Mengenal Bonding Time Bersama Anak dan Cara Melakukannya!
Membangun ikatan yang kuat (bonding) dengan anak-anak dan mempertahankannya saat mereka tumbuh membutuhkan upaya yang cukup.
Tidaklah cukup hanya memberi tahu anak-anak kita bahwa kita menyayangi mereka.
Kita perlu mewujudkan cinta setiap hari agar mereka merasakan kasih sayang dari orang tua.
Sebagai orang tua, tentunya menginginkan anak yang mandiri, mampu berdiri sendiri dan menghadapi tantangan di dunia seiring ia tumbuh dewasa.
Apalagi di era modern saat ini, tak jarang gadget menjadi 'teman' anak di sela-sela kesibukan orang tua.
Lantas apakah ini sebenarnya baik untuk membantu bonding orang tua dan anaknya?
Mari cari tahu penjelasan di bawah ini, Moms!
Baca Juga: 4 Tipe Pola Asuh Anak, Mana yang Moms Pilih?
Apa Itu Bonding Time dengan Anak?
Bonding time adalah keterikatan kuat yang berkembang antara orang tua dan anaknya.
Hal ini membuat orang tua ingin mencurahkan anaknya dengan cinta dan kasih sayang serta untuk melindungi dan merawat Si Kecil.
Hal kecil dari bonding bisa dilihat ketika orang tua bangun di tengah malam untuk menyusui bayi dan menenangkan mereka saat menangis.
Melansir Kids Health, ikatan yang kuat antara orang tua dan anak dapat menumbuhkan ikatan batin dan rasa aman serta harga diri yang positif.
Batin orang tua terhadap anaknya dapat memengaruhi perkembangan sosial dan kognitif anak.
"Orang tua hadir menemani anak untuk melakukan berbagai aktivitas agar anak merasa dicintai, diperhatikan dan dihargai. Ini adalah langkah kecil dari melakukan bonding dengan anak," ucap Roslina Verauli, M. Psi.,Psi, Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga saat Talkshow The Power of Playing Game: Bonding Time with Kids, pada Senin, 21 Desember 2020.
"Meskipun ini langkah kecil, tapi sangat memengaruhi psikis anak dalam menyadari kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya," lanjut perempuan yang akrab disapa Vera ini.
Bonding time saat orang tua ikut menemani anak bermain atau belajar, hal ini sangat berdampak positif bagi anak untuk mengembangkan motoriknya.
Seperti meningkatkan kemampuan berbahasa, mengatur emosi dan kemandirian pada anak.
Tentunya, bonding time memiliki pengalaman tersendiri untuk Moms, yakni merasa bangga dan senang melihat Si Kecil dapat tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang berani dan tangguh.
Baca Juga: Mengenal Pola Asuh Permisif dan Dampak Buruknya pada Anak
Tantangan Bonding Time di Era Modern
Tantangan bonding time antara orang tua dengan anak saat ini tentu tidak jauh dari masalah gadget.
Memang, ini sudah memasuki ranah pribadi di setiap kegiatan kecilnya, seperti sedang makan, bermain, belajar dan waktu luang.
Roslina Verauli, sebagai psikolog anak mengungkapkan, masa kecil orang tua dan anak-anak saat ini sudah sangat berbeda.
Ketika anak jaman dulu dapat dengan mudah melakukan pendekatan dengan orang tua, saat ini orang tua milennial memiliki tantangan untuk melawan gadget.
Gejala anak yang kecanduan gadget adalah bisa dilihat dari postur tubuhnya yang sedikit gemuk, menandakan anak kurang gerak. Karena ketika bermain gadget, ia akan duduk berlama-lama dan minim aktivitas fisik.
"Orang tua harus pintar-pintar mencari ide untuk dapat memanfaatkan gadget sebagai media yang edukasi dan menghibur untuk anak. Misalnya membatasi waktu bermain gadget atau ikut menenami anak ketika bermain gadget," ucap momfluencer, Dian Ayu Lestari, di talkshow yang sama.
Baca Juga: Gadget Jadi Penyebab Mata Silinder pada Anak, Hati-hati!
