06 November 2024

Bayi Bingung Puting, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Apa saja ya tanda bayi bingung puting?
Bayi Bingung Puting, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Foto: Orami Photo Stocks

Bingung puting biasanya dialami oleh bayi yang disusui ASI dan juga diberi susu formula.

Salah satu penyebabnya adalah karena bentuk puting payudara dan dot yang berbeda.

Sebab, bayi memiliki cara yang yang berbeda saat menyusui dari payudara dan juga saat mengisap susu dari botol.

Hal ini akan membuat bayi kesulitan saat harus berganti-ganti menyusu dari payudara dan botol susu.

Penyebab Bingung Puting

Penyebab Bayi Bingung Puting
Foto: Penyebab Bayi Bingung Puting (Parentsyouvegotthis.com.au)

Menurut Journal of Perinatology bingung puting kadang-kadang terjadi ketika bayi yang disusui diberi puting buatan seperti puting susu botol dan dot segera setelah lahir.

Bayi belajar mengisap secara berbeda pada berbagai jenis puting.

Bentuk dot atau dot botol tidak sama dengan bentuk puting pada payudara.

Aliran susu dari botol juga berbeda.

Secara umum jika bayi diberi botol atau dot terlalu dini, ini mungkin berakhir dengan pola mengisap yang salah di payudara.

Meski begitu, ada botol khusus yang dapat membantu bayi yang memiliki masalah mengisap untuk belajar menyusui dengan benar.

Ada botol susu khusus dengan dot panjang mencapai area di mana langit-langit keras dan lunak bertemu.

Ini telah dikenal membantu bayi yang memiliki masalah mengisap untuk beralih ke menyusui ke payudara karena meniru prosesnya.

Menurut Prosiding National Academy of Sciences, ini adalah mekanisme menyusui:

  • Untuk menempelkan payudara dengan benar, bayi membuka mulutnya sangat lebar sehingga puting dan sebagian besar jaringan areolar dapat menjangkau jauh ke dalam.
  • Bayi menggunakan lidah dan rahang bawahnya untuk melakukan dua hal sekaligus: menahan jaringan payudara di langit-langit mulutnya, dan membuat lubang antara puting susu dan areola.
  • Gusi bayi menekan areola dan lidahnya bergerak berirama dari depan ke belakang untuk mengeluarkan ASI.
  • Minum dari botol tidak memerlukan teknik yang sama. ASI akan mengalir begitu saja tidak peduli apa yang dilakukan bayi.

Tanda Bayi Bingung Puting

Tanda Bayi Bingung Puting
Foto: Tanda Bayi Bingung Puting (Healthline.com)

Ketika telah merasakan perbedaan pola dan aliran mengisap, bayi mungkin akan bingung dan mulai kesulitan mengisap payudara.

Si Kecil bahkan mungkin akan menolak payudara sama sekali.

Bingung puting tidak terjadi pada semua bayi.

Beberapa bayi dapat menggunakan dot dan menyusu dari payudara tanpa masalah, sementara yang lain merasa transisi itu sulit.

Jika memungkinkan, banyak ahli laktasi menyarankan menunggu untuk memperkenalkan puting buatan sampai bayi berusia sekitar 4 minggu dan dapat menyusui dengan baik.

Jika bayi mencoba menyusui dengan cara yang sama seperti mereka menyusu dari botol, bayi bisa saja melakukan hal ini yang bisa menjadi tanda bingung puting:

  • Mendorong lidah ke atas saat mereka mengisap, yang dapat mendorong puting keluar dari mulutnya.
  • Tidak bisa untuk membuka mulut cukup lebar selama pelekatan. Hasilnya, bayi tidak bisa mendapatkan banyak ASI, dan puting Moms akan sangat sakit.
  • Frustrasi karena ASI tidak langsung tersedia karena dibutuhkan satu atau dua menit saat mengisap karena harus merangsang refleks let-down.
  • Ini juga bisa terjadi pada bayi yang lebih tua. Misalnya adalah bayi yang ASI-nya tidak tersedia karena perubahan jadwal seperti kembali bekerja.
  • Peregangan yang lebih lama di antara menyusui dapat mengurangi suplai ASI. Bayi mungkin mulai menunjukkan preferensi untuk kedekatan dan kemudahan penggunaan botol.

Cara Mengatasi Bayi Bingung Puting

Cara Mengatasi Bayi Bingung Puting
Foto: Cara Mengatasi Bayi Bingung Puting (Orami Photo Stock)

Lalu bagaimana agar bayi tidak bingung puting?

Ada beberapa tips yang bisa Moms lakukan agar bayi tetap mendapat asupan susu yang optimal.

