Bolehkah Penderita TBC Makan Bakso? Simak Penjelasannya!
Dilansir dari dalam mayoclinic.com, tuberkukolsis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan karena bakteri Mycobacterium Tuberculosis.
Data WHO mencatat, penyakit TBC cenderung dialami lebih banyak di negara dengan tingkat penghasilan ekonomi menengah rendah.
Memang, penyakit ini dapat diobati dengan antibiotik. Tapi, sembarangan mengonsumsi makanan juga bisa membuat seorang penderita TBC sembuh lebih lama.
Hal ini menyebabkan banyak orang yang mencari tahu berbagai pantangan makanan untuk TBC. Tidak hanya itu saja, banyak orang pun mencari tahu kebenaran berbagai info seputar makanan yang berkembang di masyarakat.
Seperti bolehkah penderita TBC makan gorengan? Bolehkah penderita TBC minum minuman dingin? Hingga bolehkah penderita TBC makan bakso?
Penderita TBC Rentan Mengalami Penurunan Nafsu Makan
Foto: Orami Photo Stock
Sebelum menjawab tentang bolehkah penderita TBC makan bakso, Moms harus tahu terlebih dahulu bahwa memang, pengobatan yang dilakukan untuk orang penderita TBC umumnya dapat memengaruhi berbagai kondisi tubuh.
Biasanya penderita TBC cenderung rentan mengalami perubahan metabolisme, penurunan nafsu makan, hingga malabsorbsi nutrisi.
Malabsorbsi nutrisi adalah kondisi tubuh ketika tidak mampu menyerap gizi makanan yang dikonsumsi sepenuhnya.
Apalagi pengobatan TBC juga bisa memengaruhi sistem kerja pencernaan. Mual disertai muntah hingga kram perut kerap kali dialami sebagai efek samping obat TBC.
Hal ini tentu membuat penderita TBC tidak nyaman karena pengobatan bisa berlangsung hingga kurang lebih satu tahun. Akhirnya, penderita TBC cenderung enggan untuk makan.
Padahal, makan makanan dengan asupan kalori tertentu akan membantu memenuhi kebutuhan energi serta mengoptimalkan sistem kerja kekebalan tubuh.
Jika penderita TBC susah makan dan enggan untuk makan, kecenderungan untuk mengalami malnutrisi (yang akan membawa kepada berat badan kurang ideal) malah akan memperburuk penyakitnya.
Lalu, untuk membangkitkan selera makan, bolehkah penderita TBC makan bakso dan makan makanan favorit lainnya?
Kebutuhan Kalori Wajib Penderita TBC
Foto: Orami Photo Stock
Sebelum mengetahui jawaban bolehkah penderita TBC makan bakso, Moms dan Dads perlu mengetahui terlebih dahulu kebutuhan kalori yang perlu didapatkan oleh penderita TBC.
Jurnal Tuberculosis and Nutrition pun menyarankan untuk menambah konsumsi makanan sumber energi selama enam minggu penuh dalam masa pengobatan TBC.
Dengan demikian, kondisi fisik penderita TBC akan cenderung lebih baik dibanding penderita TBC lain yang tidak diberikan energi tambahan.
Kalori wajib yang sebaiknya dipenuhi oleh penderita TBC adalah 40 hingga 45 kkal dari berat badan penderita TBC per hari.
Itulah sebabnya situs tbfacts.org menyarankan penderita TBC untuk makan makanan peningkat energi yang berasal dari karbohidrat dan lemak baik.
Sumber karbohidrat sehat bisa diperoleh dari nasi, bubur, roti, gandum, kentang, hingga nasi tim.
Sementara sumber makanan dengan lemak tidak jenuh atau lemak baik bisa dengan mudah didapatkan dari daging rendah lemak, susu rendah lemak, ikan, hingga kacang-kacangan.
Bagaimana dengan sumber proteinnya? Penderita TBC disarankan untuk mendapatkan 2 hingga 2,5 gr/kg dari berat badan per hari. Imbangi asupan protein hewani dan nabati untuk mempercepat penyebuhan penyakit TBC.
Tak hanya itu saja. Kebutuhan vitamin dan mineral seperti vitamin A, vitamin D, vitamin C, zat besi, selenium hingga seng sangatlah dibutuhkan oleh penderita penyakit TBC.
USDA Nutrition Data menyatakan bahwa penderita TBC cenderung memiliki kadar seng rendah dibanding orang yang dalam kondisi sehat. Makanan mengandung seng dapat diperoleh dari bahan makanan seperti jamur, bayam, brokoli, bawang putih, hingga makanan laut.
Jika sulit makan dalam porsi besar. Makanlah dengan pola makan seperti penderita maag, yaitu porsi kecil tapi sering.
Baca juga: Penderita Maag Puasa Ramadan, Amankah?
Bolehkah Penderita TBC Makan Bakso?
Foto: Orami Photo Stock
Turunnya nafsu makan penderita TBC membuat orang tersebut cenderung memilih makanan kesukaannya. Rata-rata, agar nyaman dan lebih akrab di lidah, banyak penderita TBC cenderung memilih makan bakso.
Tapi, bolehkah penderita TBC makan bakso? Sebenarnya tidak ada larangan untuk penderita TBC makan bakso.
Namun menurut situs kementriankesehatan.com, sebaiknya penderita TBC mengonsumsi bakso sebagai menu tambahan. Bukan menggantikan porsi makanan kaya gizi yang dikonsumsi sehari-hari.
Seporsi bakso sapi dengan mangkuk ukuran sedang ternyata hanya mengandung 3,4gr protein, 3,6gr lemak, dan 2,1gr karbohidrat.
Kecuali jika bakso yang disajikan tersebut, Moms buat sendiri menggunakan daging sapi sehingga lebih mudah dikontrol kualitas gizinya, ya!
Selain itu yang dikhawatirkan dari mengonsumsi bakso yang tidak diolah sendiri adalah penggunaan bumbu penyedap, minyak, saus atau sambal yang pedas, hingga bahan pengawet yang memicu gatal dan batuk terus menerus.
Hal ini tentu membuat penyakit TBC makin parah.
Baca juga: 6 Makanan Sehat yang Bantu Lawan Infeksi Virus
Bolehkah penderita TBC makan bakso? Boleh-boleh saja. Namun, agar terhindar dari masalah baru, penderita penyakit TBC sebaiknya mengonsumsi bakso setelah dua bulan pengobatan obat, batuk reda, dahak tidak lagi bercampur darah, dan batasi konsumsinya.
Meski demikian, setiap pasien TBC memiliki kondisi kesehatan yang berbeda tiap bulannya. Saat ingin makan bakso, atau makanan lain yang berpotensi memicu rasa gatal, tanyakan dulu kepada dokter ahlinya.
Makanlah makanan bergizi seimbang dan jauhi asap rokok serta polusi.
Itulah jawaban dari bolehkah penderita TBC makan bakso. Semoga bisa menjadi referensi dan informasi yang tepat.
- https://www.kementriankesehatan.com/2020/07/tbc-makan-bakso.html
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2813110/
- https://www.myfooddata.com/articles/foods-high-in-selenium.php
- https://tbfacts.org/food-tb/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tuberculosis/symptoms-causes/syc-20351250
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.