11 Juli 2024

Brainstorming 101, Ini Cara Melakukannya agar Ide Meluap!

Bisa dilakukan secara individual maupun berkelompok

Moms mungkin pernah mendengar istilah brainstorming. Dalam Bahasa Indonesia, istilah brainstorming memiliki arti curah pendapat.

Mengutip dari American Society for Quality, brainstorming didefinisikan sebagai metode penciptaan ide untuk menghasilkan sejumlah besar ide-ide kreatif dalam waktu singkat.

Brainstorming biasanya dilakukan ketika seseorang atau sebuah kelompok menginginkan berbagai pilihan ide, ide orisinil, dan partisipasi seluruh kelompok.

Awalnya, cara mencari ide ini dicetuskan oleh Alex F. Osborn dalam bukunya yang berjudul Applied Imagination (1953).

Menurut studi di Journal of Education and Practice, brainstorming merupakan cara yang efektif dalam mengembangkan keterampilan berpikir kreatif.

Dalam praktiknya, teknik ini bisa dilakukan dengan berbagai metode. Berikut penjelasannya, simak Moms!

Baca Juga: 17 Peluang Karier Jurusan Ilmu Komunikasi, Ada Copywriter

Pengertian Brainstorming

Diskusi di Kantor
Foto: Diskusi di Kantor (Freepik.com/tirachardz)

Melansir laman Mind Tools, brainstorming adalah kegiatan menciptakan lingkungan yang bebas dan terbuka yang mendorong setiap orang untuk berpartisipasi.

Beragam ide unik disambut dan dibangun, dan semua peserta didorong untuk berkontribusi penuh.

Dengan begitu, brainstorming membantu mereka dalam mengembangkan beragam solusi kreatif.

Selama sesi, sebaiknya seluruh peserta menghindari terus memberikan kritik dan lebih menghargai ide.

Hal ini karena setiap gagasan atau asumsi dapat dipertimbangkan, semua ide-ide tak terbatas dan imajinatif mungkin bisa digunakan untuk memecahkan masalah.

Selain menyenangkan, cara ini juga dapat membangun ikatan antar anggota tim saat mereka memecahkan masalah dalam lingkungan yang positif dan bermanfaat.

Metode Brainstorming

Meeting di Kantor
Foto: Meeting di Kantor (Unsplash.com/Austin Distel)

Ada berbagai metode brainstorming yang cukup efektif untuk menghasilkan ide kreatif dalam waktu singkat.

Apa saja ya? Simak selengkapnya, Moms.

1. Mind Mapping

Metode ini dilakukan dengan cara membuat diagram kumpulan pemikiran yang berbeda.

Moms bisa memulainya dengan menggambar simpul pusat dan kemudian menggunakan garis, simbol, warna, gambar, dan kata-kata untuk menghubungkan simpul itu ke informasi lain.

2. Brain Writing

Metode berikutnya, yakni bernama brain writing.

Untuk memulai sesi brain writing, coba berikan seluruh peserta kelompok 1 lembar kertas, beri mereka petunjuk, dan minta mereka untuk menuliskan ide sebanyak mungkin pada kertas tersebut dalam waktu 5 menit.

Kemudian, setiap orang menyampaikan idenya kepada orang berikutnya.

Dalam 5 menit berikutnya, orang berikutnya membaca saran asli dan menghasilkan 3 ide tambahan.

Setelah 6 sesi atau selama waktu 30 menit, kelompok pun dapat menghasilkan 108 ide.

Apabila Moms memiliki lebih banyak waktu, menambah sesi brainstorming tak ada salahnya, lho.

Coba bacalah gagasan-gagasan itu dengan keras di depan seluruh peserta.

Tempatkan kertas berisi ide-ide tersebut di dinding atau papan, dan kelompokkan ide-ide serupa untuk menentukan mana yang terbaik.

Baca Juga: 8 Cara Membangun Teamwork yang Efektif dalam Dunia Kerja, Pastikan Komunikasi Selalu Lancar!

3. Rapid Ideation

Metode ini dilakukan dengan cara memberikan batas waktu kepada kelompok dan mintalah semua peserta menulis ide sebanyak mungkin di selembar kertas, catatan tempel, atau di dokumen elektronik.

