21 Juli 2021

Mengenal 3 Jenis Cake Emulsifier dan Fungsinya

Mulai dari TBM, SP, dan ovalet, kenali perbedaannya yuk!

Cake emulsifier dikenal sebagai salah satu bahan yang tak boleh ketinggalan dalam proses pembuatan kue.

Dalam setiap resep kue, biasanya selalu ada nama cake emulsifier. Cake emulsifier ini sudah lama digunakan dalam dunia bakery.

Awalnya, masyarakat Indonesia memang tidak menggunakan cake emulsifier sehingga kalau Moms melihat resep kue klasik atau kue tradisional Indonesia, tidak ada yang menggunakan cake emulsifier.

Cake emulsifier ini baru mulai digunakan pada masa penjajahan Belanda karena masyarakat Belanda yang mengenalkan kepada masyarakat Indonesia.

Untuk penggunaannya, takaran cake emulsifier ini tergantung pada banyaknya bahan kue. Misalkan saja untuk lima butir telur, Moms membutuhkan satu sendok teh cake emulsifier, tapi jika lebih dari lima butir telur, pasti takarannya jadi bertambah.

Baca Juga: Resep Japanese Souffle, Fluffy Pancake yang Menggugah Selera

Fungsi dan Cara Kerja Cake Emulsifier

Melembutkan Cake
Foto: Melembutkan Cake (cookinglight.com)

Foto: cookinglight.com

Cake emulsifier bukan tanpa alasan digunakan pada proses pembuatan kue karena ada fungsinya. Coba cek yuk Moms apa saja fungsi dari cake emulsifier dan bagaimana cara kerjanya!

1. Menyatukan Cairan dan Lemak

Dilansir dari www.bakingbusiness.com, emulsifier memiliki arti kata pengemulsi yang bisa membuat tekstur kue jadi berbeda.

Cake emulsifier bisa menyatukan dua bahan yang bertolak belakang, yakni cairan dan lemak menjadi satu kesatuan.

Dalam dunia pembuatan kue, cairan bisa berupa telur, air, hingga susu. Sedangkan untuk lemak adalah mentega atau margarin.

Cairan dan lemak ini sangat sulit untuk menyatu sehingga dibutuhkan bahan lain untuk menyatukannya supaya bisa tercampur rata. Bahan tersebut adalah cake emulsifier.

Baca Juga: 4 Resep Kue Putu, Bisa Dikreasikan Sesuai Selera!

2. Melembutkan Tekstur Cake

Melembutkan Cake dengan Cake Emulsifier
Foto: Melembutkan Cake dengan Cake Emulsifier (Pexels.com/Valeria Boltneva)

Foto: Pexels.com/Valeria Boltneva

Sudah menjadi rahasia umum kalau dengan menggunakan cake emulsifier, kue buatan Moms bisa menjadi lebih lembut. Oleh karena itu, cake emulsifier sering disebut sebagai pelembut kue.

Dengan menyatunya cairan dan lemak pada adonan kue, maka pada saat dipanggang atau dikukus, teksur kue akan menjadi lembut dan tidak bantet karena semua bahan tercampur dengan rata.

Adonan kue yang diberikan pelembut kue bisa terbantu proses aerasi dan retensi airnya sehingga hasil tekstur kue yang diberikan bisa lebih maksimal. Aerasi adalah proses pemasukan udara saat pengocokan telur pada pembuatan cake. Tujuannya adalah untuk meningkatkan volume adonan.

Cake emulsifier juga bisa memperbaiki atau menambah tekstur volume pada adonan kue.

Baca Juga: 4 Resep Kue Balok Kekinian, Moms Bisa Buat Sesuai Selera Keluarga!

3. Memperpanjang Umur Simpan Cake

Cake emulsifier ternyata bisa menjadi bahan pengawet pada kue karena bisa memperpanjang umur simpan kue.

