Bibir Vagina Bengkak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya
Bibir vagina bengkak dapat terjadi pada setiap perempuan di rentang usia berapapun. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh berbagai hal.
Moms mungkin sudah tahu bahwa, vagina adalah salah satu bagian tubuh yang paling sensitif.
Bahkan abrasi kecil dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti gatal, kemerahan, dan iritasi pada vagina.
Maka dari itu, jika Moms melihat bibir vagina bengkak, kondisi ini bisa menjadi tanda organ ini mengalami masalah kesehatan.
Lantas, apa gejala, penyebab, hingga cara mengatasi bibir vagina bengkak? Mari simak penjelasannya di bawah ini!
Baca Juga: Waspada Disfungsi Ereksi pada Pria, Kenali Gejala hingga Pengobatannya
Gejala Bibir Vagina Bengkak
Bibir vagina dalam dunia medis dikenal dengan istilah labia.
Fungsi labia untuk melindungi klitoris (bagian dari vagina yang akan membesar ketika ada rangsangan seksual) dari cedera atau iritasi.
Wanita memiliki dua pasang labia, yaitu bibir vagina bagian luar yang dikenal dengan labia mayora.
Serta bibir vagina bagian dalam yang disebut dengan labia minora.
Kedua pasang bibir vagina ini sangat sensitif, sehingga gampang bengkak, ruam, ditumbuhi jerawat, atau kista.
Dalam beberapa kasus, jika bibir vagina bengkak akan memunculkan gejala berikut ini:
- Vaginia terasa gatal atau terbakar
- Keluarnya cairan dari vagina
- Bau busuk yang berasal dari vagina
- Benjolan kecil di labia
- Sakit saat berjalan atau duduk
- Keputihan yang tidak biasa
Gejala bibir vagina bengkak tidak selalu sama dengan di atas. Kondisi ini tergantung dari apa penyebabnya.
Baca Juga: Kenali Milia pada Bayi, Beruntusan dan Bercak Putih di Wajah Bayi yang Baru Lahir
Penyebab Bibir Vagina Bengkak
Banyak orang berpikir bibir vagina bengkak disebabkan infeksi jamur dan normal terjadi.
Faktanya, penyebab bibir vagina bengkak dapat terjadi berbagai hal yang patut diwaspadai, seperti:
1. Aktivitas Seksual
Aktivitas seksual yang terlalu dalam dan kasar bisa menjadi penyebab bibir vagina bengkak.
dr. Yulliza Kurniawaty L mengatakan, biasanya kondisi ini dapat terjadi saat vagina terlalu kering atau kurang pelumas.
Gesekan yang terlalu keras dan dilakukan cukup lama bisa membuat bibir vagina Moms mengalami pembengkakan.
Tidak hanya menjadi bengkak, melansir Reproductive Health, berhubungan seks yang terlalu kasar berisiko membuat kulit bagian dalam vagina robek.
Jika dibiarkan, robekan tersebut dapat menjadi pintu masuk bagi penyakit kelamin.
Namun, Moms tidak perlu khawatir, karena biasanya kondisi ini akan berangsur pulih dalam beberapa hari.
2. Iritasi
Bibir vagina bengkak juga bisa disebabkan oleh reaksi iritasi.
Umumnya, reaksi iritasi disebabkan oleh penggunaan produk yang mengandung bahan kimia di dalamnya. Misalnya, tisu toilet, sabun mandi, parfum, atau deterjen.
Penggunaan celana dalam yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan tertentu, seperti lace (renda) atau polyester juga bisa menyebabkan area vagina menjadi iritasi.
Akibatnya, hal tersebut dapat berujung pada kondisi pembengkakan pada vagina.
Baca Juga: Sindrom Putri Duyung, Penyakit Langka yang Ditandai dengan Menyatunya Kedua Kaki
3. Infeksi Jamur
Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat, 3 dari 4 wanita akan mengalami infeksi jamur di beberapa titik.
Pertumbuhan jamur yang berlebihan penyebab paling umum adalah Candida.
