Boba Baik untuk Kesehatan Tubuh? Ini Penjelasannya.
Walau banyak yang bilang minuman ini berbahaya, ternyata ada hal yang membuat boba baik untuk kesehatan tubuh.
Sekarang ini boba dalam minuman sedang menjadi trend di kalangan masyarakat. Boba alias mutiara tapioka yang biasanya berwarna hitam ini, terbuat dari pati singkong, ubi jalar, dan gula merah.
Biasanya, boba menjadi tambahan dalam minuman teh susu, teh, atau kopi. Ya, minuman kekinian biasa menambahkan boba. Teksturnya yang kenyal dengan rasa yang sedikit manis, boba tentu menjadi topping favorit.
Tetapi, banyak yang berpikir kalau minuman dengan pelengkap boba tidak menyehatkan tubuh 100%.
Apa dampaknya bagi tubuh? Berikut ulasannya.
Baca Juga: 6 Makanan dan Minuman yang Bisa Mengatasi Mual, Moms Wajib Tahu!
Tinggi Gula dan Kalori
Foto: freepik.com
Menurut Andrew Weil, MD, seorang dokter dari Amerika Serikat, boba termasuk pelengkap minuman yang tinggi gula dan kalori. Sebanyak 16 ons boba bisa mengandung 440 kalori dan lebih dari 200 kalori berasal dari lemak.
Apalagi jika satu gelas teh susu boba juga dilengkapi jelly dan topping lainnya. Minuman teh susu tersebut bisa mengandung 250 hingga 384 persen dari asupan gula harian maksimum untuk pria dan wanita.
Padahal pedoman diet Amerika Serikat menyarankan untuk membatasi asupan gula tambahan hingga di bawah 10 persen dari total kalori harian. Berdasarkan diet 2.000 kalori, artinya tidak lebih dari 200 kalori gula per hari.
Karena itu, peneliti menyarankan untuk menghindari tambahan tapioka atau boba yang menambah kalori dan gula. Selain itu, peneliti juga menyarankan untuk menggunakan gula lebih rendah.
Bahkan temuan dari Jerman 2012 mengungkap mutiara tapioka atau boba juga mengandung bahan kimia styrene dan acetophenone untuk penyedap rasa. Sehingga boba tidak kaya nutrisi dan serat seperti biji-bijian utuh.
Sekelompok peneliti Jerman dari University Hospital Aachen, juga menemukan kandungan bifenil aspoliklorinasi atau PCB dalam boba.
Bahan kimian itulah yang dikaitkan dengan penyebab kanker. Selain itu, bahan kimia itu juga memiliki efek buruk lainnya pada sistem kekebalan tubuh, reproduksi, saraf dan endokrin.
Mereka juga mengakui bahwa boba mengandung banyak karbohidrat dan tinggi gula yang berkaitan dengan proses pembuatannya.
Boba biasanya diolah menggunakan air panas, menggunakan banyak gula tambahan hingga 3 jam. Setelah proses itulah, boba bisa mengandung setidaknya 160 kalori dalam satu cangkir.
Sehingga konsumsi boba bisa menambah lebih banyak asupan kalori dan gula harian yang direkomendasikan untuk pria dan wanita.
Selain itu, kebiasaan konsumsi boba juga bisa mempersingkat hidup akibat sejumlah efek sampingnya pada kesehatan tubuh yang sudah dijelaskan.
Jadi, jika dilihat dari kerugian-kerugian ini, tidak bisa dibilang kalau boba baik untuk kesehatan tubuh ya, Moms?
Baca Juga: 4 Resep Minuman ala Kafe yang Bisa Dibuat di Rumah
Ternyata Boba Bisa Baik untuk Kesehatan Tubuh
Foto: laboratorioespresso.it
Meski begitu, boba bisa baik untuk kesehatan tubuh. Terutama dalam hal menambah energi tubuh hingga kolesterol.
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), boba mengandung protein yang merupakan mikronutrien penting dalam tubuh.
Mikronutrien itulah yang diperlukan untuk mengatur pembentukan otot, tidur, aktivitas metabolisme dan pasokan energi tubuh.
Adapun sejumlah manfaat boba yang baik untuk kesehatan tubuh termasuk kandungan kalsium tinggi yang menawarkan sekitar 250 miligram kalsium.
Selain itu, USDA juga menemukan boba mengandung banyak vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Apalagi jika boba mengandung zat besi dan mineral.
Boba juga bisa mengandung seng, tembaga, selenium dan mangan. Mineral inilah yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil untuk membantu sintetis protein, fungsi otak dan lainnya.
Namun, Moms juga masih perlu membatasi jumlah asupan boba agar tidak berisiko mengalami efek sampingnya pada kesehatan tubuh.
Nah, jadi apakah boba baik untuk kesehatan tubuh? Moms bisa menyimpulkannya sendiri, ya!
Baca Juga: 4 Makanan dan Minuman Yang Memengaruhi Kebiasaan Mengompol Anak
(SA/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.