Bayi Sulit BAB, Cari Tahu Penyebab, Tanda, dan Cara Mengatasinya
Melihat senyum dan tawa Si Kecil, tentu adalah hal yang paling Moms tunggu-tunggu setiap hari.
Namun, bagaimana jika senyum dan tawa Si Kecil tersebut berubah menjadi muram, dengan wajah memerah, dan kesulitan mengejan?
Tentu rasa khawatir akan buang air besar (BAB) bayi keras muncul menghampiri Moms. Yuk kenali tanda bayi kesulitan BAB dan apa yang menjadi penyebab dari masalah tersebut.
Baca Juga : Penyebab dan Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi
Tanda Bayi Kesulitan BAB
Kesulitan BAB atau sembelit pada bayi dapat dilihat dengan memantau beberapa hal berikut:
1. Perubahan jadwal kebiasaan BAB
Bayi usia 0-4 bulan rata-rata BAB 3-4 kali sehari, saat memasuki masa pengenalan makanan padat akan berkurang menjadi 1 kali sehari.
Jika periode BAB bayi melebihi rekomendasi ini, maka kemungkinan bayi mengalami kendala BAB.
2. Konsistensi BAB
“Konsistensi adalah kunci untuk mendefinisikan sembelit pada bayi yang disusui. Bukan feses yang cair dan berwarna pucat, BAB bayi sembelit lebih terlihat seperti bola tanah liat,” ungkap Jane Morton, MD, profesor klinis pediatri di Stanford University School of Medicine, seperti dikutip dari parents.com.
3. BAB berdarah
Saat BAB bayi keras, maka akan merenggangkan dinding anus yang dapat menyebabkan pendarahan dan sedikit campuran darah pada BAB bayi.
4. Ekspresi wajah
Jika wajah bayi tegang dan perutnya kencang ketika disentuh, maka bisa jadi BAB bayi bermasalah.
5. Tidak mau makan
“Jika tidak ada (BAB) yang keluar, bayi akan merasa tidak nyaman sehingga menolak untuk makan,” ungkap Jennifer Shu, M.D., dokter anak dan co-author Food Fights: Winning The Nutritional Challenges of Parenthood Armed with Insight, Humor, and A Bottle of Ketchup, seperti dikutip dari parents.com.
Baca Juga : BAB Bayi Berlendir, Kenapa Terjadi dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Penyebab BAB Bayi Bermasalah
Ada beberapa penyebab BAB bayi keras atau mengalami masalah BAB lainnya yang perlu mendapatkan perhatian khusus Moms, antara lain:
1. Bayi yang diberi susu formula dan susu soya, lebih mungkin mengalami masalah BAB dibandingkan dengan bayi yang diberi ASI ekslusif. Karena ASI lebih mudah dicerna atau bisa juga bayi mengalami alergi terhadap susu formula yang diberikan.
2. Makanan yang dikonsumsi ibu menyusui dan Si Kecil juga dapat berdampak pada BAB yang dihasilkan. Beberapa contoh makanan yang rentan menyebabkan BAB bayi keras, antara lain: keju, sereal nasi, dan yoghurt.
3. Dehidrasi. Kurangnya cairan akan membuat BAB bayi keras dan mempersulit BAB untuk keluar.
Selain penyebab di atas, ada juga satu penyebab BAB bayi keras yang normal dialami oleh bayi.
“Saat bayi beralih dari makanan cair ke makanan padat, BAB bayi akan lebih keras dan lebih sulit dilewati,” ungkap ahli nutrisi anak William Wilkoff, seperti dikutip dari babycenter.com.
Jadi Moms tidak perlu khawatir jika BAB bayi keras atau bermasalah saat mulai memberi Si Kecil makanan padat, karena ini adalah hal yang normal dan biasanya akan merubah frekuensi serta konsistensi BAB bayi.
Moms cukup memastikan Si Kecil mendapatkan cairan dan nutrisi yang sesuai agar BAB Si Kecil lebih lancar.
(GS/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.