Hal ini dikarenakan adonan kue yang ditambahkan pelembut kue bisa lebih stabil dan tercampur dengan rata alias menjadi tidak terlalu cair atau terlalu padat. Jadi saat kue sudah dikeluarkan dari cetakan, teksturnya tetap stabil dan tidak menjadi kempes saat didiamkan.

Dengan begitu, kualitas, kesegaran, dan kesatuan dari kue akan lebih terjaga.

Baca Juga: Cek 7 Manfaat Slimming Tea dan Rekomendasi Mereknya yang Mudah Didapat

Jenis Cake Emulsifier

Meski fungsinya secara umum sama, tapi ternyata beda produk atau merek cake emulsifier, fungsi tambahannya juga bisa berbeda.

Penggunaannya pun berbeda pada masing-masing jenis kue. Di Indonesia, ada tiga jenis pelembut kue yang populer dan banyak digunakan dalam proses pembuatan kue. Untuk lebih jelasnya lagi, coba Moms langsung lihat yuk!

1. SP

Cake Emulsifier SP
Foto: Cake Emulsifier SP (tokopedia.com)

Foto: tokopedia.com

Cake emulsifier yang pertama adalah SP. SP biasanya digunakan pada pembuatan sponge cake atau kue yang telurnya dikocok terlebih dahulu hingga mengembang.

Adonan kue yang diberikan SP biasanya menggunakan mentega atau margarin yang dicairkan pada akhir pengocokan adonan. Pada saat inilah peran SP sebagai pengemulsi diperlukan.

Ketika mentega leleh dimasukkan, kerap kali tidak teraduk dengan rata sehingga bisa menyebabkan kue menjadi bantat. Dengan menggunkan SP, maka telur yang sudah dikocok tidak akan turun lagi. Tekstur adonan bisa menjadi lebih stabil dan kaku.

SP ini dibuat dari asam lemak hewani. Tapi ada juga yang kandungannya berupa gula ester seperti asam stearat, palmitic, dan oleic. Dari tampilan warnanya, SP memiliki warna kuning yang paling pucat.

Baca Juga: 5 Resep Ikan Tuna, Dijamin Praktis dan Mengunggah Selera!

2. Ovalet

Cake Emulsifier Ovalet
Foto: Cake Emulsifier Ovalet (shopee.co.id)

Foto: shopee.co.id

Ovalet terbuat dari bahan dasar asam lemak tumbuhan atau hewan. Ovalet sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan SP karena tujuannya adalah untuk menstabilkan adonan kue saat dipanggang atau dikukus supaya tidak turun atau bantet.

Perbedaannya adalah hasil kue yang menggunakan ovalet akan lebih lembut dan agak basah pada bagian dalamnya. Contoh kue yang menggunakan ovalet adalah kue lapis.

Ovalet memiliki warna yang agak lebih kuning cerah jika dibandingkan dengan SP.

3. TBM

Cake Emulsifier TBM
Foto: Cake Emulsifier TBM (amazon.com)

Foto: amazon.com

Terakhir ada TBM yang memiliki komposisi tak jauh berbeda dengan kedua jenis cake emulsifier di atas.

Perbedaannya adalah ovalet digunakan pada adonan kue dengan bahan-bahan yang lebih kompleks. Misalkan saja di dalamnya ada cokelat bubuk, kacang-kacangan, hingga buah yang dihaluskan seperti pisang, apel, dan lain sebagainya.

Jika SP digunakan pada adonan yang telurnya dikocok terlebih dahulu, TBM lebih sering digunakan pada adonan yang mentega dan gulanya dicampur terlebih dahulu, baru dimasukkan telur satu persatu.

Walaupun ketiga jenis cake emulsifier ini berbeda, tapi untuk takarannya dalam adonan kue tidak jauh berbeda karena tergantung dari takaran telur, mentega, dan gula yang digunakan.

Berbeda dengan kedua pelembut kue di atas, warna dari TBM ini cenderung orange atau lebih gelap warnanya dibanding dengan SP dan ovalet.

