedelai?
Moms bisa memberikan susu kedelai yang diperkaya dan direkomendasikan oleh dokter mulai usia 1 tahun.
Namun, jika bayi tidak memiliki masalah medis atau tidak menerapkan pola makan vegan, lebih baik untuk tidak memberikannya terlalu dini.
Hal ini karena beberapa susu kedelai mengandung sedikit lebih kalsium daripada susu sapi.
Selain itu, juga mengandung senyawa alami yang disebut fitat yang dapat mengganggu kemampuan bayi untuk menyerap kalsium.
Jika bayi minum susu kedelai dan bukan susu sapi, tanyakan kepada dokter apakah Moms harus menambahkan makanan kaya kalsium lainnya?
Misalnya, bayam, brokoli, kangkung, yogurt, keju, atau sereal yang diperkaya untuk menambahkan kalsium yang diberikan sedikit oleh susu kedelai.
Baca Juga: 8 Fakta Susu Formula Organik untuk Bayi dan Rekomendasinya
Kesimpulannya, pertanyaan tentang bolehkan bayi minum susu kedelai akhirnya tergantung pada pertimbangan Moms sendiri, karena Moms yang lebih tahu kondisi bayi.
Jadi, apakah Si Kecil membutuhkannya?
Jangan lupa untuk berkonsultasi juga pada dokter untuk memastikan tumbuh kembang Si Kecil berjalan optimal ya, Moms.
- https://www.aappublications.org/news/2019/09/18/healthybeverages091819
- https:/www.rwjf.org/en/library/articles-and-news/2019/09/leading-health-organizations-support-first-ever-consensus-recommendations-to-encourage-young-childrens-consumption-of-healthy-drinks.html
- https://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/types-of-infant-formula/
- https://www.whattoexpect.com/toddler-nutrition/soy-milk-for-children.aspx
- https://www.healthline.com/nutrition/soy-formula
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24801228/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.