Menurut penelitian Journal of Depression and Anxiety, dampak gadget ternyata dapat memengaruhi gangguan mental pada anak, lho!
Hal ini dikenal sebagai Attention deficit: Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan mental yang mengacu pada masalah seperti menurunnya konsentrasi anak dan kesulitan mengontrol perilaku yang tidak pantas.
Ini biasa terjadi pada anak-anak dan menyebabkan mereka menjadi cepat gelisah, tidak dapat fokus dan mudah teralihkan.
Perubahan perilaku ini dapat menyebabkan masalah pada periaku di sekolah atau di rumah.
Baca Juga: Hal yang Harus Moms Ketahui saat Menghadapi Anak Demam Naik Turun, Jangan Panik!
Manfaat Bonding Time untuk Pertumbuhan Anak
Ada beberapa manfaat bonding yang bisa didapatkan anak dan juga orang tua, di antaranya:
1. Meningkatkan Keterampilan Si Kecil
Begitu anak lahir, mereka mulai belajar keterampilan motorik, keterampilan bahasa, keterampilan kognitif, dan keterampilan emosional.
Bonding time dengan anak adalah untuk orang tua membantu anak meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam dirinya.
Dampak bonding time ini sangat terasa untuk menunjang pertumbuhan anak, seperti kemampuan motorik, sebagian besar tanggung jawab keluarga untuk mengajarkan keterampilan ini.
Anak akan belajar cara duduk, berjalan, berlari, memanjat, memegang sendok, dan sebagainya.
Ini tampak sangat alami bagi orang dewasa, tetapi ini adalah keterampilan yang harus disesuaikan pada usia yang sangat muda, dan juga memperkuat kemandirian anak untuk perkembangan mereka.
2. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Anak
Selain itu, melatih anak berkomunikasi dengan lancar juga salah satu bagian dari bonding time.
"Kegiatan menyusui, memandikan anak dan melatih imajinasinya serta mengobrol tatap muka dengan anak adalah satu proses untuk mengembangkan otak anak untuk 2-5 tahun mendatang," ujar Vera.
Keterampilan bahasa adalah komponen penting lain dari peran keluarga dalam perkembangan anak.
Ketika orang tua bercerita dan bertukar ide dengan anaknya, orang tua akan memberikan 'tabungan' untuk anak dalam memperlancar aspek komunikasinya.
Di masa mendatang, Si Kecil akan dengan mudah berkomunikasi dengan orang dan belajar mendengarkan dan memahami orang lain.
Sementara, aspek yang tak kalah penting untuk menunjang pertumbuhan anak adalah orang tua dapat mengajarkan anak untuk mengenal emosinya.
3. Melatih Anak Mengenal Emosi
Mengenal emosi penting untuk mereka tahu kapan harus memiliki simpati dan kasih sayang untuk orang lain, serta mengajari mereka cara menghadapi suka dan duka yang datang dalam hidup.
"Aku secara tidak sengaja mengajarkan anak cara menerima kekalahan waktu bermain game kesukaannya. Ini penting karena ketika anak sudah tahu arti kekalahan dari hal kecil, maka saat ia tumbuh ia dapat menerima kegagalan yang sebenarnya di dalam hidup," tambah Dian.
Jika anak tidak memiliki keterampilan emosional yang tepat, mereka tidak akan dapat menghadapi kenyataan yang buruk di masa mendatang.
Baca Juga: Perkembangan Bayi 14 Bulan dan Stimulasi Pertumbuhan
Cara Mempererat Bonding Bersama Anak
Apakah Moms masih bingung mengenai cara terbaik mempererat bonding bersama anak? Ini dia beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Makan Sekeluarga
Mungkin Moms dan Dads sibuk bekerja sehingga tidak bisa setiap hari makan bersama sekeluarga setiap hari.
Namun, luangkan beberapa hari dalam seminggu untuk makan bersama.
Moms dan Dads bisa memilih waktu terbaik, misalnya saat sarapan atau makan malam.
Saat makan bersama, jangan gunakan gadget sama sekali, sehingga Moms, Dads, dan Si Kecil bisa mengobrol dengan lebih fokus.