Baca Juga: 13 Manfaat Sirih Merah untuk Kesehatan

Tips Menggunakan dan Menyimpan Cake Emulsifier

Cake Emulsifier
Foto: Cake Emulsifier (instagram.com altitudenoon)

Foto: instagram.com/altitudenoon

Saat menggunakan pelembut kue, baik itu SP, TBM, atau ovalett, ada beberapa tips mengenai cara menggunakan dan menyimpannya, yaitu:

  • Simpan dalam Wadah Kedap Udara

Cake emulsifier ini harus disimpan dalam wadah kedap udara. Hal ini dimaksudkan agar bakteri tidak bisa masuk dan berkembang di dalamnya. Pelembut kue memang ada yang dijual dalam kemasan tertutup, tapi ukurannya sangat kecil sehingga hanya bisa digunakan hingga 3-4 kali saja.

Beberapa orang ada yang membeli pelembut kue dalam ukuran 200 gram hingga 1 kg. Jika membelinya dalam ukuran besar, biasanya hanya dikemas dalam kemasan plastik.

Jadi kalau ingin lebih awet, sebaiknya pindahkan pelembut kue tersebut ke dalam wadah kedap udara.

Baca Juga: Yuk Rayakan World Chocolate Day, Simak 11 Manfaat Cokelat untuk Ibu Hamil dan Kesehatan Ini!

  • Jauhkan dari Sinar Matahari
Cake Emulsifier
Foto: Cake Emulsifier (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Foto: pexels.com/Ksenia Chernaya

Saat menyimpan cake emulsifier, jangan lupa untuk menjauhkannya dari paparan sinar matahari langsung.

Jika terkena sinar matahari, maka pelembut kue ini bisa berubah teksturnya. Sinar matahari juga bisa merusak fungsi dari pelembut kue ini.

  • Simpan dalam Kulkas

Jika ingin lebih awet lagi, Moms bisa menyimpan cake emulsifier di dalam kulkas. Dengan begitu, cake emulsifier bisa bertahan hingga berbulan-bulan.

Meski disimpan dalam kulkas, tapi tetap saja, usahakan untuk menyimpannya dalam wadah tertutup rapat untuk menghindari terjadinya bakteri yang masuk ke dalam.

Baca Juga: Mengenal Roombutter dan Kegunaannya untuk Membuat Kue

  • Gunakan Sendok Baru yang Bersih

Saat akan menyendok atau mengambil cake emulsifier, usahakan untuk menggunakan sendok yang bersih atau masih baru dicuci tapi sudah dikeringkan.

Jika menggunakan sendok bekas, misalkan saja bekas mengambil tepung terigu atau gula, makan akan terjadi kontaminasi pada pelembut kue tersebut. Apalagi jika sendok yang digunakan adalah bekas mentega.

Sendok bekas mentega yang digunakan untuk menyedok pelembut kue bisa membuat kemampuan pelembut kue ini jadi berkurang karena mentega mengandung minyak. Kue yang Moms buat bisa sulit mengembang dan akhirnya bisa menjadi bantat.

Itulah ketiga jenis cake emulsifier beserta kegunaannya dalam pembuatan kue. Sekarang Moms sudah bisa membedakan ketiganya bukan?

  • https://www.bakingbusiness.com/articles/48188-what-functionality-can-emulsifiers-bring-to-baked-foods
  • https://bakerpedia.com/ingredients/emulsifiers/
  • https://www.naturalproductsinsider.com/archive/emulsifiers-baked-goods
  • https://www.ainurskitchen.com/manfaat-cake-emulsifier-dan-nama-yang-familiar-di-pasaran/
  • https://www.cakefever.com/cake-emulsifier/
  • https://blog.tokowahab.com/supaya-kue-tidak-gagal-kenali-dahulu-cake-emulsifier-yang-benar/
  • https://www.titanbaking.com/articles/cake-emulsifier-pengemulsi-atau-pengembang

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.