1. Tunggu Sampai Bayi Mampu Menyusu dengan Baik

Biasanya disarankan untuk menunggu hingga bayi berusia dua atau tiga minggu, sebelum Moms memberikan ASI atau susu formula melalui botol.

“Moms harus menunggu sampai menyusui menjadi lebih mudah bagi Moms dan bayi,” kata Alan Greene, MD, seorang dokter anak di Standford University di Palo Alto, California, seperti dikutip dari situs Parenting.

“Pada dua hingga tiga minggu pertama kehidupan, tidak ada bayi yang ingin berhenti menyusu, sebelum fase menangis.

Sementara pada usia empat sampai enam minggu, memperkenalkan botol mungkin akan menjadi lebih sulit,” kata dia.

2. Minta Orang Lain untuk Memberikan Botol pada Si Kecil

Menurut Standford Childrens, beberapa bayi cenderung tidak mau minum melalui botol jika yang menawarkannya adalah ibunya sendiri.

Maka dari itu, disarankan agar Dads atau anggota keluarga lain di rumah mencoba memberikan ASIP atau susu formula melalui botol pada bayi.

Bukan hanya agar bayi tidak bingung puting, cara ini juga akan membantu bayi untuk menyesuaikan diri dengan orang lain selain Moms yang menyusuinya.

3. Tingkatkan Produksi atau Suplai ASI

Jika Si Kecil lebih sering minum ASIP atau susu formula melalui botol setelah Moms kembali bekerja dan suplai ASI Moms mulai berkurang, ia mungkin menjadi lebih suka minum dari botol karena memiliki aliran susu yang lebih cepat.

Agar bayi tidak bingung puting karena situasi ini, Moms dapat mencoba meningkatkan suplai ASI dengan mengonsumsi makanan bernutrisi dan berfokus untuk sebisa mungkin lebih sering menyusui.

4. Tawarkan Payudara saat Bayi Benar-benar Tenang

Mencoba menyusui saat bayi benar-benar tenang, biasanya di pagi hari atau saat baru bangun tidur siang dapat mencegah bingung puting pada bayi, tulis Dr. Sears melalui Ask Dr Sears.

Jangan menunggu sampai bayi terlalu lapar karena bisa membuat bayi tidak berminat untuk mencoba sesuatu yang baru atau bahkan menjadi sangat rewel ketika Moms ingin menyusui.

5. Perhatikan Pelekatan saat Bayi Menyusu

Selain memperhatikan waktu menyusui, Dr Sears juga menyarankan agar Moms memperhatikan pelekatan bayi.

Pastikan bayi diposisikan dengan benar di lengan Moms.

Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan lidahnya turun sebelum melekat ke payudara dan mengisap ASI.

6. Stimulasi Payudara Sebelum Menyusui

Bayi yang bingung puting biasanya terbiasa dengan aliran cepat dari botol, sehingga cenderung kesal saat menyusu dari payudara yang memerlukan upaya lebih besar.

Oleh karenanya, Moms bisa coba melakukan stimulasi payudara sebelum menyusui dengan cara memompa ASI sedikit atau memijat lembut payudara.

Dengan stimulasi tersebut, Moms dapat membantu mengaktifkan let-down reflex, yaitu refleks yang membuat ASI keluar dari kelenjar payudara ke saluran ASI.

Dengan ini, ASI akan langsung mengalir saat bayi mulai mengisap, sehingga mereka tidak merasa bingung atau putus asa karena aliran ASI yang tertunda.

7. Usahakan Ibu Tetap Tenang

Bayi dapat merasakan kecemasan dari ibunya.

Jadi, meskipun merasa khawatir, usahakan untuk tetap tenang saat menghadapi bayi yang mengalami bingung puting, Moms.

Biasakan bayi menyusu langsung dengan perlahan dan lembut, tanpa memaksanya.

Jadikan waktu menyusui sebagai momen yang menyenangkan dan penuh kasih sayang.

Bingung puting memang bisa membuat Moms merasa cemas, tetapi dengan kesabaran dan konsistensi dalam menerapkan cara-cara di atas, masalah ini dapat diatasi.

Baca Juga: 12 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu dan Cara Mengatasinya

Demikian informasi seputar bayi bingung puting serta cara tepat untuk mengatasinya, Moms.

Jika tips mengatasi bayi yang bingung puting di atas tak membantu, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dan mencari bantuan dari konsultan laktasi.

  • https://www.verywellfamily.com/nipple-confusion-431932
  • https://www.healthline.com/health/parenting/nipple-confusion
  • https://www.nature.com/articles/jp201583
  • https://www.pnas.org/content/111/14/5230

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.