Setelah selesai, Moms dapat meminta kelompok untuk memberikan suara pada ide-ide terbaik, mendiskusikan apa yang semua orang pikirkan, atau dapat memberikan ide-ide tersebut kepada seorang “pengambil keputusan” untuk memilih ide yang paling dapat ditindaklanjuti.

4. Team Brainstorming

Dalam melakukan metode ini, bagilah tim menjadi kelompok-kelompok kecil atau berpasangan untuk bertemu selama beberapa menit dan menghasilkan ide sebanyak mungkin dalam jangka waktu tertentu.

Masing-masing tim dapat memiliki papan tulis, papan poster atau selembar kertas besar untuk menuliskan ide mereka.

Ketika waktu habis, setiap tim akan mempresentasikan ide-ide mereka dalam jangka waktu yang ditentukan.

Ketika presentasi, diskusi akan terbentuk secara alami.

Dengan cara ini, sebuah kelompok atau organisasi pun bisa memilih ide yang paling baik.

5. Round Robin

Teknik round robin dimulai dengan mengajak salah satu peserta untuk berbagi ide.

Peserta tersebut kemudian berkeliling kelompok dan meminta setiap orang berbagi ide yang dibangun dari ide sebelumnya.

Metode ini melibatkan improvisasi nyata dan cepat.

Dari salah satu peserta tersebut, nantinya akan ditentukan manakah ide terbaik yang mewakili kelompok.

6. Figure Storming

Dalam figure storming, kelompok brainstorming memilih tokoh terkenal yang tidak ada di ruangan atau sesi.

Tokoh ini bisa jadi bos, karakter fiksi, atau tokoh masyarakat terkenal.

Kemudian, setiap peserta akan mendiskusikan bagaimana orang tersebut menyelesaikan masalah.

Dari sinilah berbagai ide kreatif bisa dihasilkan dan dipertimbangkan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Baca Juga: 10+ Pekerjaan untuk Introvert, Mana yang Paling Cocok?

7. Starbusting

Teknik brainstorming lainnya adalah starbusting.

Fokusnya ada pada pembentukan pertanyaan daripada jawaban.

Starbursting menantang anggota tim untuk mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin tentang topik utama sesi curah pendapat.

Teknik ini dapat digunakan secara berulang, dengan lapisan pertanyaan lebih lanjut sehingga mencakup jawaban atas rangkaian pertanyaan awal atau inti permasalahan.

8. Online Brainstorming

Di era serba digital seperti saat ini, online brainstorming termasuk dalam teknik curah pendapat yang banyak digunakan.

Sesuai dengan namanya, online brainstorming adalah proses melakukan sesi brainstorming secara digital.

Brainstorming online memungkinkan tim jarak jauh untuk terhubung, berkolaborasi, dan membuat ide dengan lebih mudah.

9. Silent Brainstorming

Silent brainstorming dilakukan dengan peserta menulis gagasan-gagasannya secara individu dalam waktu yang ditentukan tanpa berbicara atau berdiskusi.

Mereka dapat menulis ide-ide apa pun yang muncul di pikiran mereka terkait dengan tujuan atau masalah yang diberikan.

Selama sesi brainstorming, peserta diminta untuk tetap diam dan fokus pada pembuatan ide-ide mereka sendiri.

Mereka tidak diperbolehkan berbicara atau berinteraksi dengan peserta lainnya.

Setelah itu, ide-ide tersebut dibagikan dan didiskusikan oleh seluruh kelompok.

Dapat melakukan evaluasi untuk memilih ide-ide yang paling menjanjikan atau relevan dengan tujuan yang ditetapkan.

Silent brainstorming memiliki beberapa keuntungan, seperti memberikan kesempatan bagi semua peserta untuk berkontribusi tanpa intimidasi atau dominasi dari satu atau beberapa peserta yang lebih vokal.

Ini juga memungkinkan peserta untuk fokus sepenuhnya pada pembuatan ide-ide mereka tanpa terganggu oleh gangguan eksternal.

Baca Juga: 10 Cara Ternak Lovebird bagi Pemula, Bisa Jadi Ide Bisnis Menggiurkan

Cara Melakukan Brainstorming yang Efektif

Kerja Sama di Kantor
Foto: Kerja Sama di Kantor (Freepik.com/lifestylememory)

Satu hal paling penting untuk menemukan ide melalui metode ini adalah memiliki seseorang yang bertindak sebagai fasilitator.

