Bisoprolol: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dan Peringatan
Bisoprolol adalah obat yang termasuk dalam kategori beta-blocker.
Obat ini bekerja dengan mengurangi seberapa keras jantung bekerja dan memperlambat detak jantung.
Dokter biasanya meresepkan bisoprolol untuk mengobati tekanan darah tinggi atau hipertensi, dan berbagai kondisi lain yang terkait.
Bisoprolol termasuk obat resep, yang artinya hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep dan pengawasan ketat dari dokter.
Yuk, simak lebih lanjut tentang dosis hingga efek samping bisoprolol jika dikonsumsi sembarangan, Moms!
Baca juga: Sering Ada di Kemasan Obat, Ini yang Dimaksud Kontraindikasi
Apa Itu Bisoprolol?
Tablet minum bisoprolol adalah obat resep yang hanya tersedia dalam bentuk generik.
Obat generik biasanya harganya lebih terjangkau dan mudah didapatkan daripada versi bermerek (obat paten).
Bisoprolol hanya hadir sebagai tablet minum dan digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan penyakit sejenisnya.
Obat ini dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat tekanan darah tinggi lainnya.
Bisoprolol termasuk dalam kelas obat yang disebut beta-blocker.
Obat ini bekerja dengan mengurangi seberapa keras jantung bekerja, juga memperlambat detak jantung.
Jika Moms memiliki tekanan darah tinggi, mengonsumsi obat tersebut dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
Obat tersebut juga digunakan untuk mencegah nyeri dada yang disebabkan oleh angina.
Obat ini pun bisa berfungsi mengobati fibrilasi atrium dan kondisi lain yang menyebabkan detak jantung tidak teratur.
Baca Juga: Mengenal Penyumbatan Jantung, Apakah Bisa Disembuhkan?
Manfaat Bisoprolol
Seperti disinggung sebelumnya, bisoprolol memiliki manfaat untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Selain itu, obat ini juga biasa diresepkan dokter untuk berbagai kondisi lain, misalnya:
- Angina pektoris
- Aritmia
- Gagal jantung
Menurut studi Chinese Medical Journal, bisoprolol dapat secara efektif mengurangi denyut jantung istirahat pada pasien penyakit arteri koroner.
Terutama yang juga mengidap hipertensi komorbiditas.
Studi sebelumnya American Journal of Cardiovascular Drugs, ditemukan bahwa obat tersebut efektif mengatasi berbagai penyakit kardiovaskular.
Obat ini sangat mengurangi risiko kematian pada pasien gagal jantung yang rumit.
Misalnya pasien yang mengidap penyakit ginjal kronis atau diabetes melitus.
Baca Juga: 4 Jenis Alat Terapi Oksigen dan Manfaatnya untuk Pasien dengan Gangguan Pernapasan
Dosis Bisoprolol
Efektivitas sebuah obat salah satu faktornya, yakni mengonsumsinya dengan dosis dan takaran yang pas.
Seperti jenis lain, obat ini juga mengikuti aturan yang telah ditentukan dalam dunia kedokteran.
Dosis bisoprolol untuk setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung pada:
- Usia
- Penyakit yang dialami
- Keparahan kondisi
- Faktor lainnya
Untuk mengetahui dosis yang tepat, konsultasi dengan dokter diperlukan.
Namun, secara umum, dosis bisoprolol untuk mengatasi tekanan darah tinggi pada orang dewasa adalah:
- Dosis awal 5 mg diminum sekali sehari
- Dosis lanjutan dapat ditingkatkan dokter menjadi 10 mg yang diminum sekali sehari
- Dosis maksimal adalah 20 mg per hari
Berbeda halnya pada anak-anak, dosis bisoprolol perlu merujuk pada rekomendasi dokter yang merawat.
Karena termasuk obat keras, sehingga obat ini tidak bisa dibeli bebas di apotik tanpa resep dokter.
Baca Juga: 7 Manfaat Daun Korejat, Termasuk untuk Obat Sakit Mata, Sakit Gigi, dan Sakit Tenggorokan
Peringatan Penting Sebelum Menggunakan Bisoprolol
Bisoprolol dapat menurunkan detak jantung dan tekanan darah.
Tiba-tiba menghentikan penggunaan obat ini tanpa instruksi dokter dapat memperburuk kondisi jantung.
