Bayi Tidak Merangkak Tapi Mengesot, Normalkah?
Apakah bayi Moms sedang belajar merangkak? Tapi perhatikan deh, apa Si Kecil merangkak atau mengesot?
Beberapa bayi memang cenderung tidak merangkak, namun malah justru mengesot. Di mana mengesot sangat umum terjadi pada bayi yang kurang mendapatkan tummy time.
Selain itu, kebanyakan bayi yang mengesot biasanya terlambat berjalan (baru berjalan di usia 18-24 bulan).
Biasanya, bayi yang mengesot juga akan sering mengangkat kakinya saat Moms mencoba untuk melatihnya berdiri. Kenapa bayi mengesot bukannya merangkak?
Apakah Normal Bagi Bayi Mengesot dan Tidak Merangkak?
Bayi yang mengesot merupakan hal yang normal, beberapa bayi akan menguasai milestone motorik mereka lebih awal dan yang lainnya akan jauh lebih lama.
Bahkan beberapa diantaranya sangat mungkin kehilangan tonggak perkembangannya, seperti misalnya merangkak. Beberapa bayi akan belajar mengesot dan ini merupakan kondisi yang wajar.
Di mana tingkat perkembangan bayi dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti temperamen, lingkungan, dan genetika atau riwayat keluarga.
Termasuk juga waktu yang mereka habiskan di rumah sakit atau tidak memiliki kesempatan untuk bermain di lantai dan lain-lain.
Baca juga: Kapan Bayi Bisa Merangkak?
Mengapa Bayi Memilih Mengesot dan Tidak Merangkak?
Bayi yang mengesot biasanya tidak mendapatkan tummy time yang cukup dan karena itu tidak mengembangkan kekuatan lengan, leher, dan otot punggung untuk memungkinkan mereka merangkak.
Si Kecil mungkin lebih sering berbaring telentang atau ditopang saat duduk. Selain itu, tidak belajar berguling juga membuatnya kesulitan belajar duduk dari posisi berbaring dan menyebabkannya melewatkan momen merangkak.
Secara umum, bayi yang mengesot memiliki sendi yang lebih lentur dibandingkan bayi lainnya.
Hal ini membuat bayi lebih sulit menstabilkan persendian untuk menopang beban di lengan dan kakinya, sehingga menyebabkan kesulitan untuk merangkak, berdiri, dan berjalan.
Bayi yang mengesot cenderung bergerak dengan sangat cepat dan tangannya bebas bermain dengan mainan.
Maka dari itu mereka sering memiliki motivasi kecil untuk menarik diri agar bisa berdiri sendiri atau menggunakan tangan mereka untuk merangkak.
Baca juga: Cara Menstimulasi Bayi Agar Mampu Merangkak dengan Baik
Bagaimana Agar Bayi Tidak Mengesot?
Ada beberapa cara yang bisa Moms gunakan untuk mencegah Si Kecil mengesot dan bisa merangkak sesuai usianya. Beberapa cara tersebut yaitu:
1. Pastikan untuk memperbanyak tummy time, seperti bermain dengan posisi tengkurap.
2. Sering-seringlah memijat bayi untuk membantu merangsang stimuli pada otot dan persendiannya.
3. Sediakan banyak peluang gerakan, khususnya melalui berbagai permainan dan latihan bayi yang berfungsi menstimulasi persendian dan otot bayi.
4. Ajaklah Si Kecil memainkan permainan yang melibatkan stimulasi vestibular, seperti berputar lambat, berguling, dan lain-lain secara teratur.
Permainan semacam ini akan sangat bermanfaat untuk merangsang otak si kecil sekaligus memperkuat otot dan menghambat refleks primitif pada bayi.
5. Jika permukaan lantai di rumah semuanya keras, sediakan beberapa bantalan lutut untuk Si Kecil.
Sementara jika lantai di rumah dilapisi karpet tebal, cobalah untuk membeli gulungan vinil yang diletakkan di permukaan lantai.
Meskipun bayi tidak merangkak dan justru mengesot, bukan berarti ia tidak normal ya Moms.
Mungkin selama ini Moms kurang menyediakan tummy time untuknya atau bisa juga disebabkan oleh beberapa hal yang telah disebutkan di atas.
Nah, bagi Moms yang buah hatinya sudah mulai memasuki usia merangkak, seberapa sering sih tummy time untuknya?
Apakah sekarang Si Kecil sudah mulai menunjukkan tanda-tanda akan segera merangkak?
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.