Apabila suatu kelompok ingin menghasilkan ide terbaik melalui brainstorming, sebaiknya terapkan beberapa tips berikut agar lebih maksimal.

1. Tentukan Fasilitator

Sebelum melakukan brainstorming, diperlukan adanya seorang fasilitator.

Dengan fasilitator, sesi brainstorming akan berlangsung lebih efektif.

Dalam menentukan fasilitator, pilihlah seseorang yang tidak memihak, yang tidak takut untuk memandu (atau mengarahkan) percakapan sesuai kebutuhan, dan yang akan berusaha untuk memastikan setiap orang mendapat kesempatan untuk berkontribusi.

Fasilitator sesi brainstorming juga merupakan orang yang akan bertugas untuk menguraikan, mengklarifikasi, dan menegakkan aturan dalam kelompok.

Selain itu, fasilitator akan melacak ide-ide terbaik, menjelaskan langkah selanjutnya untuk realisasi, dan berbagi rincian curah pendapat dengan orang yang berkepentingan pada akhir sesi.

2. Kumpulkan Orang yang Tepat

Untuk mendapatkan hasil curah pendapat yang maksimal, pastikan memilih orang-orang yang tepat.

Sebaiknya, peserta yang terlibat merupakan individu dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu dalam organisasi.

Tentunya, anggota tim yang dipilih harus memiliki koneksi dengan masalah yang ingin diselesaikan dalam sesi curah pendapat.

Selain menyatukan anggota tim dengan perspektif berbeda tentang produk, perusahaan, dan klien, pastikan kelompok brainstorming tidak terlalu besar atau terlalu kecil.

Idealnya, sesi brainstorming melibatkan 6–10 orang peserta di dalamnya.

Baca Juga: Mengenal Jurusan Informatika dan Prospek Kariernya!

3. Visualisasikan Tujuan

Jangan lupa untuk menentukan tujuan yang jelas sehingga sesi curah pendapat berlangsung efektif.

Mengutip Indeed, memvisualisasikan topik utama dapat menginspirasi dan memberi ide kepada setiap peserta untuk mencapai tujuan.

Visualisasi tujuan juga dapat mengingatkan setiap peserta tentang inti percakapan, memungkinkan tim brainstorming untuk menyesuaikan fokus dan tetap produktif selama sesi berlangsung.

4. Dokumentasikan Diskusi

Tips brainstorming efektif lainnya yang perlu diterapkan yaitu dengan melakukan dokumentasi selama proses diskusi.

Dokumentasi adalah salah satu strategi yang paling penting untuk keberhasilan brainstorming.

Hal ini karena brainstorming melibatkan pembuatan banyak ide dengan cepat, dokumentasi dapat membantu kita mereferensikannya nanti dan menganalisis ruang lingkup diskusi secara keseluruhan.

Kita dapat mendokumentasikan sesi curah pendapat dengan menggunakan perekam audio, membuat catatan mendetail, atau memotret alat bantu curah pendapat visual apa pun, seperti mind mapping.

5. Dukung Setiap Ide

Untuk mendorong kreativitas dan keterbukaan saat melakukan brainstorming, cobalah untuk menemukan aspek positif dari setiap ide yang anggota tim hasilkan.

Bahkan jika sebuah ide tidak sempurna untuk sebuah proyek, cari potensi keuntungannya dan atribut positif lainnya.

Jadi selama brainstorming, dukunglah ide-ide baru tanpa menghakimi.

Ingatlah bahwa kegiatan ini merupakan sesi kelompok, sehingga tidak ada ide yang buruk.

Menjadi sosok yang suportif dengan menyemangati diri sendiri dan orang lain dapat membuat semua orang merasa lebih nyaman berbagi ide, yang tentunya sangat penting untuk kesuksesan brainstorming.

6. Utamakan Kolaborasi daripada Kritik

Dalam usaha mengumpulkan ide dengan brainstorming, pastikan untuk mengutamakan kolaborasi dibandingkan kritik.

Dengan berfokus pada kolaborasi bersama anggota tim saat mereka berbagi pemikiran, kita dapat mendorong terciptanya suasana kreatif sekaligus meningkatkan kualitas ide dalam sesi brainstorming.

Ingatlah bahwa tidak ada satu pun ide yang buruk selama sesi curah pendapat.

Kita mungkin hanya membutuhkan perspektif lain untuk mengetahui sisi positif dari setiap ide yang diajukan.