Terutama jika memiliki penyakit arteri koroner. Ini juga dapat menyebabkan perubahan irama jantung atau tekanan darah, nyeri dada yang memburuk, dan serangan jantung.
Selain itu, bisoprolol juga dapat menurunkan beberapa aktivitas jantung. Hal ini dapat menyebabkan atau memperburuk gagal jantung.
Jika mengalami gagal jantung, dokter mungkin secara perlahan akan menghentikan pengobatan bisoprolol.
Sebelum mengonsumsi obat tersebut, berikut ini beberapa hal lain yang perlu diperhatikan:
- Beri tahu dokter jika alergi terhadap bisoprolol, obat lain, atau bahan apa pun dalam obat ini.
- Beri tahu dokter tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen nutrisi, dan produk herbal yang sedang dikonsumsi.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita asma, penyakit paru-paru, jantung, dan kondisi medis lainnya.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Jika akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa sedang menggunakan bisoprolol.
Jika ingin menghentikan obat ini, dokter akan perlahan-lahan menurunkan dosis selama minimal 1 minggu.
Jadi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menghentikan penggunaan obat.
Baca Juga: 6 Obat Sakit Ulu Hati Disertai Mencret dan Pusing yang Aman
Cara Mengonsumsi Obat
Setiap individu, biasanya akan mengonsumsi bisoprolol sekali sehari di pagi hari.
Dokter mungkin menyarankan untuk mengambil dosis pertama sebelum tidur, karena dapat membuat kepala terasa pusing.
Jika tidak merasa pusing setelah mengonsumsi dosis pertama, Moms bisa minum obat ini di pagi hari.
Bisoprolol biasanya tidak membuat perut sakit, jadi bisa mengonsumsinya dengan atau tanpa makanan.
Cara mengonsumsinya, yakni telan tablet dengan segelas air.
Beberapa merek memiliki garis skor untuk membantu memecahkan tablet agar lebih mudah ditelan.
Periksa selebaran informasi di setiap merek produk untuk mengetahui apakah dapat melakukannya.
Biasanya pengobatan dengan bisoprolol bersifat jangka panjang, bahkan seumur hidup.
Bicaralah dengan dokter jika ingin berhenti mengonsumsi obat ini.
Berhenti secara mendadak dapat membuat tekanan darah naik, serta meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Baca Juga: Mengenal Tanda Ovulasi Gagal dan Pembuahan Gagal
Efek Samping Bisoprolol
Tablet minum bisoprolol dapat menyebabkan beberapa jenis efek samping, termasuk mengantuk.
Jangan mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan aktivitas apa pun yang memerlukan kewaspadaan tinggi.
Efek samping bisoprolol yang umum, meliputi:
- Detak jantung lebih lambat
- Diare
- Kelemahan
- Kelelahan
- Pusing
- Kecemasan
- Perubahan dalam hasrat seksual seks
- Mual
- Mata kering atau terbakar
- Sakit kepala
- Gejala pilek atau flu
- Bengkak di bagian tubuh mana pun
Jika efek yang terjadi ringan, biasanya akan hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu.
Jika lebih parah atau tidak hilang, bicarakan dengan dokter atau apoteker yang melayani.
Selain itu, ada juga risiko efek samping serius dari penggunaan bisoprolol, khususnya apabila tidak mematuhi resep dari dokter.
Baca Juga: 12+ Obat Kanker Payudara, dari Medis hingga Herbal Tradisional
Hubungi dokter segera jika memiliki efek samping yang serius, atau memiliki gejala yang terasa mengancam jiwa.
Efek samping yang serius dan gejalanya dapat berupa reaksi alergi parah atau masalah jantung, seperti:
- Ruam kulit
- Gatal-gatal
- Pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah
- Detak jantung tidak teratur atau lambat
- Merasa pusing
- Pingsan
- Masalah pernapasan
- Kaki atau pergelangan kaki bengkak
- Nyeri dada
- Dingin, kesemutan, atau mati rasa di tangan atau kaki
- Kebingungan
- Sakit dan nyeri otot
- Berkeringat
- Tremor
- Muntah
Gejala-gejala tersebut termasuk dalam kondisi berbahaya dan diperlukan perawatan dokter yang cepat.
Baca juga: Aminofilin, Obat Pereda Gangguan Napas dan Asma
Golongan yang Tidak Boleh Konsumsi Bisoprolol
Tidak semua orang boleh mengonsumsi bisoprolol.
Obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi ini sebaiknya tidak digunakan pada beberapa golongan, di antaranya:
- Pernah mengalami reaksi alergi terhadap bisoprolol atau obat sejenisnya.
- Tekanan darah rendah (hipotensi) atau detak jantung yang lambat.
- Gagal jantung yang semakin parah, penyakit jantung, atau baru saja mengalami serangan jantung.
- Masalah sirkulasi darah yang parah di anggota tubuh.
- Sindrom Raynaud yang dapat membuat jari tangan dan kaki kesemutan atau menjadi lebih pucat dari biasanya atau biru.
- Asidosis metabolik, ketika ada terlalu banyak asam dalam darah.
- Penyakit paru-paru atau asma berat.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu apabila memiliki riwayat penyakit tersebut.
Penggunaan obat untuk hipertensi dibolehkan apabila manfaat yang dipertimbangkan lebih besar dibandingkan risikonya.
Baca juga: Ketahui Obat Colchicine: Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya
Interaksi Bisoprolol dengan Obat Lain
Interaksi obat bisa terjadi jika bisoprolol dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan lain, seperti:
- Peningkatan efek samping jika dikonsumsi bersamaan dengan obat golongan antiaritmia kelas I, seperti lidocaine dan phenytoin.
- Peningkatan aktivitas saraf simpatik, jika dikonsumsi bersama obat reserpine dan guanethidine.
- Peningkatan risiko bradikardia atau denyut jantung lambat jika dikonsumsi bersama digoxin.
- Peningkatan risiko hipotensi berat dan atrioventrikular block jika digunakan bersama obat antagonis kalsium.
- Penurunan efektivitas bisoprolol jika digunakan bersama obat antiradang nonsteroid (OAINS) dan rifampicin.
Bolehkah Ibu Hamil dan Menyusui Minum Bisoprolol?
Melansir National Health Services, selama masa kehamilan, obat bisoprolol terbilang aman untuk dikonsumsi.
Obat ini dapat dikonsumsi selama kehamilan dan menyusui dengan beberapa syarat maupun ketentuan dari dokter.
Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diketahui ketika ibu hamil dan menyusui menggunakan bisoprolol:
1. Pemantauan Perkembangan Bayi
Jika sedang program hamil atau sudah hamil, bicarakan dengan dokter tentang manfaat dan kemungkinan bahaya mengonsumsi bisoprolol.
Terkadang, obat ini dapat memengaruhi pertumbuhan bayi.
Oleh karena itu, harus melakukan pemindaian ultrasonografi tambahan untuk memantau ini.
2. Pengaruh Obat dan ASI
Jika dokter atau perawat mengatakan bahwa bayi sehat, Moms boleh saja mengonsumsi bisoprolol saat menyusui.
Tidak banyak informasi tentang apakah obat tersebut dapat terserap ke dalam ASI.
Tetapi mungkin masuk ke dalam ASI dalam jumlah yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan beta blocker lainnya.
Jika sedang menyusui atau berencana untuk menyusui, bicarakan dengan dokter atau apoteker.
Mungkin rekomendasi obat lain lebih baik dan aman digunakan saat menyusui.
Segera konsultasi dokter apabila bayi mengalami tanda-tanda yang berbahaya setelah Moms menggunakan bisoprolol.
Tanda-tanda bahaya tersebut seperti bayi tidak menyusu seperti biasanya, terlihat sangat mengantuk, atau tampak lebih pucat dari biasanya.
Baca Juga: 18 Obat Sariawan Anak yang Aman, Tersedia dari Bahan Alami Hingga Obat di Apotek
3. Minim Risiko untuk Promil
Tidak ada bukti jelas yang menunjukkan bahwa mengonsumsi bisoprolol mengurangi kesuburan baik pada pria maupun wanita.
Bicaralah dengan apoteker atau dokter sebelum mengonsumsinya jika Moms sedang dalam program hamil.
Itulah pembahasan mengenai bisoprolol, mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan interaksinya dengan obat lain.
Pastikan telah berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat ini, ya, Moms!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7249722/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5591796/
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a693024.html
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/bisoprolol-oral-tablet
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/bisoprolol?mtype=generic
- https://www.nhs.uk/medicines/bisoprolol/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-bisoprolol/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.