Studi Canadian Family Physician menunjukkan bahwa makan bersama sekeluarga akan meningkatkan kepercayaan diri dan prestasi anak di sekolah.
Sebaliknya, anak kemungkinan akan mengalami gangguan makan, mengonsumsi alkohol, dan memiliki perilaku buruk bila jarang makan bersama keluarganya.
2. Melakukan Pekerjaan Rumah Bersama
Jangan hanya Moms atau Dads yang melakukan pekerjaan rumah tangga, tapi libatkan anak-anak juga!
Buatlah daftar pekerjaan rumah dan tugaskan pada masing-masing anggota keluarga. Lakukan hal ini bersama-sama pada akhir pekan.
Selain meningkatkan bonding, tugas rumah tangga juga melatih anak menjadi lebih bertanggung jawab dan ia akan merasakan kepuasan setelah berhasil melakukan tugasnya.
Setelah selesai, keluarga bisa menjadwalkan makan di restoran, membeli es krim, atau menonton film.
3. Menjadi Orang Tua yang Suportif
Poin satu ini mungkin sering dilupakan.
Tidak melulu soal kegiatan, sesederhana menjadi orang tua yang suportif pada anak juga bisa memperkuat bonding, lho.
Bonding ini akan berlangsung selamanya dan akan selalu diingat oleh Si Kecil.
Pelajari apa saja hal atau hobi yang disukai oleh anak, lalu jelaskan pada anggota keluarga lain untuk saling mendukung kesukaan masing-masing dalam kondisi baik ataupun buruk.
Anak harus merasa aman menceritakan kejadian baik atau buruk di dalam hidupnya pada Moms, Dads, dan kakak atau adiknya.
Tujuannya adalah agar seluruh keluarga merasa senang ketika ada kejadian baik, tapi bisa tetap saling mendukung saat ada kondisi yang kurang menyenangkan.
Misalnya, saat anak mendapatkan nilai buruk di sekolah atau ketika ia tidak dipilih bergabung ke tim sepak bola.
Penelitian berjudul Family Relationships and Well-Being menjelaskan bahwa hubungan dan bonding yang baik di keluarga akan membuat anggota keluarga lebih mudah menghadapi stres, memiliki kebiasaan yang baik, dan meningkatkan nilai diri, sehingga kesejahteraan mereka pun meningkat.
4. Membuat Rencana Akhir Pekan
Sebagai orang tua, perlu untuk membuat rencana akhir pekan sebagai bagian dari bonding time.
Untuk orang tua pekerja, sebaiknya untuk menyelasaikan tugas sebelum di akhir pekan agar tidak mengganggu waktu berkualitas dengan anak-anak di rumah.
"Ketika aku ingin bekerja, biasanya aku izin dengan anak-anak. Dan ini menjadi hutang waktu untuk membayarnya ke mereka di hari lain untuk menemani mereka bermain," ucap Dian Ayu Lestari, seorang Momfluencer.
Pergi ke rumah nenek atau menghabiskan akhir pekan di rumah juga tak ada salahnya untuk bonding time dengan anak.
Misalnya membuat rencana untuk melakukan beberapa kegiatan seru seperti bermain bola, olahraga, melukis atau bermain air.
Dengan ini orang tua hadir menemani anak bermain dan anak akan merasa dicintai dan diperhatikan.
Baca Juga: Anak Susah Tidur? Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya
5. Bermain Board Games
Bermain board games bisa melatih kreativitas anak dan juga kedekatan dengan orang tuanya.
Bonding time dengan meluangkan waktu untuk berman dengan anak, akan membuat mereka merasa dicintai.
Board games juga memberikan kesempatan anak untuk melatih emosi yang menantang.
Selain itu, ini juga memberi orang tua kesempatan untuk merefleksikan perasaan dan membantu anak-anak menemukan cara yang tepat untuk mengungkapkan rasa frustrasi mereka.
Selagi bermain, anak juga akan belajar mengenal emosional pada tubuhnya dan peran orang tua untuk membantu cara mengatasinya. Kreatif ya Moms, bermain sambil belajar.
6. Memandikan Anak
Siapa sangka, dari aktivitas rutin kecil ini ternyata memandikan anak menjadi salah satu cara untuk bonding time.