7. Ulangi Hingga Beberapa Sesi

Mengasah teknik brainstorming yang efektif membutuhkan latihan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mengulanginya hingga beberapa sesi.

Kita bisa mendapatkan hasil maksimal dari upaya brainstorming dengan menjadwalkan beberapa sesi brainstorming.

Dengan begitu, setiap individu yang terlibat dalam curah pendapat bisa memiliki waktu yang cukup untuk melakukan riset dan perencanaan tambahan.

Jadi, waktu tambahan dapat memberi partisipan ide untuk sesi mendatang, yang menjadikannya lebih produktif.

Menjadwalkan beberapa sesi ini juga dapat mencegah kelelahan berpikir kreatif dan memungkinkan kita kembali menemukan ide dengan perspektif baru.

Baca Juga: 17 Peluang Karier Jurusan Ilmu Komunikasi, Ada Copywriter

Manfaat Brainstorming

Ilustrasi Brainstorming
Foto: Ilustrasi Brainstorming (Pexels)

Brainstorming adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan ide-ide kreatif dengan mengumpulkan kontribusi dari berbagai individu dalam suatu kelompok.

Manfaatnya sangat beragam dan dapat diterapkan dalam berbagai konteks, baik dalam dunia bisnis, pendidikan, seni, atau bahkan dalam pemecahan masalah sehari-hari.

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari proses brainstorming:

1. Penghasilan Ide Kreatif

Brainstorming membantu menghasilkan beragam ide-ide yang mungkin tidak muncul jika hanya satu orang yang berpikir.

Berkat berbagai pandangan dan pengalaman, ide-ide kreatif dapat muncul dengan lebih mudah.

2. Peningkatan Kreativitas

Partisipasi dalam sesi ini merangsang pemikiran kreatif dan inovatif.

Ini membantu melatih otak untuk berpikir di luar kotak dan melihat masalah dari berbagai sudut pandang.

3. Kolaborasi

Brainstorming mendorong kolaborasi antarindividu. Ini memungkinkan anggota tim atau peserta untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka, memperkuat kerja tim, dan meningkatkan pemahaman bersama.

4. Penemuan Solusi

Kegiatan ini adalah alat yang efektif untuk pemecahan masalah.

Dengan berfokus pada masalah atau tantangan tertentu, brainstorming membantu menemukan solusi-solusi yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya.

5. Peningkatan Produktivitas

Dalam lingkungan bisnis, kegiatan yang satu ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dengan menghemat waktu dalam mencapai solusi yang efektif dan mengurangi risiko kesalahan.

6. Mengurangi Konflik

Dalam situasi di mana berbagai pandangan atau preferensi bertentangan, brainstorming dapat membantu mengurangi konflik dengan memungkinkan semua pihak untuk berkontribusi dan merasa didengarkan.

Baca Juga: Fungsi Foto Formal untuk Melamar Kerja, Kriteria, dan Contoh

Brainstorming melibatkan pemanfaatan sinergi pemikiran kolektif untuk menuju berbagai solusi potensial.

Namun dalam sebuah kelompok, orang introvert mungkin tetap diam sementara si pemilik sifat ekstrovert selalu mendominasi.

Maka, siapa pun yang memimpin sesi brainstorming harus "menjaga" tim untuk memastikan suasana yang sehat dan berfokus pada solusi.

Seorang fasilitator mungkin bisa melakukan pemanasan sehingga metode pencarian ide berlangsung lebih efektif.

Sebagai fasilitator kelompok, mereka harus berbagi ide jika memilikinya, tetapi sebaiknya tetap fokus untuk mendukung tim dan memandu diskusi.

Tetap berpegang pada satu percakapan pada satu waktu, dan fokuskan kembali kelompok jika seseorang menjadi teralihkan.

Setelah memilih ide-ide terbaik, lakukanlah analisis dari setiap ide untuk memperoleh ide yang dapat direalisasikan.

  • https://asq.org/quality-resources/brainstorming
  • https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1083780.pdf
  • https://www.mindtools.com/brainstm.html
  • https://www.interaction-design.org/literature/topics/brainstorming
  • https://www.indeed.com/career-advice/career-development/how-to-brainstorm
  • https://lucidspark.com/blog/7-tips-improving-brainstorming-sessions
  • https://activecollab.com/blog/project-management/7-tips-for-effective-brainstorming-sessions

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.