Jamur ini dapat menyebabkan pembengkakan, rasa terbakar, dan gatal di seluruh area vagina, termasuk labia.
Risiko infeksi jamur dapat disebabkan oleh penggunaan antibiotik, kehamilan, diabetes, atau penggunaan kontrasepsi oral.
4. Alergi
Berbagai produk perawatan ternyata menjadi salah satu penyebab bibir vagina bengkak.
Hal ini sangat mungkin terjadi karena vagina merupakan bagian tubuh yang cukup sensitif.
Biasanya beberapa bahan yang bisa membuat bibir vagina bengkak, seperti sabun, pelumas, sabun vagina, pembalut, kondom, hingga alat kontrasepsi.
Maka dari itu, bila Moms mengalami tanda-tanda alergi pada vagina sebaiknya segera hentikan penggunaan produk perawatan tersebut.
Baca Juga: Mengenal Sumagesic: Fungsi, Dosis, Peringatan, dan Efek Samping
5. Kanker Vagina
Kanker vagina bisa saja tidak bergejala, terutama pada stadium awal.
Namun beberapa gejalanya bisa berupa benjolan atau bengkak bibir vagina, nyeri panggul, perdarahan dan nyeri setelah berhubungan seksual, atau nyeri saat buang air kecil.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker vagina, adalah:
- Berusia di atas 60 tahun
- Menderita kutil di vagina (infeksi HPV)
- Pernah menjalani operasi pengangkatan rahim untuk tumor jinak maupun kanker
6. Kehamilan
Jika Moms sedang hamil dan menyadari bibir vagina mulai membengkak, jangan khawatir.
Melansir Case Reports in Obstetrics and Gynecology, hal ini karena adanya tekanan pada panggul karena keberadaan janin di perut memang meningkatkan aliran darah ke bagian bawah tubuh termasuk vagina.
Kondisi inilah yang membuat ibu hamil rentan mengalami bengkak di vaginanya.
Tenang saja, kondisi ini akan hilang dengan sendirinya saat Moms melahirkan.
Namun, untuk meringankannya, Moms bisa berbaring dengan meninggikan kaki sehingga cairan dan darah tak berkumpul di bagian bawah tubuh termasuk vagina.
Baca Juga: Infus Vitamin C: Kenali Manfaat dan Potensi Risikonya, Tertarik Mencoba?
Cara Mengatasi Bibir Vagina Bengkak
Perawatan untuk bibir vagina bengkak tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Pilihan pengobatan, meliputi:
1. Pengobatan dan Intervensi Bedah
Krim steroid mungkin bermanfaat jika Moms mengalami pembengkakan yang disebabkan oleh alergi atau hubungan seksual.
Moms dengan infeksi jamur mungkin perlu minum obat antijamur yang dijual bebas atau diresepkan, yang dapat dioleskan atau diminum.
Pembengkakan labia yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti bakterial vaginosis atau trikomoniasis dapat diobati dengan antibiotik.
Kista Bartholin tidak selalu memerlukan pengobatan. Namun, beberapa akan memerlukan antibiotik, drainase bedah, atau bahkan operasi pengangkatan.
2. Pengobatan Rumahan
Jika bibir vagina bengkak tidak menimbulkan gejala lain atau parah, Moms juga bisa melakukan pengobatan di rumah, seperti:
- Kompres hangat atau berendam menggunakan air hangat.
- Menjaga kebersihan vagina terutama setelah berhubungan seksual dan berkemih.
- Ganti pakaian dalam, pembalut atau pantyliner lebih sering.
- Tidak berganti pasangan seksual.
Jika bibir vagina bengkak semakin parah, segera konsultasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
Baca Juga: Bronkitis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, hingga Pengobatannya
Itu dia Moms penjelasan mengenai bibir vagina bengkak. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6547601/
- https://www.hindawi.com/journals/criog/2018/7651254/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/321077
- https://www.healthline.com/health/swollen-labia#self--care
- https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/vaginal-yeast-infections
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.