"Ketika memandikan anak, ibu bisa membuat imajinasi yang seru seperti membuat dongeng busa, membuat bentuk-bentuk busa, serta mengajak anak mengobrol ketika sedang dimandikan," tambah Roslina Verauli, M. Psi.,Psi.
Anak menyukai aktivitas yang sifatnya ringan, seru, dan santai. Memandikan anak adalah kesempatan orang tua untuk melakukan bonding time agar ia merasa diberikan perhatian dan kasih sayang.
Selain mengurus dan mengasuh anak adalah kewajiban orang tua, memberikan ia sedikit imajinasi dapat melatih saraf kembang anak, lho.
Namun perlu diingat, menurut American Academy of Dermatology Association, memandikan anak di atas 6-11 tahun tidak perlu sering-sering. Cukup sekali atau dua kali dalam seminggu. Namun, ini tergantung pada aktivitas anak.
7. Menyusui Anak
Menyusui anak adalah salah satu cara terbaik untuk menjalin ikatan dengan Si Kecil.
Menyusui tidak hanya sekedar memberikan nutrisi, tetapi kenyamanan, pengasuhan dan menghabiskan waktu dengannya sebagai bonding time.
Proses menyusui melepaskan oksitosin, yang merupakan hormon cinta yang mendorong ikatan antara ibu dan bayi.
MenurutAmerican Psychological Association, menyusui adalah bagian dari faktor pengasuhan, bukan hanya sebagai pertimbangan kesehatan.
Menyusui adalah kegiatan untuk memungkinkan kita sebagai orang tua lebih memahami peran untuk meningkatkan hubungan yang baik dengan anak dan keluarga.
Baca Juga: Jangan Terbawa Emosi, Ini 11 Cara Menenangkan Anak Rewel
8. Menemani Anak Saat Bermain Gadget
Gadget menjadi tantangan baru orang tua zaman sekarang sebagai media edukasi dan hiburan untuk anak.
Tentu, gadget dibolehkan untuk digunakan anak dengan batasan waktu dan harus ditemani dengan orang tuanya.
Sebab, sebagian orang tua banyak yang membiarkan anak bermain gadget tanpa pengawasan yang cukup.
Meskipun banyak penelitian yang mengungkap dampak negatif gadget terhadap anak-anak, namun menurut beberapa pakar, teknologi bisa memberikan manfaat positif.
Teknologi butuh diperkenalkan pada anak. Tentu saja dengan tetap dimoderasi. Anak-anak butuh memperoleh pengetahuan yang tepat atas kemajuan teknologi.
Roslina Verauli, M.Psi., Psi. menjelaskan "Disinilah pentingnya peran orang tua dalam memberikan perlindungan dan pendampingan pada anak. Terutama saat bermain, termasuk bermain games dalam bentuk aplikasi maupun online."
9. Sentuhan Fisik
Bukan hanya untuk pasangan, sentuhan fisik juga bagian dari bonding time dengan anak.
Anak-anak yang merasakan sentuhan fisik" dari orang tua, mereka lebih merasa dicintai dan timbul kedekatan yang lebih.
Mereka merasa seperti cinta sejati yang ditunjukkan odari pelukan, ciuman, pelukan erat, tepukan di bahu, usapan kepala, serta canda tawa yang menyenangkan.
Baca Juga: 8 Aktivitas Eksperimen Sederhana untuk Anak, Dapat Menstimulasi Otak Si Kecil!
Nah, setelah mengenal bonding dengan anak apakah Moms akan memulai cara ini untuk menjalin hubungan lebih akrab dengan Si Kecil? Sharing yuk Moms!
- https://kidshealth.org/en/parents/bonding.html
- https://www.longdom.org/open-access/the-impact-of-using-gadgets-on-children-2167-1044-1000296.pdf
- https://www.verywellfamily.com/how-to-strengthen-your-familys-bond-ten-tips-2609591
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4325878/
- https://academic.oup.com/innovateage/article/1/3/igx025/4617833#204190458
- https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/care/child-bathing
- https://www.apa.org/news/press/releases/2017/10/bonding-breastfeeding
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.